VIDEO: Setelah Tanam Tebu, Petani Laipori Sumba Timur, Kini Buat Gula Tebu. Tonton Videonya
VIDEO: Setelah Tanam Tebu, Petani Laipori Sumba Timur, Kini Buat Gula Tebu. Gula tebu itu dibuat jadi gula lempeng, minuman penyegar dan lainnya.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Frans Krowin
VIDEO: Setelah Tanam Tebu, Petani Laipori Sumba Timur, Kini Buat Gula Tebu. Tonton Videonya
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU – VIDEO: Setelah Tanam Tebu, Petani Laipori, Sumba Timur, Kini Buat Gula Tebu. Tonton Videonya
Meski wilayah Laipori, Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, merupakan daerah tandus, namun kondisi itu kini telah berubah.
Tandusnya Laipori justeru merupakan potensi bagi pengembangan tebu di daerah itu.
• VIDEO: Eks Ariel Noah Luna Maya Disindir Terang-terangan Oleh Sosok Ini Gegara Pernikahan, Sahabat?
• VIDEO: Nikmatilah Chinese Food yang Enak, di Gaharu Restoran and Lounge Sasando Hotel. Ini Videonya
• VIDEO: Setelah Minta Maaf, Bupati dan Anggota DPRD Nagekeo Saling Bersalaman. Ini Videonya
Saat ini, Laipori perlahan berubah menjadi salah satu sentra pengembangan tebu di Kabupaten Sumba Timur, bahkan NTT umumnya.
Dan, para petani mulai menikmati hasil dari budidaya tanaman tersebut.
Saat ini, para petani telah bergabung dalam Kelompok Tani (Koptan) Laipori Indah untuk menanam tebu di atas lahan seluas 1 hektare.
Para petani itu, merupakan binaan PT Muria Sumba Manis (MSM). Sementara tebu yang ditanam merupakan bantuan perusahaan tersebut dan Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pekebunan NTT.
Wihelmina W. Hidju (44), anggota Koptan Laipori Indah ketika ditemui POS-KUPANG.COM, Minggu (26/1/2020), mengatakan, benih tebu yang mereka budidayakan itu berasal dari dua sumber.
Pertama benih bantuan PT MSM dan berikutnya, benih yang dibantu oleh Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Perkebunan NTT.
Wihelmina mengatakan, tebu yang mereka tanam itu di atas lahan seluas 1 hektar. Airnya bersumber dari sumur di lahan tersebut.
Budidaya tebu merupakan hal baru di Sumba Timur. Karena itu, budidaya tanaman tersebut, didampingi oleh PT. MSM bersama Pemerintah Propinsi NTT dan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur.
Wihelmina yang juga Bendahara Koptan tersebut, mengatakan, saat ini tebu itu sudah mulai dipanen. Kualitas tanaman tebu tersebut, sangat baik.
Untuk budidaya tanaman tersebut, lanjut dia, Pemerintah Propinsi NTT memberikan bantuan dana senilai Rp 10 juta.
Dana itulah digunakan untuk membeli mesin pemeras tebu dan sebagiannya untuk biaya pengiriman tebu sebagai sampel penelitian di Jawa. Sisanya digunakan kelompok untuk kebutuhan budidaya tersebut.