Berita Cerpen
Cerpen Chan Setu: Wilhelmina
Cerpen Chan Setu: Wilhelmina. Dua minggu yang lalu, kami sempat bercerita di trotoar jalan menuju ibu kota.
Dia-lah kekasihnya yang coba kujawabi dari setiap penggalan pertanyaan Ving, "Kak, mungkinkah mencintai itu harus terluka, ditolak, dan diputusin?"
Ving adalah adikku yang baru saja merayakan sweet seventeen-nya pada akhir bulan lalu sekaligus menutupi tahun 2019.
Dia sangat mencintai gadis di ujung gang perumahan kami. Cintanya itu penuh dan sungguh bagiku adikku tulus mencintai siapapun, namun gadis di ujung gang itu adalah gadis pertama dan untuk selamanya yang barangkali membuatnya jatuh dengan segala dunianya. Dan Aku. Aku Jimmy. Aku hanyalah pecundang yang tidak pernah mengalami perasaan mencintai seperti yang dialami adikku, Ving.
Kisahku sedikit berbedah. Aku seorang bedebah yang melarikan diri dari dunia nyata dan lebih asyik bermain dengan rutinitas imajinasiku. Kehidupan diluar bagiku hanyalah sebatas keserasiaan yang semu dengan dunia imajinasiku.
Hari-hariku tak seirama dengan Ving, adikku. Ia bebas dan berkali-kali jatuh cinta dan aku hanya berulang kali mencintai imajinasiku. Sampai-sampai aku menyebut nama seseorang yang kukagumi.
Seorang wanita yang begitu polos, cantik, manis, simple dan sederhana namanya Wilhelmina. Seorang gadis yang lahir dari pengalan jawaban imajinasiku sendiri.
"Ving, aku tidak pernah mencintai apalagi seperti yang baru saja kau alami. Namun, sekadar membaca dunia dari imajinasiku akhirnya kakak paham bahwa sebenarnya "mencintai itu harus siap menjadi mata dan rindumu harus siap jadi airnya."
• Serangan Balik? Teddy Bongkar Borok Rizky Febian Terhadap Lina Setelah Putra Sule Lapor Polisi
Sebab perihal mencintai juga tentang rindu sejauh apapun kalian dan sedekat apapun kalian berdua rindu mengakrabkan sekaligus menjenuhkan, membosankan dan mengakhiri semuanya karena yang senduh mustahil tanpa air mata.
"Jika kau ingin memahaminya, cobalah mencintai bulan, sebab ia hanya tahu memahami tugasnya untuk menemani sepasang malam yang gelap temaram".
"Wilhelmina kekasihku. Kudoakan semoga kau baik-baik saja.
Terima kasih, Wilhelmina".
"Nama itu, doa yang kesekian kalinya tak pernah dihentikan."
Ving, semoga kau memahami maksudkan kakakmu ini. Ya, semoga saja.
(Waedoko, 15 Januari 2020).
(Chan Setu menetap di Wisma Arnoldus, Nita Pleat. Merupakan calon imam biarawan SVD).