Warga Desa Tesbatan II Amarasi Diterkam Buaya Muara

Orangtua juga diimbau untuk tidak membiarkan anak-anak bermain atau berenang di sekitar kejadian tanpa pengawasan ketat.

Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/Dok Polsek Amarasi Timur
Korban yang dievakuasi anggota Polsek Amarasi Timur, Jumat (17/1/2020). 

Warga Desa Tesbatan II Amarasi Diterkam Buaya Muara

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Seorang warga Desa Tesbatan II, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Yelandus Nenoharan (14) tewas diterkam buaya spesies buaya muara (Crocodylus Porosus).

Korban yang juga siswa putus sekolah saat duduk di bangku SD ini diterkam buaya pada Jumat (17/1/2020) sekitar pukul 10.00 Wita.

Demikian disampaikan Kepala BBKSDA NTT, Ir Timbul Batubara, M.Si saat dikonfirmasi pada Jumat malam.

"Petugas kami telah turun ke lokasi, petugas kami tidak lihat langsung tapi jenis buaya yang ada di NTT hanya buaya muara (Crocodylus Porosus)," kata Batubara saat ditanya terkait spesies buaya yang menerkam korban.

Ditanya apakah buaya muara tersebut masih berada di lokasi kejadian, Batubara menjelaskan, pihaknya belum dapat memastikan hal itu.

Namun, untuk memastikan apakah buaya tersebut masih berada di lokasi atau tidak, lanjut Batubara, pihaknya akan menerjunkan tim untuk turun ke lokasi kejadian.

Sebelumnya, pihak BBKSDA NTT telah melakukan sosialisasi di lokasi kejadian dengan pemasangan rambu-rambu berupa papan informasi yang bertujuan memperingati bahaya satwa liar (buaya) yang muncul di lokasi kejadian.

Papan informasi berisi antara lain 'Berhati-hatilah saat beraktivitas di perairan' dan 'Jangan biarkan anak-anak bermain di daerah perairan tanpa pengawasan orangtua'.

Diakuinya, usai mendapatkan informasi kejadian tersebut, pihaknya langsung menugaskan Kepala Resort TWA Manipo, Yambres Benu ke lokasi kejadian untuk konfirmasi fakta-fakta yang ada atau berkordinasi dengan Polsek Pakubaun dan mencari alamat rumah korban.

Selanjutnya, ditugaskan pula Tim WRU BBKSDA NTT di antaranya, Paulus Robinson Kama, SP, Okto Sene, S.Pi, Irvan Tara Ama SP, dan Yohanis Timba, SH ke lokasi kejadian untuk memetakan situasi kejadian.

"Sehingga menjadi bahan pertimbangan untuk upaya tindaklanjut dan memberikan santunan berupa uang dukacita sebagai bentuk turut berdukacita dari Balai Besar KSDA NTT atas peristiwa meninggalnya korban," ungkapnya.

Kronologis kejadian, kata Batubara, sekitar pukul 10.00 Wita, korban Terandus Nenoharan bersama ayahnya, Daud Nenoharan hendak pergi mengambil air minum di sumber mata air yang keluar dari pohon tebing batu berada ditepi pantai atau muara.

Saat itu, korban berjalan mendahului ayahnya dan bermaksud mencari burung di sekitar lokasi kejadian.

"Pada saat itulah buaya langsung sergap korban dan menariknya masuk ke dalam air. Ayah korban mendengar korban berteriak dan melihat buaya yang sedang menggigit anaknya di bagian kaki maka sang ayah langsung terjun ke dalam air untuk menarik dan berusaha menyelamatkan korban," ujarnya.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved