Virus Corona
Kenali 4 Gejala Orang Terjangkit Virus Corona, Mirip Gejala Flu, Waspada!
Virus Corona sedang mewabah dan melanda dunia. Karena itu, waspada gejala virus ini. Bisa saja orang dengan gejala terjangkit Virus Corona
Kenali 4 Gejala Orang Terjangkit Virus Corona, Mirip Gejala Flu, Waspada!
Menurut Direktur Medik dan Keperawatan RSMH Palembang, dr Zubaedah, untuk mendeteksi seseorang diduga terkena virus ini memang sulit karena gejalanya sama seperti orang flu.
Karena itu, kenali gejala orang terjangkit Virus Corona.
Berikut gejala orang terjangkit Virus Corona yang mudah dikenali:
1. Flu
Gejala yang dialami seseorang yang terkena Virus Corona ini mirip dengan gejaka flu.
Orang tersebut akan mengalami batuk filek seperti orang flu biasa.
"Karena itu saat kedatangan di bandara harus di cek suhu badannya. Jika memang terekam di Thermal scanner bisa langsung di waspadai dan langsung di tangani," jelasnya.
• Penumpang dari Wilayah Endemis Virus Corona Periksa Tenggorokan di Bandara El Tari Kupang
2. Batuk
Zubaedah mengatakan gejala lainnya yakni batuk karena gejalanya pun sama seperti orang batuk pilek alias flu.
"Karena virus ini menimbulkan penyakit saluran pernapasan bagian atas mulai dari ringan dan juga bisa menyebebkan penyakit bawah seperti pneumonia," tegasnya.
3. Demam
Jika suhu badan panas diatas 38 derajat juga perlu diwaspadai, terutama kita di bandara maka secara otomatis akan terdeteksi.
4. Waspadai Orang Baru Pulang dari Negara Endemis
Zubaedah mengatakan tak semua orang yang terkena ciri tersebut terkena Virus Corona, namun harus ditangani lebih lanjut.
• Antisipasi Virus Corona, 2 Orang Petugas Kesehatan Sudah Bertugas di Bandara Komodo
"Yang perlu diwaspadai juga yakni ketika seseorang itu pulang dari negara tetangga yang negara endemis atau yang memang terserang wabah seperti di Wuhan, China," jelasnya.(*)
Mengerikan, Video Detik-detik Korban Virus Corona Berjatuhan di Jalanan China, Mirip Film Zombie
Apalagi setelah ada dokter yang meninggal dunia tak lama setelah merawat pasien terjangkit Virus Corona.

Dilansir Al Jazeera Jumat (24/1/2020), rekaman video dengan mayat di selasar diduga diambil di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China.
Dikutip Daily Mirror, gambar itu beredar di Weibo, dan diunggah oleh netizen yang mengaku sebagai perawat rumah sakit.
Perawat itu menulis, baik dokter maupun pasien "terjebak" dengan adanya tiga jenazah, karena tidak ada yang menanganinya.
Dalam video yang lain, nampak seorang pria mengerang kesakitan sembari terbaring di lantai, dengan orang-orang mengerumuninya.
Ada juga rekaman di media sosial Negeri "Panda" yang menunjukkan, orang-orang bergelimpangan baik di jalan, rumah sakit, maupun klinik.
Rumah sakit di seluruh Wuhan dilaporkan menerima ratusan kasus baru setiap harinya, dengan jumlah orang terinfeksi mencapai 1.300 orang.
Sebanyak 41 orang orang terkonfirmasi meninggal, lonjakan hingga 60 persen dibanding data sebelumnya sebesar 26 orang.
Karena begitu banyaknya jumlah orang terjangkit patogen dengan kode 2019-nCov tersebut, tim media kehabisan masker, goggle, hingga pakaian pelindung.
Bahkan di salah satu rumah sakit, mereka sampai harus mendirikan tenda di kawasan parkir karena sudah kewalahan menangani pasien.
Begitu dahsyatnya penyebaran virus corona, pemerintah China memutuskan menutup Wuhan maupun kota sekitarnya yang terinfeksi.
Kharn Lambert, seorang guru asal Inggris mengaku dilanda kepanikan karena bersama warga lainnya, mereka tak diperbolehkan keluar.
Dia menuturkan bagaimana lalu lintas kota yang biasanya ramai berubah "mati" karena sepi saat mereka bersiap merayakan Tahun Baru Imlek.
Dia mengungkapkan, jalan di dekat tempat tinggalnya selalu ramai, dengan restoran bisa buka hingga pukul 02.00 dini hari.
"Kini, saya bisa menunjukkan kepada Anda, mati," ujar Lambert kepada BBC seraya menambahkan, dia sepakat ketakutan sudah mulai melanda mereka.
Sementara seorang guru asal Irlandia, Ben Kavanagh, berujar dia akan mengenakan masker hingga kaca mata jika keluar membeli bahan makanan.

"Anda memang diperbolehkan keluar. Namun dengan banyaknya rumor dan ketakutan yang terjadi, sangat tak bisa melakukannya," katanya kepada RTE Radio’s Morning Ireland.
Sejumlah pakar menyatakan, virus mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang sempat menjadi wabah dunia di 2002-2003 itu berasal dari pasar ikan di Wuhan.
Di sana, terungkap bahwa pasar tersebut menjual berbagai hewan eksotis hingga binatang liar.(*)
Berikut ini video virus corona menelan korban dijalan-jalan, mendadak ambruk dan meninggal

VIDEO & Penampakan Kota Wuhan yang Ditutup Karena Corona Virus, Warga Berjatuhan, Kota Sepi
TRIBUNSTYLE.COM - Berita viral hari ini - VIDEO dan penampakan kota Wuhan, China yang ditutup karena virus corona, warga berjatuhan, kota terlihat sepi.
Pemerintah China mengumumkan, korban meninggal akibat wabah virus corona telah mencapai 41 orang.
Dalam laporan yang dirilis Sabtu (25/1/2020), Beijing menyatakan adanya 15 korban baru, dengan lebih dari 1.000 orang terinfeksi, lapor Kompas.com.
Juga telah beredar sebuah video di media sosial memperlihatkan sejumlah warga Wuhan, sebuah kota di China, tumbang di jalan raya diduga akibat terserang virus corona.
Wuhan kota berpenduduk 11 juta jiwa itu merupakan sumber pertama kali virus ini ditemukan.
Data terakhir mencatat, 41 orang meninggal dunia di Wuhan akibat virus mematikan ini.
Dari instagram dan youtube yang diposting warganet dan sejumlah media internasional memperlihatkan situasi di kota Wuhan.
Orang-orang takut keluar rumah kuatir tertular virus.
Kota sepi dan hanya rumah sakit atau klinik terlihat orang antre untuk berobat.
Semua warga di kota tersebut juga terlihat selalu menggunakan masker saat keluar.
Petugas medis bahkan menggunakan pakaian antivirus 'jas azmat' untuk menghidari terkena virus corona ini.
Dilansir dari Tribunnews.com, Emoriz Cong adalah warga China yang baru datang ke kota Wuhan tiga hari lalu untuk merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarganya.
Tapi sekarang ia tidak bisa kembali ke Beijing, karena ada larangan meninggalkan kota Wuhan yang diberlakukan oleh pemerintah setempat.a Wuhan, tempat virus corona berasal, telah ditutup untuk menghindari meluasnya virus mematikan tersebut.
Jumlah populasi di kota metropolitan ini mencapai lebih dari 11 juta orang, lebih banyak dibandingkan kota New York dan London.
Kepada ABC, Emoriz mengatakan baru tahu seberapa bahayanya virus corona ketika sudah dalam kereta menuju Wuhan.
"Saya sedang di kereta dalam perjalanan ke Wuhan ketika ada [berita] live di TV."
"Sebelum mendengar berita itu, kami tahu virus ini berbahaya, tapi [kami kira] tidak sebahaya itu," katanya.
Ia tidak melihat banyak orang menggenakan masker saat berada di kereta, beruntung temannya memberi tahu jika masker sudah habis di toko-toko Wuhan, sehingga ia membeli beberapa kotak dari Beijing.
Orang tuanya juga sudah siap siaga dengan menyimpan persediaan makanan sebelum Imlek, karena sekarang toko-toko sudah banyak yang "tutup untuk alasan steril".
"Saya dan orangtua belum keluar rumah selama tiga hari. [Kami] keluar hanya kalau mau membuang sampah," katanya.
Masyarakat di Wuhan tidak dapat mengakses kereta dan bus ke luar kota, pesawat tujuan domestik dan internasional serta transportasi laut juga ditutup.
Transportasi dalam kota, seperti bus dan kereta bawah tanah juga dilaporkan tidak beroperasi.
Kejadian ini menimbulkan kebingungan juga bagi Bruce Lu, yang bekerja di Beijing, tapi sekarang berada di Wuhan untuk merayakan Imlek.
Bruce sedang berada di kawasan Yichang untuk mengunjungi kakeknya dan ia tidak dapat pulang ke Beijing karena tak ada transportasi.

Update korban jiwa virus corona di Wuhan
Berdasarkan laporan New York Times, laporan korban meninggal karena virus corona melonjak hingga 60 persen dari jumlah sebelumnya 26.
Dari 41 korban yang terkonfirmasi, tiga di antaranya terjadi di luar Wuhan, kota yang menjadi asal muasal penyebaran virus.
Satu kematian dilaporkan tercatat di kota Provinsi Hubei, satu di Provinsi Hebei, dan sisanya di Heilongjiang yang berbatasan dengan Rusia.
Para korban terbaru berusia antara 55 sampai 87 tahun.
Sebanyak 11 di antaranya adalah pria, dan sisanya perempuan.
Komisi Kesehatan China dikutip AFP juga mengumumkan 180 kasus baru orang yang terjangkit, dengan 77 di antaranya terjadi di Wuhan.
Beijing kemudian menggunakan berbagai langkah seperti menutup Wuhan dan 13 kota lainnya agar virus corona tidak menyebar.
Patogen dengan kode 2019-nCov itu menuai perhatian dunia karena mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS).
Hantaman virus tersebut terjadi ketika rakyat Negeri "Panda" tengah bersiap merayakan Tahun Baru Imlek yang dimulai pada Sabtu ini. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).