Tim Gabungan Operasi Pengecer BBM di Kota Lewoleba
Anggota tim gabungan yang terdiri dari personil TNI, Polri, Sat Pol PP, Dinas Perhubungan Kabupaten Lembata
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Anggota tim gabungan yang terdiri dari personil TNI, Polri, Sat Pol PP, Dinas Perhubungan Kabupaten Lembata, dan Dinas Koperindag Kabupaten Lembata melakukan operasi gabungan dalam rangka razia penertiban penjualan BBM eceran bersubsidi (premium dan solar) di Kabupaten Lembata, pada Sabtu (11/1/2020).
Sebelum melakukan operasi, tim gabungan ini menggelar apel di Kantor Satpol PP Jalan Trans Lembata, Kota Lewoleba dipimpin langsung oleh Kasat Pol PP Kabupaten Lembata, Markus Lela Udak.
Kegiatan penertiban BBM bersubsidi ini diberlakukan kepada penjual eceran yang tidak mempunyai izin dari Pemkab Lembata. Razia juga dilakukan terhadap pengecer yang menjual BBM non subsidi seperti pertalite dan pertamax di atas satuan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan pemerintah.
• Waspada! Hujan Lebat dan Angin Kencang di NTT 12-15 Januari 2020
Dengan demikian, para pengecer hanya bisa menjual BBM non subsidi dengan harga eceran Rp10 ribu perliter.
Kasat Pol PP Kabupaten Lembata, Markus Lela Udak menuturkan, dari operasi ini tim gabungan masih menemukan banyak pengecer masih menjual BBM bersubsidi dan BBM non subsidi di atas satuan Harga Eceran Tertinggi (HET).
• BMKG Prediksi Kecepatan Angin Hari Ini Sampai 39 Km/Jam di Kota Waingapu dan Sekitarnya
Sebagian besar pengecer masih menjual jenis BBM Pertalite dengan harga Rp 20 ribu per liter/botol.
Markus mengatakan razia ini juga bertujuan untuk mengurai antrian panjang yang selama ini terjadi di Agen Pengisian Minyak dan Solar (APMS) Lamahora selain untuk menjaga kestabilan harga dan jangan ada lagi kelangkaan BBM di Lembata.
"Supaya jangan ada penumpukan atau penimbunan BBM secara besar-besaran di pengecer," kata Markus ketika dihubungi, Minggu (12/1/2020).
Selain melakukan razia, Markus menambahkan tim gabungan juga sekaligus melakukan sosialisasi harga BBM yang seharusnya kepada para pengecer dan warga umumnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO)