Fadli Zon Pamer Foto Bareng Pejuang Moro Saat Mahasiswa, Prestasi Mentereng Waketum Gerindra di UI

Fadli Zon Pamer Foto Bersama Pejuang Moro Saat Mahasiswa, Ini Prestasi Mentereng Waketum Gerindra di UI

Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
Twitter/Fadli Zon
Fadli Zon Pamer Foto Bareng Pejuang Moro Saat Mahasiswa, Prestasi Mentereng Waketum Gerindra di UI 

Fadli Zon Pamer Foto Bersama Pejuang Moro Saat Mahasiswa, Ini Prestasi Mentereng Waketum Gerindra di UI

POS-KUPANG.COM -  Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra, Fadli Zon, mengunggah sejumlah foto lawas saat dirinya menjadi mahasiswa Universitas Indonesia (UI).

Tidak hanya foto, Fadli Zon juga mengungkap kalau dirinya adalah mahasiswa berprestasi di Universitas Indonesia.

Karena prestasinya itulah, Fadli Zon kemudian bisa bertemu dengan tokoh-tokoh nasional dan luar negeri.

Antara lain dengan Presiden Soeharto.

"Suatu hari Bersama Presiden Soeharto. Ada HE Yuddy Chrisnandi (kini Dubes di Ukraina), Mukhlis Yusuf (mantan Dirut Antara) n Sugeng Suparwoto (kini Ketua Komisi VII @DPR_RI )," cuit Fadli Zon.

VIDEO Detik-detik Pawang Ular Tewas Digigit Ular King Korbra, Tertawa Saat Dipatuk, 2 Jam Kemudian?

Gubernur Anies Baswedan Jenguk Ibu Fadli Zon, Waketum Gerindra: Terimakasih Bro! Netizen Sebut PSI

Kapolsek Komodo Pimpin Evakuasi Korban Tenggelam di Wae Mese Seorang Warga Tanah Dereng

Hamili Anak Tiri, Seorang Ayah Di TTS Terancam Di Penjara 15 Tahun

Pada foto lainnya, terlihat Fadli Zon bersama dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert L Barry.

"Foto lawas: Berbincang dengan Dubes Amerika Serikat Robert L Barry (Agustus 1994) di tangga Gedung
@DPR_RI. Saya sbg Mahasiswa Berprestasi I Universitas Indonesia diundang Bersama para Teladan di berbagai bidang," tulis Fadli Zon.

Fakta Baru Kerajaan King of the King, Seret Presiden Jokowii & Prabowo Subianto Janjikan Rp 3 Miliar

Jokowi Bereaksi, Kritik Balik Politisi yang Soroti Roadshow Prabowo ke Luar Negeri, Sindiri PKS?

Fadli Zon kemudian juga mengunggah siapa-siapa saja mahasiswa berprestasi yang bersamanya.

Satu di antaranya adalah Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) saat ini, Prof Saldi Isra.

"Foto thn 1994, Mahasiswa Berprestasi dari berbagai universitas di Indonesia. Ada Prof Saldi Isra, Hakim MK," cuit Fadli Zon.

Pesaing Jokowi-Ahok di Pilgub DKI Jakarta Diusulkan Gerindra Jadi Calon Wagub,Kader Gerindra di DPR

Politisi Gerindra Sebut Puan & Gibran Berpeluang Saingi Sandiaga Uno jadi Capres 2024, Ini Alasannya

Pada foto lainnya, Fadli Zon, juga mengunggah keterangan karena prestasinya tersebut dia ikut dalam Konferensi Pelajar Islam se-Asia tenggara di Malaysia.

"Sy ikut jadi delegasi Konferensi Pelajar Islam se-Asia Tenggara, 1994 di Shah Alam, Malaysia." tulis Fadli Zon

Tidak hanya itu, orang kepercayaan Ketum Gerindra Prabowo Subianto ini juga rupanya pernah mendatangi camp perjuangan di Moro.

"Januari 1995, sy mengunjungi para pejuang Moro National Liberation Front (MNLF) di Camp Khalid bin Walid di Timbangan, Indanan, Sulu, Mindanao, Filipina," cuit Fadli Zon.

* Di Mata Najwa, Fadli Zon Bongkar Alasan Kenapa Prabowo Tak Galak ke China di Natuna, Beda saat Debat Capres

Talkshow Mata Najwa tadi malam Seru, Diungkap Fadli Zon Ternyata Ini Alasan Prabowo Tak galak ke China di Natuna beda saat debat Capres

Host Mata Njawa Najwa Shihab berulang kali tersenyum saat Fadli Zon loyalis Prabowo Subianto berkomentar.

Presenter Najwa Shihab mengangkat tema Mata Najwa 'Ada China di Natuna'.

Kutipan kata-kata Prabowo saat Debat Capres 2019 ditampilkan Najwa Shihab.
Termasuk akan tegas jika kedaulatan RI diganggu asing.

Kenapa sekarang Prabowo tiba-tiba tak garang lagi?

Najwa Shihab pun penasaran.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto soal konflik antara Indonesia dan China di perairan Natuna.

Pernyataan Prabowo dinilai tidak berapi-api seperti saat dulu dirinya masih berkampanye sebagai Calon Presiden dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Dikutip TribunWow.com ,dari video unggahan akun Facebook, TRANS7, Rabu (8/1/2020), mulanya presenter acara 'Mata Najwa', Najwa Shihab menanyakan Fadli Zon soal kesiapan Prabowo soal ketegangan di Natuna.

