Head Line News Hari Ini

Pemkot Kupang Tata Tiga Kawasan Jadi Icon Baru, Butuh Anggaran Rp 104 Miliar, Begini Tanggapan PKL

Ketua Asosiasi Pedagang Ikan dan Kuliner, Angki La Ane mendukung penataan ulang asalkan tidak merugikan PKL

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore dan kawasan pantai yang dipadati PKL di depan Hotel Aston, Kelurahan Kelapa Lima (foto kolase). 

"Rencananya pemerintah Wali Kota, kita yang jual di sini mau geser ke belakang. Tetapi soal ini, kami hanya mendengar seputar informasi yang beredar di kalangan penjual ikan di sini," ucap Nurliah, Selasa (21/1/2020).

Menurut Nurliah, penataan kota merupakan langkah bagus dari pemerintah Kota Kupang, tidak mengesampingkan para pedagang, termasuk penjual ikan.

"Saya berharap ke depannya, area ini lebih rapi. Supaya kita bisa jualan di sini lebih nyaman. Kalau bisa, dibuat seperti pasar malam begitu, biar lebih banyak pengunjung yang datang beli ikan," harap Nurliah.

Ayah dan Anak Rebutan Janda Cantik, Nyawa jadi Taruhannya

Warga RT 13 RW 06 Kelurahan Kelapa Lima, Santi Ngaru mendukung program Wali Kota Kupang. Santi setuju kawasan di depan Hotel Aston dilakukan penataan.

"Kami sangat mendukung program Pak Wali Kota. Karena hal ini sangat membantu memberi rasa nyaman bagi pedagang kecil seperti kami," ucapnya.

PKL di Pantai Tedys, Hendrina Mau mendapat informasi bahwa pedagang akan direlokasi. "Kami belum tau kalau ini akan direlokasi, karena belum ada sosialisasi dari lurah atau pemerintah terkait," katanya.

Koridor III Jalan Frans Seda Kelurahan Fatululi Kota Kupang
Koridor III Jalan Frans Seda Kelurahan Fatululi Kota Kupang (POS-KUPANG.COM/RYAN NONG)

Pedagang lainnya, Putri Kore berharap tempat jualan penataan ulang dan relokasi ia berharap agar Pemerintah memberikan tempat yang layak, karena selama ini Tedys merupakan tempat mereka mengais rezeki.

"Semoga lapak jualan kami ditata lebih baik. Kami tidak usah dipindahkan karena tempat ini sudah lama dan menjadi icon Kota Kupang juga, rasanya akan aneh kalau pengunjung pergi ke Tedys tanpa ada suguhan kuliner yang selama ini sudah terkenal," ujar Putri.

Ketua Asosiasi Pedagang Ikan dan Kuliner Kelurahan Kelapa Lima, Angki La Ane, SSos mendukung penataan ulang asalkan tidak merugikan PKL.

Honorer Bakal Dihapus Pemerintah, Bakal Digantikan dengan Ini, Intip Alasan dan Fakta-faktanya

"Sudah disampaikan dan kami dukung. Karena ini mau ditata ulang supaya lebih baik, tetapi selama proses penataan kami tidak direlokasi. Kami tetap berjualan, hanya diatur supaya lancar," tandas Angki saat ditemui, Selasa (21/1/2020).

Menurut Angki, pihaknya sudah mengikuti sosialisasi pada November 2019 lalu, disampaikan pihak Kementerian PUPR.

Angki mengatakan, di lokasi tempat mereka menjual ikan dan kuliner akan dibangun semacam rumah besar berjumlah empat unit. Di dalamnya ada 21 lapak untuk PKL berjualan.

Selain itu dibangun gazebo, tanggul dan jogging track. "Saya lihat rencana penataan ini bagus, jadi kami mendukung. Saya harap dengan penataan yang lebih baik semakin banyak pengunjung dan pembeli," ujarnya.

Ramalan Zodiak Besok Kamis 23 Januari Aries Perhatian, Scorpio Dilema, Pisces Terima Kabar Baik

Angki menyebut jumlah anggota APIK sebanyak 200 orang. Mereka berjualan di atas lapak sederhana. Bahkan, satu lapak ditempati dua PKL. "Satunya jual ikan, satunya jual kuliner ikan panggang. Kami ingin dengan penataan ulang, tempat ini menjadi lebih baik dan penghasilan kami bisa meningkat," katanya.

Alokasi Ruang PKL

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved