Penumpang dari Wilayah Endemis Virus Corona Periksa Tenggorokan di Bandara El Tari Kupang
Para penumpang dari wilayah endemis virus corona periksa tenggorokan di Bandara El Tari Kupang
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Para penumpang dari wilayah endemis virus corona periksa tenggorokan di Bandara El Tari Kupang
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Penumpang penerbangan internasional, khususnya dari China, wilayah endemis virus Corona (Pneumonia atau radang paru-paru) diwajibkan menjalani wawancara dan pemeriksaan tenggorokan oleh dokter Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Bandara El Tari Kupang.
Wawancara dan pemeriksaan tenggorokan tersebut dilakukan usai para penumpang menjalani pemeriksaan suhu tubuh di ruang kedatangan internasional. Kendati suhu tubuh penumpang dari wilayah endemis Corona normal, mereka tetap wajib menjalani wawancara dan pemeriksaan tenggorokan.
• Warga Tiga Kampung di Tana Manang, Serahkan Proposal ke DPRD Sumba Timur, Ini yang Diminta
Demikian disampaikan oleh dr. Fany Jubida selaku Koodinator KKP Wilayah Kerja Pos Bandara El Tari kepada POS-KUPANG.COM di sela kesibukannya memantau kedatangan penumpang penerbangan internasional di ruang kedatangan internasional Bandara El Tari Kupang, Senin (27/1/2020).
"Walaupun suhu tubuh mereka normal saat diperiksa di ruang kedatangan internasional dengan alat pendeteksi suhu tubuh, mereka tetap wajib wawancara dan periksa tenggorokan," ungkapnya.
Dia katakan, di Bandara El Tari Kupang memang tidak ada penerbangan langsung dari China, tetapi pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak Imigrasi memastikan rangkaian perjalanan penumpang dari wilayah endemis berdasarkan paspor.
• 97 KK di Desa Tana Manang Gelap Gulita, Warga Datang ke Kantor Bupati dan DPRD Sumba Timur
Menurutnya spesifikasi pemeriksaan terutama pada tenggorokan. Jika ada penumpang yang positif mengidap Corona, maka pihaknya akan langsung merujuk penumpang tersebut ke RS. Johanes Kupang.
dr. Fany melanjutkan proses penyebaran virus Corona melalui udara yang terinhalasi atau terhirup lewat hidung dan mulut sehingga masuk dalam saluran pernapasan.
"Virus ini masuk melalui saluran nafas atas, lalu ke tenggorokan hingga paru-paru, masa inkubasinya sampai 14 hari" jelasnya.
Menurutnya, secara kasat mata, orang yang terkena virus Corona akan terlihat letih dan lesu, sulit bernafas, deman batuk dan pilek. "Memang secara umum seperti itu. Untuk memastikan bahwa dia kena virus Corona, maka harus ada pemeriksaan lebih lanjut," ungkapnya.
Dia katakan, sejauh ini belum ditemukan ada penumpang yang berasal dari wilayah endemis Corona dan penumpang yang terjangkit virus tersebut.
Ia menjelaskan, pemeriksaan suhu tubuh dilakukan terhadap semua penumpang penerbangan internasional dilakukan secara ketat dan teliti oleh pihak KKP di ruang kedatangan internasional melalui alat pendeteksi suhu badan.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Senin (27/1/2020) saat memasuki ruang kedatangan internasional, para penumpang berbaris rapi, satu-satu diperiksa suhu tubuhnya menggunakan alat pendeteksi suhu tubuh. Suhu tubuh penumpang akan langsung terbaca pada layar monitor.
Alat pendeteksi suhu badan tersebut dioperasikan oleh satu petugas KKP, sementara beberapa petugas KKP lainnya, sibuk mengarahkan para penumpang untuk mengikuti rangkaian pemeriksaan.
Apabila suhu tubuh penumpang normal (berkisar 36 hingga 37,5 derajat celcius), maka pada layar monitor angka yang muncul berwarna hijau. Sementara di atas 38 derajat celcius atau tidak normal maka angka yang muncul berwarna merah.