Kepala Divisi Kemasyarakatan Kanwil Hukum dan HAM NTT Hadiri Panen Ikan Nila di Rutan SoE

Kepala Divisi Kemasyarakatan Kanwil Hukum dan HAM NTT hadiri panen ikan nila di Rutan SoE

Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA
Suasana panen perdana ikan nila di Rutan Soe 

Kepala Divisi Kemasyarakatan Kanwil Hukum dan HAM NTT hadiri panen ikan nila di Rutan SoE

POS-KUPANG.COM | SOE - Selasa (7/1/2020) pagi, Rutan Kelas II B SoE menggelar panen perdana ikan nila yang dibudidayakan oleh warga binaan di dua kolam yang berada di tengah-tengah Rutan Soe.

Menariknya, dalam panen perdana ini dihadiri oleh Kepala divisi Kemasyarakatan Kanwil Hukum dan Ham Propinsi NTT, Budi Argap Situngkir, A.Md. IP, SH. MH.

Bupati Gidion Lantik Pejabat Eselon II, III dan IV Lingkup Pemkab Sumba Timur

Selain menggelar panen nila, pada hari yang sama juga digelar Natal bersama keluarga besar Rutan Soe dan juga perpisahan dengan dua pegawai Rutan Soe yang pindah tempat tugas dan pensiun.

Kepala Rutan Soe, Lukas Laksana Frans kepada pos Kupang mengatakan, ada sekitar 500 benih ikan nila yang ditabur di dalam dua kolam pada September 2019 lalu.

Dalam panen perdana tersebut, dilakukan panen ikan sebanyak 300 ekor lebih. Sedangkan sisanya tidak dipanen karena dalam kondisi sedang bunting.

Sudah Tiga Hari Penyeberangan Kapal Feri Labuan Bajo Ditutup, Besok Dibuka Kembali

Kepala Divisi Kemasyarakatan, Kanwil Hukum dan Ham Propinsi NTT, Budi Argap Situngkir, A.Md. IP, SH. MH juga ikut ambil bagian dalam panen perdana ikan nila tersebut.

Ikan nila hasil panen perdana tersebut selanjutnya dimasak lalu dikonsumsi dalam perayaan Natal bersama keluarga besar Rutan Soe.

"Tadi saya langsung dampingi pak kepala divis kemasyarakatan untuk panen perdana ikan nila," ungkap Kepala Rutan Soe, Lukas kepada pos- kupang.com di ruang kerjanya.

Budidaya ikan nila di dalam kompleks Rutan Soe lanjut Lukas merupakan salah satu pelatih keterampilan kepada para warga binaan.

Mulai dari proses persiapan kolam, tabur benih, pemberian makan hingga proses pemisahan indukan yang sedang bunting dilakukan oleh para warga binaan.

Hal ini dimaksudkan agar setelah selesai menjalani masa pembinaan, warga binaan bisa mengembangkan budidaya ikan nila sebagai salah satu peluang usaha.

"Ikan nila ini sangat muda dikembangkan dan memiliki nilai ekonomi yang bagus sehingga bisa dijadikan peluang usaha bagi warga binaan yang telah selesai menjalani masa binaannya," ujar Lukas.

Selain budidaya ikan nila lanjutnya, warga binaan juga diberikan keterampilan untuk menenun, menyulam, menjahit, berkebun hingga membuat aneka barang kerajinan berbahan kertas.

Hal ini dimaksudkan agar setelah menjalani masa pembinaan, mantan warga binaan bisa membuka usaha sendiri dengan keterampilan yang dimiliki.

" Kalau keluar dari sini sulit mendapatkan pekerjaan, maka keterampilan yang dimiliki bisa digunakan untuk membuka usaha sendiri. Itu yang menjadi harapan kita," pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved