Keraton Agung Sejagat
Misteri Gundukan Tanah di Kontrakan Raja Keraton Agung Sejagat Terkuak, Isinya Mengejutkan!
Misteri gundukan tanah di halaman rumah kontrakan Raja Keraton Sejagat, Toto Santoso di RT 05/RW 04 Dusun Berjo Kulon, Sleman akhirnya terkuak
Misteri Gundukan Tanah di Kontrakan Raja Keraton Agung Sejagat Terkuak, Isinya Mengejutkan!
"Iya, makam anaknya Ibu Fanni," ujar Camat Godean Sarjono saat dihubungi Kompas.com Jumat (17/01/2020).
"Enggak tahu penyebabnya, tapi tahu-tahu masyarakat itu ada laporan bahwa dikubur di situ," kata Sarjono.
Dari hasil mediasi dengan warga, penghuni rumah kontrakan sepakat makam tersebut dipindahkan ke makam umum.
Dari pengamatan Kompas.com, makam tersebut berada di sisi selatan rumah kontrakan. Makam ini berupa gundukan tanah yang sekelilingnya dilingkari dengan batu berwana putih.
Seperti diketahui, pada Kamis (16/1/2020) malam dilakukan mediasi antara warga Dusun Berjo Kulon dengan penghuni rumah kontrakan.
Hadir pula, dalam mediasi dari kecamatan, koramil, polsek, dukuh dan tokoh masyarakat.
Dari hasil mediasi itu dihasilkan beberapa kesepakatan yakni penghuni yang saat ini masih berada di rumah kontrakan bersedia menghentikan segala kegiatan yang berkaitan dengan Keraton Agung Sejagat.
• Keraton Agung Sejagat Punya 13 Menteri Rupanya Ini Tugas Funni Aminadia Sang Permaisuri Toto Santoso
Penghuni juga bersedia untuk pindah dari rumah kontrakan dalam jangka waktu tiga hari.
Sebelumnya, kemunculan kerajaan baru di Purworejo menyita perhatian publik karena menggelar kirab selama beberapa hari yang diikuti ratusan orang.
Kerajaan yang menamakan diri Keraton Agung Sejagat itu dipimpin Toto Santoso. Toto ditangkap polisi karena diduga menipu pengikutnya.
Dia mewajibkan pengikutnya menyerahkan uang hingga Rp 30 juta setiap bulan. Bahkan, ada pengikut yang menyetor hingga Rp 110 juta dengan iming-iming jabatan dan gaji dollar.
Diketahui, Toto memiliki kontrakan di Sleman dan membuka angkringan di rumah kontrakannya itu. (Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)
• Oknum Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta Dipecat, Diduga Lecehkan Mahasiswi dan Paksa Raba Kemaluan
Raja Keraton Agung Sejagat Totok Santoso, Simpan Kendi Berisi Janin di Rumah Kontrakan
Janin tersebut dikubur di kontrakan miliknya yang berlokasi di Dusun Berjo Kulon, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.
Dikutip dari TribunJateng.com, Sabtu (18/1/2020), kuburan janin tersebut diketahui oleh polisi setelah melakukan penggeledahan di rumah kontrakan Totok.
Kuburan tersebut tidak memilki nisan dengan nama, hanya sebuah gundukan tanah yang diberi tumpukan batu.
Penunggu rumah kontrakan Totok, Mursinah mengakui gundukan tanah tersebut memang berisi janin anak Fanni.
Penanggung Jawab Kepala Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Sudarmanto menjelaskan janin tersebut harus dipindahkan agar tidak menimbulkan permasalahan.
"Hari ini juga menyerahkan kepada Bapak Susilo selaku Kaum dan Mas Kartijo untuk memindahkan (jenazah) anak dari saudara Fanni, sehingga, mohon maaf, tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari," kata Sudarmanto di rumah kontrakan Totok, Jumat (17/1/2020).
Proses pemindahan dilakukan pada hari Jumat (17/1/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.
Setelah melakukan penggalian, ditemukan sebuah kendi yang berisi janin milik Fanni.
Kendi tersebut kemudian diangkat dan dibersihkan.
Seusai dibersihkan, warga kembali berdoa dan membawa kendi tersebut ke pemakaman umum Penggel yang berlokasi tidak jauh dari kontrakan Totok.
Sebelumnya diberitakan, Totok dan Fanni telah ditahan oleh polisi karena menyebarkan berita bohong soal menjadi penguasa Keraton Agung Sejagat.
Polisi mengungkap cerita tersebut direkayasa Totok untuk meraup uang dari calon-calon pengikut yang ingin mendaftar.
Diketahui Totok meminta bayaran kepada calon pengikutnya.
Ia menerima uang sekitar Rp 30 juta dari pengikutnya setiap bulan.
Penampakan Keraton Agung Sejagat
Sempat menghebohkan masyarakat, kini pemimpin Keraton Agung Sejagat di Purowerjo sudah berstatus tahanan karena penyebaran berita bohong dan penipuan.
Dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (14/1/2020), Totok Santosa atau lebih dikenal dengan julukan Sinuhun mengklaim dirinya sebagai pemimpin Keraton Agung Sejagat (KAS) yang juga disebut sebagai World Empire.
Kerajaan tersebut terletak di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Awalnya, kemunculan kerajaan ini adalah untuk menyambut kembalinya Sri Maharatu (Maharaja) Jawa kembali ke Jawa.
Sebelum mendirikan kerajaan tersebut, pada tahun 2016, Totok pernah memimpin sebuah organisasi bernama Jogjakarta Development Economic Committe (DEC).
Sebuah organisasi yang bergerak di bidang kemasyarakatan dan kemanusiaan.
Berikut adalah beberapa penampakan Kerajaan Agung Sejagat bentukan Totok.
1. Batu Prasasti Raksasa
Dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (14/1/2020), pada bangunan KAS ditemukan sebuah prasasti batu berukuran besar dengan tinggi kurang lebih tinggi 1,5 meter.
Prasasti tersebut dibuat oleh pria bernama Empu Wijoyo Guno.
Ada sebuah tulisan yang diukir dipermukaan batu tersebut.
Sang pembuat ukiran, Empu Wijoyo mengatakan ukiran tersebut memiliki makna tersendiri.
"Tulisan Jawa itu artinya adalah Bumi Mataram Keraton Agung Sejagat," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (14/1/2020).
Empu Wijoyo menjelaskan Mataram adalah 'Mata Rantai Manusia'.
"Maknanya alam jagad bumi ini adalah mata rantai manusia yang bisa ditanami apapun," jelasnya.
"Intinya segala macam hasil bumi adalah mata rantai manusia atau Mataram," imbuh Empu Wijoyo.
Selain tulisan, juga terdapat gambar cakra yang berisi 9 dewa.
Kemudian ada gambar Trisula yang memiliki makna keilmuan.
Pada batu tersebut juga nampak sebuah gambar telapak kaki.
"Telapak kaki ini artinya adalah jejak atau petilasan. Kaki itu adalah tetenger kaisar," jelas Empu Wijoyo.
Kemudian selain hal tersebut, pada ukiran batu itu juga terdapat tulisan jawa,logo ukiran simbol siang atau malam, hitam atau putih, atau juga sperma, yang melambangkan kehidupan.
Lalu ada juga simbol dua macan, logo kerajaan Majapahit, dan gambar baruna naga di bagian bawah batu.
2. Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat
Pimpinan tertinggi Keraton Agung Sejagat, yakni Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santosa dan Ratu Dyah Gitaraja yang memiliki nama asli Fanni Aminadia telah diamankan oleh pihak berwajib.
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (14/1/2020), kedua pasangan suami istri tersebut ditangkap atas dugaan penipuan kepada masyarakat dan terancam hukuman maksimal 10 tahun penjara.
"Dugaan sementara pelaku melakukan perbuatan melanggar Pasal 14 Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana terkait penipuan," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iskandar Fitriana Sutisna, Selasa (14/1/2020).
Selain itu, polisi menyita sejumlah dokumen berisi perekrutan anggota Keraton Agung Sejagat.
