Vonis Pelajar Bunuh Begal

ZA Pelajar Bunuh Begal di Malang Divonis 1 Tahun Pembinaan, Keluarga Menerima, Ahli Hukum Keberatan?

ZA, pelajar pembunuh begal di Malang akhirnya divonis 1 tahun pembinaan. Keluarga menerima vonis tersebut, tapi tidak dengan ahli hukum.Ini alasannya

Editor: Adiana Ahmad
Tribun Jatim
ZA, Pelajar pembunuh begal saat dengar vonis 

Yoedi mengatakan, ada berbagai alasan vonis itu dijatuhkan.

Alasan itu dengan mempertimbangkan kejadian penikaman oleh ZA kepada pelaku begal yang menyebabkan begal tersebut meninggal dunia.

Hakim menilai, ZA tetap bersalah dalam kejadian itu.

Meskipun ZA sedang dalam posisi membela diri.

Dalam hukum pidana terdapat istilah noodweer atau alasan pemaaf.

Hal itu tercantum dalam pasal 49 KUHP.

Pasal itu mengatur bahwa seseorang yang melakukan pembelaan terpaksa tidak dikenai pidana.

“Itu sudah dalam pertimbangan majelis hakim, sudah dipertimbangkan lengkap oleh majelis hakim. Dan itu sudah diputus demikian,” kata Yoedi.

“Saya tidak bisa (menjelaskan) lebih dari pertimbangan hakim,” ujar dia.

Pemuda Ini Tikam dan Tewaskan Begal yang Ingin Perkosa Pacaranya, Teman-Teman Begal Kabur

2. Keluarga Terima Putusan Hakim dan Tak Banding

Atas putusan hakim PN Kepanjeng, keluarga ZA menyatakan menerima putusan tersebut. 

Dikutip dari TribunJatim, keluarga berharap ZA kembali beraktivitas dengan normal seperti sediakala.

"Kami ingin pembinaan itu bisa menunjang pendidikan dan ilmu agama ZA menjadi lebih baik lagi," beber ayah tiri ZA, Sudarto

Sudarto menambahkan, keluarga menerima keputusan hukum secara legawa dan ikhlas.

Alasan keluarga tidak melakukan banding adalah agar ZA segera menjalani pembinaan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved