VIDEO: Detik-Detik Terjadinya Aksi Pengeboman Ikan di Dusun Ndetumali, Nagekeo, Flores. Ini Videonya
VIDEO: Detik-Detik Terjadinya Aksi Pengeboman Ikan di Dusun Ndetumali, Nagekeo, Flores. Menurut Kepala Dusun, Tobias Nusa, pengeboman itu sejak lama.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Frans Krowin
VIDEO: Detik-Detik Terjadinya Aksi Pengeboman Ikan di Dusun Ndetumali, Nagekeo, Flores. Ini Videonya
POS-KUPANG.COM, MBAY – VIDEO: Detik-Detik Terjadinya Aksi Pengeboman Ikan di Dusun Ndetumali, Nagekeo, Flores. Ini Videonya
Sekitar pukul 07.30 Wita sebuah perahu berwarna biru memasuki perairan di Dusun Ndetumali D, Desa Kotodirumali, Kecamatan Keo Tengah, Kabupaten Nagekeo, Minggu (5/1/2020).
Di kejauhan, di dalam sebuah perahu yang berlayar dari arah Maunori itu, tampak dua orang laki-laki dewasa.
Bunyi mesin perahu motor itu, memecah kesunyian di kawasan bukit Ipi Mbu'u. Perlahan-lahan, perahu motor itu melaju melewati bukit Ipi Mbuu.
• VIDEO: Tinggi Gelombang di Sabu Raijua Tembus 5 Meter, Kapal Uma Kalada Batal Berlayar. Ini Videonya
• VIDEO: Bupati TTS Nyelonong Masuk ke Dinas PKO, Saat Kadis dan Pegawai Sedang Rapat. Ini Videonya
• VIDEO: Ibu-ibu Majelis Taqlim Bernyanyi Saat Misa Syukur Natal di Kanwil Kemenag NTT. Ini Videonya
Jarum jam baru menujukan pukul 07.40 Wita. Saat itu, bunyi mesin perahu motor itu tak terdengar lagi.
Namun beberapa menit kemudian, terdengar sebuah ledakan cukup keras dari arah laut.
Mendengar itu, Kepala Dusun Ndetumali D, Desa Kotodirumali, Tobias Nusa langsung berteriak. “Itu mereka sudah membom ikan," teriak Kepala Dusun Ndetumali D, Tobias Nusa (32) kepada POS-KUPANG.COM.
Bersama Kepala Dusun, Tobias Nusa, POS-KUPANG.COM bergegas menuju sumber ledakan tersebut. Ternyata ledakan itu persis di samping Bukit Ipi Mbu'u, arah ke Pantai Nangaroro.
Di tempat itu ada perahu motor berwarna biru itu sedang berlabuh.
"Ini masih wilayah Dusun Ndetumali D, Desa Kotodirumali. Mereka sudah membom ikan di sini," tandas Tobias Nusa.
Pantauan POS-KUPANG.COM, usai ledakan itu, sejumlah warga bergegas masuk ke dalam laut.
Mereka berenang di sekitar perahu motor itu kemudian menyelam.
"Mereka yang masuk ke dalam laut itu, ada 6 orang. Mereka semua warga di sini, saya kenal semua," ujar Tobias Nusa saat memantau aksi warga yang menyelam mengambil ikan yang diduga mati terkena ledakan bom.
Kemudian POS-KUPANG.COM bersama kepala dusun pun bergegas mendekati lokasi ledakan bom itu.
Hampir satu jam menunggu di tepi pantai, enam orang warga baru keluar dari dalam laut.
Sementara perahu motor itu berlayar ke tempat lain. Kuat dugaan, perahu motor itu akan mengebom ikan lagi di tempat lain.
"Ada enam orang warga di sini dan dua orang lainnya dengan perahu motor," tandas Tobias Nusa.
Warga yang baru keluar dari laut ityu terlihat memakai kacamata selam dan memegang beberapa ekor ikan untuk dibawa pulang ke rumah.
Saat melihat kepala dusun berada di tepi pantai, warga itu tak mau bicara. “Mereka (warga) tidak mau omong, karena mereka tau saya orang yang paling tidak suka dengan bom ikan,” ujar Tobias Nusa.
