Rocky Gerung Pertanyakan Keputusan Syamsuddin Jadi Anggota Dewas KPK yang Melemahkan Lembaga Itu
Pengamat Politik Rocky Gerung memberikan pujiannya pada satu di antara Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi ( Dewas KPK).
"Sementara itu Menko itu hardware alat doang, jadi ngapain alat itu manggil batin, manggil jiwa, KPK itu jiwa itu jadi itu soalnya," tanya Rocky Gerung.
Pengamat Politik menilai, seharusnya pertemuan itu dilakukan secara terbuka.
"Nah itu memperlihatkan kenapa KPK mau itu soalnya kan mustinya paling enggak di tempat netral ada konsultasi kepentingan yang mesti dibuka," kata dia.
Rocky Gerung menduga pertemuan Luhut dengan Firli bisa jadi suruhan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya, Luhut dianggap sebagai orang dekat presiden dan memiliki pengaruh besar.
"Dan Pak Luhut itu kan terinditifikasi kuat sebagai orang kuatnya Jokowi."
"Jadi orang bisa anggap disuruh Jokowi untuk memanggil KPK dengan pesan-pesan tersamar atau enggak jelas," katanya.
Menurutnya KPK kini sudah bukan lembaga independen mengingat lembaga itu kini memiliki Dewan Pengawas di bawah presiden.
"Bukan lagi kesan memang sudah diresmikan bahwa KPK itu lembaga di bawah presiden, kan Pepresnya begitu."
"Jadi batal bahwa pengertian KPK itu adalah lembaga independen untuk menjaga moral publik. Sekarang dia ada di bawah presiden dan disebut bertanggung jawab pada presiden sebagai kepala negara itu lebih aneh lagi itu," ucap Rocky Gerung.
Lihat videonya sejak menit awal:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Meski Puji Dewas KPK Ini Sosok yang Jujur, Rocky Gerung Tetap Beri Kritikan: Dia Itu Terlambat, https://wow.tribunnews.com/2020/01/28/meski-puji-dewas-kpk-ini-sosok-yang-jujur-rocky-gerung-tetap-beri-kritikan-dia-itu-terlambat?page=all.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti