Bayi Jatuh Ketika Bersama Ibunya Saat Hendak Ditolong ABK ke Dermaga
Peristiwa penyelamatan bayi bernama Chalinda Davinia Tansatrisna oleh BRIGPOL Alfred Nikidemua Dimu
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Peristiwa penyelamatan bayi bernama Chalinda Davinia Tansatrisna oleh BRIGPOL Alfred Nikidemua Dimu alias Aldi Dimu Sabtu (4/1/2020) pukul 18.30 wita, saat ibu bersama bayinya hendak ke Dermaga dari Kapal Cepat Cantika 77.
Jarak antara kapal dan dermaga sekitar 1,5 Meter karena arus cukup kencang. Ketika turun Ibu bersama Bayi yang dalam gendongannya hendak dibantu oleh salah seorang ABK.
Kapolsek Sabu Timur, IPTU Muhamad Nawawu, S.H dalam keterangannya kepada Pos Kupang, Minggu (5/1/2020), menjelaskan, saat turun dari kapal cepat itu, salah seorang ABK berusaha meraih tangan Ibu Bayi, Anggel Selan (18) sedangkan Bayi digendong oleh ibunya menggunakan tangan kanan ( Dikepit), dan tangan yang sama juga memegang kantong berisi pampers Bayi.
• Kronologi Anggota Polsek Sabu Timur Selamatkan Bayi 9 Bulan Jatuh dari Gendongan Ibunya ke Laut
Ketika kapal sandar, Bayi dan Ibunya hendak turun dari kapal, dan saat itu alun di pelabuhan cukup tinggi sehingga ABK mengendorkan tali tambat untuk menghindari benturan badan kapal dengan dermaga yang mengakibatkan jarak antara kapal dan dermaga sekitar 1,5 Meter
Saat turun, ABK itu hendak meraih tangan Ibu Bayi ternyata tangan kanan Ibu Bayi tersebut yang digapai dan ABK tersebut ternyata menggapai kantong pampers dan segera menariknya.
Saat itulah tangan Ibu tertarik sehingga lepaslah bayi dalam kepitan tangan kanannya dan jatuh ke dalam laut. Melihat kejadian tersebut ABK yang hendak menolong Ibu Bayi segera melompat ke Laut dan diikuti oleh Brigpol Aldy Dimu dan Ayah Bayi Kevin Tansatrisna (23).
• Makna Pesta Adat Reba Bagi Kaum Muda Suku Ngada asal Pulau Flores di Kota Kupang NTT
Akhirnya Bay dapat dievakuasi ke atas kapal dan segera dilarikan ke Puskesmas Bolou. Setelah dilajukan pemeriksaan oleh dr.Citra dinyatakan Bayi dalam keadaan aman dan tidak terganggu kesehatannya. (Laporan Reporter POS- KUPANG.COM, Edi Hayong)
ADUH! Gendongan Terlepas, Bayi 9 Bulan Jatuh Lalu Tercebur ke Laut, Terhembas Gelombang Kencang, Begini Kondisinya!
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Bayi berusia 9 bulan tercebur di laut di Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur ( NTT), Sabtu (4/1/2020) petang.
Bayi bernama Chalinda Davinia Tansatrisna jatuh dari gendongan sang ibu, lalu tercebur ke laut.
Kala itu, bayi Chalinda Davinia Tansatrisna bersama kedua orangtuanya berangkat dari Kupang menuju Sabu Raijua dengan menggunakan kapal cepat Cantika 77.
Begitu tipa di Pelabuhan Biu Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua, NTT, mereka hendak turun dari kapal cepat tersebut.
Sayangnya, saat turun dari kapal cepat, tiba-tiba saja gendongan bayi Chalinda terlepas. Serempak bayi Chalinda terjatuh, lalu tercebur ke laut.
• BREAKING NEWS: Potensi Tinggi Gelombang di Tiga Perairan di Sumba Hari Ini Capai 4,5 Meter

Saat akan turun dari kapal melalui tangga kayu yang berjarak satu meter dari dermaga, sang ibu, Angel Selan (18) masih menggendong Chalinda Davinia Tansatrisna, bayinya yang baru berusia 9 bulan. Sementara menggendong, ia juga memegang popok pada tangan yang sama.
Ketika sudah berada di tangga kayu dan tangan kirinya hendak menggapai tangan salah satu porter yang berjaga di bagian dermaga, tiba tiba ada yang jatuh dari gendongannya. Saat itu kapal sedang bergoyang karena gelombang besar.