Ketika warga itu berjalan mendekat, ada warga yang mencoba memberikan ikan kepada Tobias, tetapi kepala dusun itu menolaknya.
“Tadi mereka mau kasih saya ikan, tetapi saya tolak," tandas Tobias Nusa.
Menurut dia, aksi tak terpuji itu sudah berulang kali terjadi di kawasan Keo Tengah. Selain warga Keo Tengah, ada juga oknum tertentu yang membawa bom ikan dari luar Keo Tengah.
“Oknum warga dari luar itu, kemungkinan berasal dari Pulau Ende, Kabupaten Ende,” ujarnya.
Dia mengatakan, aksi oknum warga tersebut sangat meresahkan. Karena menghancurkan ekosistem laut. “Ikan-ikan kecil dan terumbu karang di sini pasti hancur semua,” ujar Tobias Nusa dengan nada kesal.
Menurut dia, jika tidak ada tindakan dari pihak berwajib, dalam hal ini aparat keamanan, maka biota laut di perairan Keo Tengah ini akan rusak semuanya.
Selama ini, lanjut Tobias Nusa, setiap air laut surut, maka oknum nelayan itu mulai beraksi. Awalnya mereka memantau ikan. Jika kawasan itu sudah banyak ikan, baru mereka mulai beraksi, melakukan pengeboman ikan di tempat itu.
Apesnya, saat aksi bom ikan dilakukan, warga pun begitu antuasias masuk ke dalam untuk menyelam dan ambil ikan hasil pengeboman. “Ini yang sering terjadi di tempat ini,” ujarnya.
"Kalau air laut surut, mereka datang pagi dan sore. Mereka itu memantau ikan danketika melihat sudah banyak ikan, maka berikutnya mereka langsung melakukan pengeboman," ujarnya.
Tobias Nusa berharap, setelah ada pemberitaan, ada tindakan dari Pemerintah Kabupaten Nagekeo untuk menindak oknum yang mengebom ikan. Jika tidak, maka aksi pengeboman itu akan terus dilakukan.
Terbukti, sekitar pukul 10.34 Wita, perahu berwarna biru yang ditumpangi dua orang yang diduga kuat melemparkan bom ikan di Dusun Ndetumali D, Desa Kotodirumali, balik lagi dari arah Nangaroro menuju Maunori.
Bom Ikan Marak di Pantai Selatan Nagekeo
Pantai selatan Kabupaten Nagekeo, khususnya di Kecamatan Keo Tengah hingga Nangaroro, selama ini marak terjadi bom ikan.
Oknum yang tak bertanggungjawab itu melakukan pengeboman pada siang hari.
"Selama ini bom ikan marak terjadi di sini," ujar Kepala Dusun D Ndetumali, Tobias Nusa (32), kepada POS-KUPANG.COM di Ndetumali Desa Kotodirumali Kecamatan Keo Tengah, Minggu (5/1/2020).
• VIDEO: Inilah Kawasan Wisata Alam Air Panas Mengeruda, Di Ngada, Flores, NTT. Tonton Videonya
• VIDEO: Saat Sidak Ke Dinas Perhubungan Ende, Bupati Djafar Meminta ASN Membantunya. Simak Videonya
• VIDEO: Lima Wisatawan Selamat, Ketika Kapal yang Ditumpangi Tenggelam di Labuan Bajo. Ini Videonya
Tindakan tak terpuji itu, lanjut dia, bukan saja dilakukan warga setempat, tetapi juga oknum nelayan dari Pulau Ende Kabupaten Ende.
"Saya jengkel sekali. Karena seolah-olah bom ikan itu sudah menjadi kebiasaan di Keo Tengah. Persoalan ini sudah terjadi selama ini tapi sampai sekarang tak pernah diatasi," ujarnya.
Selama ini, lanjut dia, pemerintah tak pernah merespon masalah ini.
Dinas teknis, seperti Dinas Perikanan, misalnya, juga tak pernah melakukan patroli atau memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya bom ikan itu.
Ia juga menyampaikan bahkan dirinya dimarahi bahkan dibenci oleh warga karena menolak dilakukan pemboman ikan. (POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)
Tonton Videonya Di Sini: