RS Sta. Elisabeth Lela Rawat 11 Pasien DBD
Kepala RS Sta. Elisabeth Lela, dr.Joan Tanuwijaya, akhirnya mengungkapkan kondisi anak meninggal dunia akibat demam berdarah dengue ( DBD)
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Kepala RS Sta. Elisabeth Lela, dr.Joan Tanuwijaya, akhirnya mengungkapkan kondisi anak meninggal dunia akibat demam berdarah dengue ( DBD) di RS tersebut Selasa malam atau Rabu (5/2/2020) dini hari.
“Rujukan pasien anak perempuan usia 11 tahun masuk IGD dengan demam tifoid atau thypus. Saat pemeriksaan didiagnosa dengan DHF2, sehingga masuk rawat inap,” kata Joan Tanuwijaya, kepada pos-kupang.com, Rabu sore.
Ia menjelaskan, selama episode perawatan, pasien mengalami perburukan, sehingga meninggal Rabu (5/2/2020) pukul 02.45 Wita.
• Pelaku Ancaman Penikaman Pastor Diancam Hukuman Maksimal 10 Tahun Penjara
Dikatakannya, RS Sta. Elisabeth Lela dengan kapasitas 50 tempat tidur, pada KLB DBD menerima arus pasien rujukan, Dinkeskab memberikan bantuan SDM perawat dari Puskesmas untuk mengatasi lonjakan pasien.
“Saat ini ada 10 anak dan satu dewasa sedang dirawat dengan demam dengue maupun demam berdarah dengue. Kondisi klinis pasien bervariasi, tapi relatif masih stabil,” kata Joan Tanuwijaya.
Seperti diberitakan pos.kupang.com, Rabu (5/2/2020), DBD berkecamuk di Kabupaten Sikka, Pulau Flores merenggut nyawa anak Feradensia Akulia Trifena asal asal Desa Detubinga, Kecamatan Tanawawo.
• Pelaku Ancaman Penikaman dan Penghinaan Pastor Serah Diri ke Polisi
Dengan kematian ini, sejak bulan Januari 2020 hingga saat ini sudah tiga anak meninggal dunia. Dua korbanya lainnya, Elisabeth Maria (1,7) meninggal Selasa (7/1/2020). Kemudian Yohanes Yuliano Putra Bang (2,7) meninggal Selasa dini hari (21/1/2020) di RSUD dr.TC.Hillers Maumere.
Kabupaten Sikka ditetapkan dalam status KLB DBD tertuang dalam surat Nomor: Dinkes P2P/112/1/2020. Penetapan itu setelah mencermati peningkatan penderita DBD yang sangat siginifkan memasuki pekan ketiga Januari 2020.
Penetapan KLB DBD karena jumlah kasus mencapai 171 sampai 21 Januari 2020, meningkat dua kali dibanding bulan yang sama tahun 2019 sebanyak 65 kasus. (laporan wartawan pos-kupang.com, eginius mo’a).