Kajari Maumere Terbitkan Sprin Ops Puskesmas Bola dan Waigete

Kejari Maumere mendalami secara menyeluruh proyek pembangunan Puskesmas Waigete dan Puskesmas Bola

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Eginius Mo'a
Kondisi proyek pembangunan Puskesmas Waigete, 31 Km arah timur Kota Maumere, Pulau Flores, Jumat (3/1/2020). 

POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Ambruknya pagar tembok Puskesmas Waigete, 2 Desember 2019 menjadi pintu masuk bagi Kejaksaan Negeri Maumere ( Kejari Maumere) mendalami secara menyeluruh proyek pembangunan Puskesmas Waigete dan Puskesmas Bola dengan total anggaran Rp 7 miliar lebih.

"Surat perintah operasi intelijen (Sprin Ops), sudah saya tanda tanda tangani kemarin dulu untuk dilakukan pengumpulan data dan keterangan dua proyek sekaligus, Puskesmas Waigete dan Bola," kata Kepala Kejaksaan Negeri Maumere ( Kajari Maumere), Azman Tanjung, S.H, kepada pos-kupang.com,Kamis (16/1/2019) di Maumere.

Inilah Program Kerja Kepala Perwakilan BPKP NTT Iwan Agung Prasetyo

Azman Tanjung menjelaskan, runtuhnya pagar tembok Puskesmas Waigete menjadi indikasi awal dilakukan pendalaman pembangunan kedua fasilitas kesehatan itu. Sampai saat ini, rekanan masih diberi tambahan waktu 50 hari menyelesaikan pekerjaanya.

"Pagar yang rubuh menjadi pintu masuk dilakukan pendalaman secara komprehensif. Pendalaman diakukukan dari hulu ke hilir sampai pelaksanaanya," tegas Azman Tanjung.

Ia mengaku, telah banyak informasi yang berhasil dikumpulkan oleh jaksa tentang pembangunan dua fasilitas kesehatan ini. Dari berbagai informasi itu ada indikasi yang membutuhkan pendalaman.

Di Oelekam TTS Dana Desa Dimanfaatkan untuk Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik

Meski proyek ini dalam tahapan penyelesaian dengan tambahan waktu 50 hari, Azman Tanjung meyakini tidak akan tuntas seperti yang diharapkan.

Jaksa telah mengirim surat panggilan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas.

"Hari Jumat (17/1/2020), ada tiga pihak yang sudah dikirim surat untuk dimintai keterangan," kata Azman.

Azman menegaskan, tidak ada masalah bagi penyidik melakukan pengumpulan data dan keterangan meski proyek ini sedang dikerjakan.

"Pemotretan dan pengamatan sudah kami dilakukan. Spesifikasi kualitas nanti ahli yang menentukannya," kata Azman Tanjung.

Azman mengakui, video kunjungan Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, beberapa waktu lalu memantau proyek Puskesmas Waigete viral.
"Atasan kami (kejaksaan) mendorong kami mendalami proyek ini," kata Azman Tanjung. (laporan reporter pos-kupang.com, eginius mo'a)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved