Lima Hari Testing CPNS di Manggarai Barat, Ini Peserta yang Lolos Passing Grade
Lima hari testing CPNS di Manggarai Barat, ini peserta yang lolos passing grade
Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Kanis Jehola
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Mabar Sebastianus Wantung, melalui stafnya di bidang Perencanaan dan Formasi, Dionisius Prisaldus Katra, menjelaskan bahwa setiap sesi terdiri dari seratus peserta.
Setelah SKD akan dilakukan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). "Selanjutnya akan dilakukan SKB untuk mereka yang lolos di SKD," kata Dionisius.
Dijelaskannya, untuk SKD setiap hari terdiri dari lima sesi, kecuali kalau Hari Jumat hanya empat sesi.
Setiap sesi terdiri dari seratus orang peserta dan jumlah soal setiap sesi sebanyak seratus nomor.
Waktu yang diberikan sembilan puluh menit.
Lokasi testing untuk Kabupaten Mabar diselenggarakan di SMKN 1 Labuan Bajo, mulai 30 Januari sampai 9 Februari 2020. (Laporan reporter pos-kupang.com, servatinus mammilianus)
Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas
POS KUPANG.COM| ATAMBUA----Wakil Bupati Belu, Drs. J.T Ose Luan menilai, ujian seleksi CPNS menggunakan system Computer Assisted Test (CAT) paling adil dan transparan serta bebas dari kecurangan.
Pasalnya, ujian sistem CAT ini bisa melihat langsung nilai yang didapat oleh masing-masing peserta dan bisa diakses oleh publik.
Kemudian, pengawasan ujian sangat ketat karena orang yang ada dalam ruangan ujian hanya peserta dan pengawas dari BKN, sedangkan yang lain dilarang masuk dalam ruangan.
Bahkan Bupati dan Wakil Bupati pun tidak diperkenankan masuk dalam ruangan ujian.
Hal ini menunjukkan bahwa pengawasan ujian sangat ketat dan transparan sehingga tidak ada lagi kesan negatif dalam ujian seleksi CPNS.
Wakil Bupati Belu, Ose Luan mengatakan hal itu saat konferensi pers terkait Seleksi CPNS tahun 2020, yang berlangsung di ruang kerja Wakil Bupati Belu, Selasa (4/2/2020).
Kegiatan dihadiri Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Belu, Yohanes A. Prihatin, Kepala BKPSDM, Anton Suri, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Jonisius R. Mali,
Sekretaris Dinas Kesehatan, drg Theresia Un, Kabid Kominfo, Dominikus Mali dan Kasubag Protokol, Dobrito Seran.
Menurut Ose Luan, yang ia ketahui, pelaksanaan seleksi CPNS di Republik Indonesia sejak dulu hingga saat ini sudah menggunakan tiga sistem yaitu, ujian sistem manual, sistem lembaran jawaban komputer (LJK) dan saat ini menggunakan sistem CAT.
Dari ketiga sistem tersebut, sistem CAT ini yang paling adil dan transparan.
Kabupaten Belu mendapat quota CPNS tahun 2019 sebanyak 115 formasi dengan rincian tenaga pendidik 54 formasi, tenaga kesehatan 27 formasi dan tenaga teknis 36 formasi.
Mengenai pelaksanaan ujian di lapangan, Wabup Ose Luan mempersilahkan Kepala BKSDM, Anton Suri untuk menjelaskannya.
Anton Suri mengatakan, total peserta ujian CPNS di Kabupaten Belu yang lulus seleksi administrasi sebanyak 2.562 orang. Rincian Formasi Guru 1.469 peserta, Formasi Medis 199 peserta dan Formasi Teknis 894 peserta.
Pelaksanaan ujian seleksi CPNS hari pertama berjalan lancar tanpa kendala teknis.
Jumlah peserta yang mengikuti ujian hari pertama sebanyak 600 orang yang dibagi dalam lima sesi. Setiap sesi sebanyak 120 orang sesuai dengan jumlah perangkat komputer.
Dari 600 peserta yang mengikuti ujian, yang lulus passing grade sebanyak 96 orang.
Menurut Anton, peserta yang lulus passing grade belum otomatis mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) karena tergantung dari perengkingan yang ada di setiap formasi.
Jumlah peserta setiap formasi yang mengikuti SKB dihitung tiga kali jumlah formasi.
"Misalnya, formasi guru di sekolah A membutuhkan enam orang dan yang lulus lebih dari 20 orang maka yang ikut seleksi SKB hanya 18 orang", terang Anton.
Menurut Anton untuk lolos ke tahapan selanjutnya yakni SKB, peserta harus lulus di tahap SKD dengan nilai passing grade yang sudah ditentukan yakni, TWK 66, TIU 80 dan TKP 126, total nilai 271.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belu, Jonisius R. Mali, mengatakan, dari data yang ada, formasi tenaga pendidik paling banyak.
Hal ini merupaka bentuk perhatiam pemerintah pusat bagi Kabupaten Belu.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan masih membutuhkan tenaga guru setiap tahun untuk mengisi kekurangan guru.
Sementara, Sekretaris Dinas Kesehatan, drg Theresia Un mengatakan, quota tenaga medis tahun 2019 hanya 27 formasi.
Dinas masih membutuhkan tambahan tenaga medis baik, dokter, perawat dan juga sanitarian.
Kekurangan tenaga medis selama ini bisa diisi oleh tenaga kontrak daerah dan juga tenaga dari Kementerian Kesehatan yang dikenal Nusantara Sehat.
Theresia mengharapkan, di tahun yang akan datang, pemerintah pusat bisa menambah quota CPNS tenaga kesehatan bagi Kabupaten Belu.(jen).