Berdasarkan informasi, sejumlah 450 orang telah direkrut oleh Keraton Agung Sejagat.
Polisi juga melakukan penggeledahan di lokasi kegiatan setelah Totok dan Fanni ditangkap.
Diketahui penggeledahan dilakukan pada Selasa (14/1/2020) pukul 17.00 WIB sampai malam hari.
3. Singgasana Kerajaan
Pada bagian dalam bangunan yang disebut sebagai Keraton Agung Sejagat nampak banyak ornamen memenuhi ruangan tersebut.
Warna ruangan yang didominasi oleh warna merah dan emas, dipenuhi berbagai motif dan simbol Keraton Agung Sejagat.
Beberapa pengikut juga mendampingi raja dan ratu yang berada di singgasananya.
Sedangkan sisa pengikutnya berada di depan singgasana raja dan ratu.
Dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (14/1/2020), Pemkab Purworejo akan menutup lokasi berdirinya Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.
Asisten 3 Setda Bidang Administrasi dan Kesra Setda Purworejo, Pram Prasetyo Achmad mengatakan pemda akan meminta kegiatan di keraton dihentikan.
"Pemerintah daerah dan bupati akan meminta agar kegiatan di Pogung Jurutengah terkait kegiatan yang kemarin dijelaskan, yaitu Keraton Agung Sejagat, untuk dihentikan sampai dengan nanti seluruh hal yang terkait dengan kegiatan itu dipenuhi," kata Pram Prasetyo Achmad.
Menurut Pram, ada sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi apabila hendak melakukan kegiatan tertentu.
"Jadi seandainya kegiatan itu terkait dengan budaya, maka aspek itu juga harus dipenuhi. Kalau itu kegiatan terkait dengan kelembagaan, keormasan, maka ketentuannya harus terpenuhi," tegas Pram.
Ia menegaskan pemda akan menghentikan segala kegiatan yang terkait dengan Keraton Agung Sejagat.
"Namun yang jelas, karena ini sudah menimbulkan dampak, baik keresahan dan kerawanan, maka sekali lagi bupati akan memerintahkan kegiatan terkait Keraton Agung Sejagat itu dihentikan," katanya.
4. Pengikut Kerajaan Keraton Agung Sejagat
Sebagai kerajaan yang tak jelas asal usulnya, Kerajaan Keraton Agung Sejagat nampak memiliki pengikut yang cukup banyak.
Pada video-video yang beredar ada beberapa orang yang mengerumuni bangunan Kerajaan Keraton Agung Sejagat menggunakan seragam yang sama.
Seragam tersebut didominasi warna hitam dan emas.
Dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (14/1/2020), Puji yang mengaku sebagai punggawa kerajaan menyebutkan sudah bergabung sejak 2015.
Ia menerangkan awalnya bergabung karena ajakan dari Sinuhun Totok Santoso Hadiningrat selaku pemimpin kerajaan.
Menurut Puji, Sinuhun Totok Santoso Hadiningrat adalah keturunan tran Eyang Hanyokrokusumo.
Puji bertugas sebagai penyambut tamu di pintu gerbang keraton yang mencatat daftar hadir pengunjung.
"Nenek moyang saya menceritakan jika, akan ada istilahnya 'pasar ilang kumandange' dan percaya akan kedatangan Kaisar Sinuhun yang merupakan titisan keturunan eyang Majapahit," kata Puji, Selasa (14/1/2020).
Ia menerangkan anggota kerajaan berasal dari berbagai daerah, seperti Purbalingga, Wonosobo, maupun asli Purworejo.
Anggota kerajaan juga percaya daerah Pogung yang dijadikan pusat kerajaan pernah dilewati kereta kencana keraton pada zaman dahulu.
Mengenai kegiatan awal yang berbentuk DEC, Puji menjelaskan komunitas tersebut merupakan bagian dari kerajaan.
"DEC itu bagian dari keraton tujuannya adalah untuk mensejahterakan keluarga, utamanya adalah sandang pangan papan," kata Puji.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/gundukan-tanah-di-halaman-kontrakan-raja-keraton-sejagat-dan-toto-santoso.jpg)