Lebih Ganas Dari Virus Corona Inilah Penyakit Menular yang Habisi 100 Juta Manusia di Seluruh Dunia
Lebih Ganas Dari Virus Corona Inilah Penyakit Menular yang Habisi 100 Juta Manusia di Seluruh Dunia
Itu sebabnya orang yang berusia berusia 20-an dan 40-an yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sehat lebih mungkin meninggal karena penyakit ini.
Di Indonesia Sempat Salah Penanganan
Melansir dari Historia.id Pandemi Virus Spanyol terbawa masuk ke Indonesia kemungkinan melalui jalur laut, kemungkinan lewat kapal penumpang ataupun kapal kargo.
Pemerintah Hindia Belanda kala itu mencatat bahwa virus ini pertamakali dibawa oleh penumpang kapal dari Malaysia dan Singapura dan menyebar lewat Sumatera Utara.
Investigasi polisi laut terhadap kapal penumpang Maetsuycker, Singkarah, dan Van Imhoff mendapati bahwa beberapa penumpang positif terjangkit virus tersebut.
Virus itu bahkan menjangkiti seluruh penumpang dan awak kapal Toyen Maru yang baru tiba di Makassar dari Probolinggo.
Menariknya, harian Sin Po dan Pewarta Soerabaia memiliki beberapa nama untuk menyebut pandemi itu: “Penjakit Aneh”, “Penjakit Rahasia”, dan “Pilek Spanje”.
Dalam salah satu artikelnya, Pewarta Soerabaia bahkan menggunakan istilah "Russische Influenza" meskipun pandemi Flu Rusia sudah berakhir pada 1890.
Namun dalam artikel-artikel berikutnya, Sin Po maupun Pewarta Soerabaia menggunakan terminologi yang lazim digunakan di seluruh dunia untuk menyebut penyakit ini yakni "Flu Spanyol".
Ketika virus itu mulai menyerang kota-kota besar di Jawa pada Juli 1918, pemerintah dan penduduk tidak terlalu memperhatikan.
Mereka tidak sadar apabila virus tersebut akan menjalar dengan cepat dan mengamuk dengan sangat ganas.
Terlebih, saat itu perhatian pemerintah lebih terfokus pada penanganan penyakit-penyakit menular lain seperti kolera, pes, dan cacar.
Beberapa suratkabar juga menganggap Flu Spanyol belum berbahaya.

Aneta, misalnya, dari korespondensinya dengan Asosiasi Dokter Batavia menyimpulkan bahwa Flu Spanyol tidaklah berbahaya bila dibandingkan dengan flu pada umumnya.
Sementara, Sin Po menulis, “Ini penjakit lagi sedang hebatnja mengamoek di seantero negeri, sekalipoen tiada begitoe berbahaja seperti kolera atau pes."