Melihat anaknya yang tercebur ke laut itu, Kevin Transatrisna (23), ayah sang bayi langsung terjun ke dalam laut untuk menyelamatkan buah hatinya.
Sayangnya, Kevin kesulitan menolong bayinya, karena gelombang laut yang kencang.
Karena saat terjatuh, kapal cepat tergoncang hebat karena hantaman gelombang laut yang kencang.
Saat itu, Bripka Aldi Dimu berjaga di bagian ujung tangga kayu di dek atas Kapal Cepat Cantika 77 saat menurunkan penumpang di Pelabuhan Biu Sabu Timur Kabupaten Sabu Raijua, NTT pada Sabu (4/1/2020) petang.
Melihat ada bayi jatuh dan tercebur ke laut, Bripka Aldi pun terjun ke laut dan berusaha menyelamatkan bayi itu.
"Waktu itu gelap gulita di laut, saya selam lalu berusaha dorong dari bawah dan angkat bayi ke atas dengan tangan kanan saya. Gelombangnya juga kencang, tapi akhirnya mereka di atas bisa tarik sampai bayi selamat," kisah Bripka Aldi kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (5/1/2020).
Ia menduga, saat itu mungkin karena gelombang dan guncangan kapal sehingga bayi tersebut terjatuh dari gendongan ibunya.
"Saya spontan, tidak ada yang perintah atau suru. Saat saya lihat ada sesuatu yang jatuh, saya pastikan itu bayi saya langsung loncat. Tidak pikir apa apa lagi," kisahnya sembari bersyukur karena kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Menurutnya, bertindak lebih dahulu lebih penting apalagi jika hal tersebut menyangkut nyawa atau hal hal kemanusiaan.
Ia mengatakan aksi spontan itu bahkan berlangsung hampir 15 menit karena kondisi gelap dan gelombang yang tinggi.
"Anggota tersebut kita beri apresiasi, kita sudah bersifat ke Kapolda juga terkait aksi ini. Karena ini aksi kemanusiaan, menyelamatkan anak manusia," jelas Jack Saubelen.
Ia mengatakan, bayi pasangan Kevin Tansatrisna (23) dan Angel Selan (18) tersebut kemudian langsung dibawa ke Puskesmas Bolou Kabupaten Sabu Raijua untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan medis.
Oleh dr. Citra Septiani yang memeriksa bayi tersebut, diketahui dalam keadaan aman dan sehat tanpa gangguan.
Namun demikian, dokter tetap menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit sehingga dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Usai pemeriksaan, mereka kemudian diantar ke kediamannya di Desa Menia Kecamatan Sabu Barat Kabupaten Sabu Raijua.
Kapal Cepat Cantika 77 tersebut seharusnya berlabuh di Pelabuhan Seba - Sabu Barat.
Namun karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, maka kapal cepat tersebut akhirnya memilih untuk sandar di Pelabuhan Biu Sabu Timur.
Sementara itu video seorang anak jatuh ke jalur kereta karena ibunya sibuk bermain ponsel viral di media sosial.
Melansir World of Buzz, Kamis (18/10/2018), peristiwa ini terjadi Selasa (16/10/2018) di sebuah stasiun kereta api di Beijing, China.
Kejadian bermula, saat ibu tersebut sedang berjalan bersama putrinya di sepanjang peron.
Bukannya memegang tangan putrinya, sang ibu justru sibuk bermain ponsel sehingga tidak memperhatikan anaknya.
Saat naik ke kereta, anak itu ternyata terpeleset dan jatuh ke jalur kereta atau ruang sempit antara kereta dengan peron.
Lebih parahnya lagi, ternyata ibu tersebut tak menyadari anaknya telah jatuh.
Dia baru sadar setelah mendengar suara anaknya minta tolong.
Dia lalu mencoba menyelamatkan nyawa anaknya.
Wanita itu terus berusaha untuk meraih anaknya tetapi tak berhasil.
Kemudian petugas stasiun datang dan membantunya.
Gadis kecil itu bisa dikeluarkan dari jalur kereta.
Kondisi anak tersebut sedikit terluka di bagian kepala dan telah dibawa ke rumah sakit.
Video yang viral di China itu menyedot perhatian publik.
Banyak netizen yang mengkritik perbuatan sang ibu karena membuat nyawa anaknya dalam bahaya.
(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)