Breaking News

Gebrakan Bupati Sumba Timur, Larang Warga Jual Tanah Hingga Buat Event Top Pariwisata

Pemilik tanah diajurkan menyewa lahannya atau membangun kerja sama dengan investor pariwisata.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Bupati Sumba Timur Gidion Mbilijora dan Ketua DPRD Sumba Timur Ali Oemar Fadaq 

"Memang indah sekali di sini. Alamnya cukup indah, matahari terbenam sangat bagus kita bisa mengabadikan moment ini yang sangat luar biasa," ucap Desrin saat ditemui di bukit Purukambera, Senin (3/2/2020).

Pertanian Dorong Pertumbuhan, Kepala BPS NTT Sebt Real Estate Tidak Bertumbuh

Harga Tiket Mahal

Meski saat ini Sumba mendapat perhatian Presiden Joko Widodo dan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat namun pengembangan pariwisata masih ada kendala.

Pelaku pariwisata, Richard PJM Wijaya menyebut jalur transportasi udara menjadi kendala karena untuk ke Sumba aksesnya hanya dari Bali dan Kupang. Sedangkan wisatawan dari Surabaya, Jakarta dan kota-kota besar lainnya, yang hendak ke Sumba baik melalui Bandara Umbu Mehang Kunda maupun Bandara Tambolaka, harus transit. Begitu juga pengunjung dari kota lainnya.

Pemilik Costa Sumba Beach Resort & Club ini mengatakan, harga tiket juga lumayan mahal. Hal itu dipicu jumlah maskapai terbatas dan jadwal penerbangan masih kurang.

Ayo Ikut Donor Darah, PLN Siapkan Voucher Token Listrik Bagi Masyarakat

Richard berharap pemerintah kabupaten bersama Pemprov NTT lebih gencar mempromosikan pariwisata Sumba. "Semakin banyak orang mengenal Sumba maka semakin banyak wisatawan berkunjung," ujarnya.

Menurutnya, pariwisata Sumba sangat luar biasa. Ia pun jatuh cinta pada Sumba. "Saya memang orang Bali, tapi sebagai orang Bali jatuh cinta dengan Sumba," ucapnya.

Hal lain yang disoroti Richard mengenai sejumlah objek wisata di Sumba Barat. Dia menduga karena kurangnya pendidikan sehingga masih terjadi praktik pungli terhadap wisatawan.

Sindikat Penipu dari Palembang, Polisi Bekuk 8 Pembobol Rekening Wartawan Senior Ilham Bintang

"Ini juga menjadi omongan orang, kalau di Sumba Timur sudah aman. Wisatawan datang bukan hanya ke Sumba saja tapi dia juga ke Bali dan Labuan Bajo. Tapi mohon maaf saudara-saudara kami di Sumba Barat masih melakukan pungli, sehingga kalau mungkin lebih diorganisir lebih jelas sehingga tidak ada praktek pungli. Hal seperti ini menconreng citra pariwisata," imbu Richard.

Pemandu Wisata Umbu Asminto Candra Domu Pandarangga alias Umbu Ludang mengatakan, kendala yang dihadapi yaitu transportasi udara, dimana penerbangan masih sangat kurang.

"Untuk ke Sumba tidak ada direct flight atau penerbangan langsung dari kota-kota besar di Jawa," ujarnya.

Beda Usia 45 Tahun, Nenek 80 Pacari Pemuda Mesir Usia 35 Tahun, Ranjang Malam Pertama, Info

Inget Pesan Benyamin Sueb Cukup Sekali, Rano Karno Tak Berminat Maju Pilkada Banten, Info

Mengenai keberadaan guide lokal, Umbu Ludang mengatakan, kurang ada komunikasi yang baik. "Jadi mereka cuma tahu hanya tempat, jalan menuju ke sana dan cuma sekedar bantu angkat barang. Bagaimana cara menjelaskan objek-objek wisata dari sisi history dan lain sebagainya karena kurangnya komunikasi yang baik," katanya.

Dia mengharapkan, ada pelatihan terhadap para guide yang belum memiliki lisensi guide. (hh/gem/rob)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved