Forum PRB Dukung BPBD Bangun Ketangguhan Masyarakat Lembata Terhadap Bencana
Forum PRB dukung BPBD bangun ketangguhan masyarakat Lembata terhadap Bencana
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Forum PRB dukung BPBD bangun ketangguhan masyarakat Lembata terhadap Bencana
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Forum Pengurangan Risiko Bencana ( PRB) Kabupaten Lembata mendukung setiap upaya Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lembata membentuk masyarakat menjadi masyarakat yang tangguh bencana.
Untuk mencapai misi ini, salah satu anggota Forum PRB Lembata, Ben Kia Asan mengatakan di dalam Dokumen RPJMD Lembata 2017-2022, BPBD diharapkan mampu membantu pencapaian misi yakni mempercepat pembangunan infrastruktur, transportasi, air bersih, dnergi, komunikasi dan penataan kota.
• Pemprov NTT Siap Terima 17 Warga Timor Leste dari China
Pencapaian misi ini mampu dicapai melalui tujuan seperti meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.
Menurut Ben, sasaran dari ini apa yang sudah termaktub di dalam dokumen RPJMD itu adalah meningkatnya kewaspadaan dan mitigasi bencana serta pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim. Lalu, salah satu indikator kinerjanya adalah JUMLAH DESA TANGGUH BENCANA (Destana) di Kabupaten Lembata harus mencapai 60 desa hingga akhir periode RPJMD 2022.
• Ini Alasan Bio Farma Holding BUMN Farmasi Belum Berencana Buat Vaksin Anti Virus Corona
"Mengapa RPJMD menargetkan salah satu capaian BPBD adalah Desa Tangguh. Tentu karena pemerintah sadar BPBD menjadi wadah pembelajaran dan penyiapan masyarakat untuk TAHU, SIAP SIAGA DAN BERDAYA/TANGGUH. BPBD harus prioritaskan kerja KESIAPSIAGAAN," kata Ben di Lewoleba, Rabu (5/2/2020).
Atas dasar ini, semua elemen masyarakat perlu mendukung BPBD membentuk ketangguhan masyarakat Lembata terhadap bencana dan adaptasi perubahan iklim.
"Saya yakin target 60 destana bisa dilampaui. Sering orang beranggapan bahwa tahap pra bencana itu kurang penting. Tetapi sesungguhnya tahap pra bencana yang terdiri dari pencegahan, mitigasi dan kesiap-siagaan itu sangat penting untuk mengurangi risiko bencana," kata Ketua Divisi Humas dan Publikasi Forum PRB Kabupaten Lembata ini.
Hal senada juga ditegaskan anggota senior Forum PRB Kabupaten Lembata, Kornelia Penate yang menyebutkan orang sering beranggapan bahwa tahap pra bencana itu kurang penting.
Tetapi sesungguhnya tahap pra bencana yang terdiri dari, pencegahan, mitigasi dan kesiap-siagaan itu sangat penting untuk mengurangi risiko bencana.
Dijelaskannya, membangun desa tangguh itu salah satu upaya di tahap pra bencana untuk membangun ketangguhan masyarakat. Jika masyarakat tangguh, risiko bencana juga akan berkurang.
Kornelia sepakat salah satu upaya pra bencana itu dengan memprioritaskan pembentukan desa tangguh bencana. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)