Najwa kemudian mengulas beberapa pernyataan Prabowo sebelum menjadi Menhan.

Pada kumpulan pernyataan tersebut, nampak Prabowo begitu berapi-api membicarakan pertahanan dan kekuatan Indonesia.

Berikut adalah beberapa pernyataan Prabowo sebagaimana dikutip dari acara ' Mata Najwa' yang bertajuk Ada China di Natuna, Rabu (8/1/2020).

"Pak! Diplomasi kalau hanya senyum-senyum menjadi nice guy ya begitu-gitu saja Pak," kata Prabowo saat Debat Capres 2019, Jakarta 30 Maret 2019.

"Kalau ada armada asing masuk ke laut kita, apa yang bisa kita buat?" ujar Prabowo.

Kemudian Najwa membandingkannya dengan pernyataan Prabowo setelah menjadi Menhan.

"Ya saya kira bisa diselesaikan dengan baik, bagaimanapun China negara sahabat," kata Prabowo menanggapi masuknya kapal nelayan dan penjaga pantai milik China ke perairan Natuna.

"Kita cool saja, kita santai," ujar Prabowo.

Menanggapi hal tersebut, Fadli Zon mengatakan apa yang dilakukan oleh Prabowo merupakan hal yang wajar.

Menurutnya Prabowo berpikir secara logis dalam menghadpai konflik di Natuna.

"Pak Prabowo itu being realistic (realis)," kata Fadli Zon.

Fadli Zon lanjut membahas masalah militer yang baru ditemukan oleh Prabowo.

"Jawaban saya gampang sekali, jadi selama ini ke mana saja," ujarnya.

"Setelah Pak Prabowo lihat kenyataannya memang kekuatan kita sangat lemah sekali di sana," lanjut Fadli Zon.

Ia mengatakan justru pada saat Prabowo menjadi Menhan, Indonesia baru serius memerhatikan kekuatan pertahanannya.

"Jadi kita wasting (membuang) berapa tahun untuk memperkuat armada kita di perbatasan, dan baru sekarang kita serius di bawah kepemimpinan Pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan," tegas Fadli Zon.

Sudah Pasti Kita Kalah

Fadli Zon mengatakan apa yang dilakukan oleh Prabowo berdasarkan asumsi perbandingan kekuatan militer Indonesia dan China.

Ia menjelaskan apabila menghadapi China secara frontal, Indonesia dapat dipastikan kalah.

"Sekarang pertanyaannya, kalau kita konfrontasi dengan China secara fisik, sudah pasti kita kalah," terang Fadli Zon.

"Kita harus realistis," katanya.

Fadli Zon membenarkan apa yang dilakukan oleh Prabowo.

Menurutnya Prabowo telah membongkar kelemahan pertahanan di Indonesia.

Kemudian baru di era ini, pertahanan Indonesia dibenahi secara serius oleh Prabowo.

"Selama ini menurut saya mungkin kita belum (mengerahkan armada dan memperkuat persenjataan)," jelas Fadli Zon.

"Baru ketika ada masalah, kekuatan kita terlihat, bahwa kita tidak mempunyai kekuatan yang memadai, dan ini yang harus sekarang diperkuat," tandasnya.

Prabowo Yakin Masalah di Natuna Bisa Selesai Baik-baik

Masuknya kapal nelayan asal China secara ilegal ke perairan Natuna berkibat tegangnya hubungan negeri tirai bambu tersebut dengan Indonesia.

Tak berhenti di situ, belum lama terjadi kapal penjaga pantai atau coast guard milik China juga masuk ke wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) China.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (4/1/2020), insiden tersebut menuai banyak kontroversi dan reaksi dari berbagai pihak, salah satunya berasal dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meyakini permasalahan kapal asal China yang masuk ke perairan Natuna secara ilegal dapat diselesaikan dengan damai (YouTube tvOneNews)

Prabowo meyakini melalui negosiasi dan perundingan dengan China, mereka dapat menemukan suatu solusi yang baik.

"Kita tentunya, kita masing-masing punya sikap, kita harus mencari suatu solusi yang baik di ujungnya saya kira kita bisa dapat solusi yang baik," ujarnya.

Tidak nampak keinginan dari Prabowo untuk menyelesaikan masalah perairan Natuna dengan cara kekerasan.

Prabowo berdalih posisi China yang saat ini merupakan negara sahabat Indonesia adalah alasan dirinya yakin permasalahan masuknya kapal nelayan dan penjaga pantai ke perairan Natuna dapat diselesaikan secara baik-baik.

"Saya kira kita harus selesaikan dengan baik, bagaimanapun China adalah negara sahabat," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan pernyataan dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi soal pelanggaran yang telah dilakukan oleh China.

Retno mengatakan bahwa masuknya kapal nelayan dan penjaga pantai secara ilegal ke wilayah ZEE perairan Natuna merupakan sebuah bentuk pelanggaran dari hukum Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut atau biasa dikenal dengan nama UNCLOS 1982.

Ia menuntut China untuk mematuhi UNCLOS 1982, karena China adalah negara yang turut menyetujui berlakunya UNCLOS 1982.(TribunWow.com/Anung Malik)

Sebagian Artikel ini sudah terbit di wow.tribunnews.com dengan judul Alasan Prabowo Tak Galak ke China soal Natuna, Fadli Zon: Secara Fisik Pasti Kalah, Harus Realistis
 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved