WAWANCARA EKSKLUSIF
Thomas Bangke Optimistis NTT Tangguh Bencana
Pemerintah Provinsi NTT membuat penegasan kepada bupati tentang atisipasi becana, ancaman banjir dan longsor
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Bencana alam kerap terjadi di wilayah NTT. Banjir, longsor, puting beliung, kapal tenggelam dan gempa silih berganti terjadi. Dampak bencana di antaranya, rumah rusak, jalan dan jembatan putus. Sejumlah daerah terisolir. Selain mengakibatkan kerugian material, ada juga korban jiwa. Jenis bencana banjir, longsor dan puting beliung yang melanda disebabkan cuaca ekstrem.
Meski bencana merupakan fenomena alam namun tidak bisa diremehkan begitu saja. Butuh upaya antisipasi dan penanggulangan. Bagaimana kebencanaan yang terjadi di NTT? Apa upaya antisipasi dan penganggulangannya?
• Gubernur NTT: Kalau Pemimpin Bodoh dan Pemalas, Daerahnya Tertinggal Terus
• Ignatius Genjot Rasio Elektrifikasi NTT, Bertekad Semua Rumah Tangga Berlistrik
• Bobby Lianto: The Giant Cross seperti Patung Tidur
Wartawan Pos-Kupang.com, Oby Lewanmeru mewawancarai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT, Thomas Bangke, SE, Msi di ruang kerjanya, Selasa (14/1/2020). Berikut petikannya:
Apa alasannya menjadikan NTT sebagai provinsi tangguh bencana?
Kita tahu bahwa seluruh dunia, termasuk Indonesia belum optimal dalam penanggulangan bencana. Kondisi itu, memotivasi agar ada upaya membuat NTT tangguh. Kita upaya agar ada ketangguhan dalam bencana. Bagian terdepan penanggulangan bencana adalah masyarakat. Kita orientasi soal ketangguhan masyarakat. Provinsi NTT yang tangguh bencana
Apa isu strategis utama dan persoalan kebencanaan?
• Ketua Golkar NTT Perkenalkan Calon Bupati dan Wakil Bupati
Ya...isu yang makin marak, bahwa dengan meningkatnya bencana alam dapat mengganggu aktivitas kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Permasalahan umum kebencanaan NTT itu apa?
Kita semua tahu bahwa NTT adalah salah satu wilayah yang secara geografis terletak di antara dua lempeng bumi aktif, yakni Eurasia dan Indoaustralia. Kondisi ini menyebabkan peluang selalu terjadinya bencana. Bahkan, NTT juga masuk dalam cincin api.
Apa yang dimaksud dengan cincin api?
• Listrik Padam, Siswa Batal Try Out, UKM Menjerit Omzet Melorot
Cincin Pasifik atau Lingkaran api Pasifik (Ring of Fire) adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung api yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km.
Jenis bencana apa yang paling dominan di NTT?
Sesuai data kami selama kurun waktu 10 tahun terakhir adalah angin puting beliung. Sedangkan korban meninggal dan hilang serta kerusakan rumah paling banyak disebabkan oleh bencana banjir.
• Kris Sebut Perempuan Tidak Kalah Hebatnya dengan Laki-Laki
Bencana puting beliung selama 10 tahun terakhir terjadi sebanyak 260 kejadian, sedangkan banjir 146 kejadian, tanah longsor 63 kejadian. Bencana yang paling banyak memakan korban jiwa adalah bencana banjir dengan jumlah korban sebanyak 81 orang.
Sementara kerusakan rumah paling banyak akibat bencana banjir, yakni sebanyak 4.881 rumah. Khusus bencana letusan gunung api di NTT, yakni adanya erupsi Gunung Rokatenda pada tahun 2013 lalu.
Apakah ada bencana alam yang menelan korban jiwa?
• Foto Ayu Ting Ting Disandingkan dengan Luna Maya, Agnez Mo, Nagita Slavina, Ibu Bilqis Tuai Hujatan
Khusus bencana longsor, pada tahun 2019 ada korban meninggal, yakni di Kabupaten Manggarai pada 5 Februari 2019 menyebabkan satu orang meninggal dan di Kabupaten Manggarai Barat pada tanggal 7 Maret 2019 menyebabkan 10 orang meninggal dunia. Sedangkan pada awal tahun 2020, yakni tanggal 4 Januari 2020, terjadi bencana yang menyebabkan satu korban meninggal di Kabupaten Alor, yaitu akibat pohon tumbang.
Apa saja jenis ancaman bencana yang sudah terjadi?
Jenis bencana yang menjadi ancaman di NTT adalah bencana banjir, gempa bumi, gunung api, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, longsor, tsunami, angin puting beliung, abrasi pantai dan kecelakaan laut.
Wilayah mana saja di NTT yang menjadi ancaman banjir?
• Bersiap, Mulai 1 Februari Deretan Smartphone ini Tak Bisa Akses WhatsApp Lagi, Cek Handphone Kamu
Wilayah yang memiliki ancaman banjir di NTT ada di sekitar wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Benanain. Ancaman ini cukup berisiko dan bisa melanda wilayah Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan bermuara di Kabupaten Malaka. Ancaman bencana banjir ini juga terdapat di Kabupaten Flores Timur, Ende, Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur.
Daerah dengan tingkat kerawanan longsor?
Ancaman bencana longsor dengan tingkat tinggi terjadi atau mendominasi di Pulau Flores, Timor dan Pulau Sumba. Sedangkan bencana angin puting beliung berpotensi di semua wilayah di NTT.
Bagaimana dengan ancaman tsunami?
• BREAKING NEWS: Pulang Beri Makan Sapi, Pemuda Tanggung di TTS Habisi Nyawa Pria 50 Tahun
Wilayah dengan ancaman tsunami tinggi berada di pesisir selatan Pulau Timor meliputi Tablolong, Nisum, Toineke, Kolbano, Boking dan Besikama. Begitu juga di pesisir selatan Pulau Rote, yaitu Manuk, Landu, Eahun dan Oelulu. Pesisir selatan Pulau Sumba meliputi Manukangga, Nggongi, Praigoga, Wanokaka. Selain itu, pesisir utara Pulau Flores, Toriang, Mbay, Saramba, Pulau Babi, Adonara, Lewotolo. Ada juga pesisir kepulauan Alor meliputi Batulolong, Maritaing, Pantar, Matang dan pesisir utara Pulau Lembata, yakni Balauring dan Wairiang.
Apa yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana-bencana itu?
Manajemen penanggulangan bencana, banjir, longsor dan angin kencang sesuai UU No 24 Tahun 2007 meliputi kegiatan pra bencana, saat bencana dan pasca bencana.
Pra bencana ini meliputi mitigasi dan siaga bencana, kenapa siaga bencana, isu strategis bahwa terjadi bencana yang masif pasti mengganggu aktivitas masyarakat.
Sedangkan saat bencana dilakukan evakuasi korban/ pengungsidan terakhir pasca bencana, meliputi rehabilitasi dan rekonstruksi.
• Agus Ririmase dan Inovasi Pelayanan e-KTP di Kota Kupang
Kegiatan apa yang dilakukan pemerintah mengantisipasi dan menghadapi bencana?
Pemerintah Provinsi NTT membuat penegasan kepada bupati/walikota tentang atisipasi becana, ancaman banjir dan longsor pada tanggal 30 Oktober 2019 lalu.
Kemudian kita koordinasi dengan BMKG, SAR dan instansi terkat untuk siaga darurat bencana, persiapan organisasi dan personalia siaga darurat bencana oleh BPBD kabupaten dan kota, penerbitan SK siaga darurat bencana tingkat Provinsi NTT, pembentukan tim kaji cepat BPBD NTT, aktivasi Posko 24 jam di provinsi, kabupaten maupun kota, relawan tangguh bencana di kabupaten/kota, terutama di desa tangguh bencana sebanyak 4.665 orang di 21 kabupaten dan Kota Kupang, pemasangan tanda jalur evakuasi terpasang di titik rawan bencana serta penegasan Gubernur NTT kepada bupati dan walikota tentang antisipasi cuaca ekstrem.
Upaya yang dilakukan saat bencana?
• 8 Icon Baru Kota Kupang dan Filosofinya
• Pemkot Kupang Tata Tiga Kawasan Jadi Icon Baru, Butuh Anggaran Rp 104 Miliar, Begini Tanggapan PKL
Kita aktivasi posko 24 jam di BPBD NTT maupun di kabupaten dan kota, operasi SAR, dapur umum bila ada pengungsi, pengerahan alat evakuasi, distribusi logistik, penanganan kesehatan, pedataan korban, kerugian dan kerusakan oleh Pusdalops, tim kaji cepat, juga memberikan informaai bencana kepada masyarakat. (*)