Corona Tidak Berpengaruh Pada Pariwisata NTT
Maraknya penyakit Pneomonia yang disebabkan oleh virus corona tidak mempengaruhi Pariwisata di NTT
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Maraknya penyakit Pneomonia yang disebabkan oleh virus corona tidak mempengaruhi Pariwisata di NTT.
Pasalnya, selama ini wisatawan yang dominan masuk ke NTT bukan dari China, melainkan berasal dari Eropa dan Australia serta Timor Leste.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) NTT, Dr. Ir. Wayan Darmawa,M.T, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (3/2/2020).
• Bakal Calon Bupati TTU, Kristo Efi Bertemu dengan Para Pedagang Kaki Lima
Menurut Wayan, sejauh ini belum ada dampak terhadap pariwisata di NTT, termasuk arus kunjungan wisatawan.
"Meski begitu pihaknya tetap waspada dan mengantisipasi masuknya virus itu. Jadi kasus virus Corona ini tidak berdampak pada kunjungan wisatawan di NTT," kata Wayan.
Terkait kunjungan wisatawan mancanegara di NTT, Wayan menjelaskan ,selama ini dominan wisatawan yang masuk ke NTT berasal dari Eropa dan Australia maupun Timor Leste.
• TTU Ditetapkan Sebagai Daerah Rawan Konflik Tinggi, Ini yang Akan Dilakukan Polres TTU
"Karena itu tidak begitu dikuatirkan, namun kita tetap waspada. Bahkan, saat ini sudah ada kebijakan nasional untuk penanganan secara cepat oleh semua pihak," katanya.
Dikatakan, karena sudah merupakan kebijakan Nasional, maka Menparekraf RI juga telah mengeluarkan imbauan kepada jajaran Kemenpar dan juga Dinas Pariwisata dan jajaran di semua daerah agar ikut berperan mencegah masuknya virus Corona.
"Di daerah NTT bapak gubernur sudah mengambil langkah dan imbauan kepada seluruh elemen masyarakat agar tetap waspada. Pemprov NTT tentu ikut kebijakan nasional dalam rangka pencegahan masuknya virus Corona," katanya.
Ditanyai soal wisatawam asal China di Indonesia, Wayan mengakui, jika wisatawan mancanegara yang masuk di Indonesia, tentu telah melewati tahapan sesuai SOP di pintu-pintu masuk.
"Bukan saja wisatawan dari China tapi dari mancanegara. NTT sebagai terusan dari wisatawan mancanegara, karena itu, saat mereka masuk melalui Jakarta dan Bali sudah ada pemeriksaan lengkap. Apalagi ada Thermal Scanner," katanya.
Dia mengatakan, tentu ada kekuatiran tentang peluang penyakit itu, bahkan memang ada tapi kecil peluangnya karena mereka sudah lebih dahulu dipantau di pintu masuk.
"Sudah ada imbauan daei karantina ,termasuk dari bandara dan pelabuhan laut sudah ada tim yang siaga mengantisipasi kasus ini. Bagi destinasi wisata, sudah ada upaya prefentif.
Saya pikir ini sudah jadi kebijakan nasional, maka penanganan melibatkan lintas institusi," ujarnya.
Wayan mengakui, di daerah ada imbauan dari Gubernur kepada para bupati dan walikota agar turut memperhatikan masalah ini. (Laporan Reporter POS-KUPAMG.COM, Oby Lewanmeru)