Berita Lembata
KRONOLOGI LENGKAP Guru di NTT Paksa Siswanya Minum Air Comberan dan Bau Kencing
Seorang guru di Kabupaten Lembata, berinisial YT memaksa siswanya minum air kotor karena tidak bisa menghafal kosa kata Bahasa Inggris.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Bebet I Hidayat
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - KRONOLOGI LENGKAP Guru di NTT Paksa Siswanya Minum Air Comberan dan Bau kencing
Seorang guru di Kabupaten Lembata, berinisial YT memaksa siswanya minum air kotor karena tidak bisa menghafal kosa kata Bahasa Inggris. Tak terima, orangtua melaporkan oknum guru mata pelajaran Bahasa Inggris itu ke Polsek Omesuri.
Air diambil dari wadah penampung berbahan fiber (profil tank) yang ada di halaman sekolah.
Kondisi air tidak layak dikonsumsi karena sudah berlumut, bau kencing dan banyak jentik nyamuk.
Peristiwa ini terjadi di SMPK Sint Piter Lolondolor, Desa Leuwayan Kecamatan Omesuri. YT berstatus guru kontrak.
Siksa minum air kotor terjadi tanggal 28 Januari 2020. Korbannya adalah siswa siswi kelas VII.
Kasus ini terungkap saat beberapa siswa kelas VII belajar kelompok di rumah Ignasius RA (13) di Dusun Ramuq Auq Desa Leuwayan.
Pada malam itu, mereka ngobrol tentang sanksi minum air kotor.

Orangtua Ignasius, Maria Goreti Paun (49) yang ada di rumah, mendengar.
Maria Paun kesal. Dia tak menerima perlakuan oknum guru itu kepada anaknya. Dia kemudian melaporkan masalah itu kepada ketua yayasan dan komite sekolah.
"Oknum guru memaksa para siswa meminum air kotor dalam fiber karena tidak bisa menghafal kosa kata Bahasa Inggris. Saya benar-benar tidak terima, karena siksa anak minum air kotor dan bau. Apalagi saat ini musim demam berdarah," kata Maria Paun saat dihubungi, Selasa (4/2/2020).
Menurutnya, tindakan oknum guru tidak manusiawi. Penyiksaan itu bukan hanya satu peserta didik tetapi 27 siswa Kelas VII.
"Kami orang tua menitipkan anak di sekolah untuk diajarkan dengan baik. Kalau pukul saja kami masih bisa terima. Tetapi ini sudah keterlaluan. Siksa anak minum air dalam fiber yang sudah berlumut, bau kencing dan banyak jentik nyamuk," ujarnya kesal.
Maria Paun mengatakan, meski ada banyak anak yang disiksa minum air namun mereka memilih bungkam karena ada peringatan dari pihak sekolah untuk tidak membawa masalah di sekolah ke rumah. Oleh karena itu, menurut dia anak-anak menjadi takut untuk menceritakan masalah ini kepada orangtua.
• Dul Unggah Foto Bareng Anak Mulan Jameela dan Ahmad Dhani, Maia Estianty Beri Respon Tak Terduga
• VIDEO: Siswa SMK Bina Mandiri Nggorang, Labuan Bajo, Belajar Di Ruangan Darurat. Ini Videonya
• Setelah Pergoki di Hotel, Iis Dahlia Juga Labrak Pramugari Ini Karena Lakukan Hal Ini pada Suaminya
Maria Paun sempat menghadap Kepala SMPK Sint Piter Lolondolor, Vinsesius Beda Amuntoda. Kepala sekolah minta masalah diselesaikan di sekolah, akan tetapi dia menolak.