Pasang Surut Hubungan Australia Indonesia Selama 70 Tahun: Tetangga Terdekat, Juga Teman Baik

Duta Besar Australia di Jakarta, Gary Quinlan mengatakan, jika ikatan kuat antara Australia dan Indonesia sudah terjalin sejak 1945.

Editor: Agustinus Sape
AAP: Lukas Coch
PM Australia Scott Morrison saat ke Jakarta, kunjungan pertamanya setelah dilantik sebagai perdana menteri Australia, diterima Presiden RI Jokowi. 

Sebelumnya, mantan perdana menteri Malcolm Turnbull telah membentuk hubungan yang kuat dengan Presiden Indonesia Joko Widodo selama bertahun-tahun.

Penggulingan Malcolm Turnbull dari politik Australia menimbulkan kekhawatiran bahwa perjanjian perdagangan bebas yang sudah dirancang sembilan tahun dengan Indonesia akan terancam.

"Australia dan Indonesia berbagi geografi, ikatan sejarah yang dalam, hubungan kontemporer yang kaya, serta visi kawasan yang damai dan makmur," PM kata Scott Morrison.

"Kolaborasi erat kami di bidang ekonomi, keamanan, dan strategis membuat kedua negara lebih kuat, lebih aman, dan lebih sejahtera."

Tapi dua minggu kemudian setelah kembali ke Canberra, PM Scott Morrison mengusulkan pemindahan kedutaan Australia di Israel, dari Tel Aviv ke Yerusalem, yang memicu kemarahan sejumlah negara yang mayoritas penduduknya Muslim, termasuk Indonesia.

Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Israel dan negara tersebut pernah menolak masuk warga Indonesia, yang kemudian dibalas Indonesia kepada warga Israel yang ingin datang ke Indonesia.

Pengumuman PM Scott Morrison sempat membuat hubungan kedua negara bersitegang hingga tahun berikutnya, yang berujung pada penutupan sementara kantor perwakilan Australia di Jakarta.

Pemilihan Umum 2019 sama dengan pada tahun 2014, antara Joko Widodo dengan Prabowo Subianto.
Pemilihan Umum 2019 sama dengan pada tahun 2014, antara Joko Widodo dengan Prabowo Subianto. (AP)

"[Joko Widodo] menyampaikan pandangannya seperti yang sudah disampaikan pada PM Morrison soal kekhawatiran di Indonesia dari rencana pemindahan kedutaan besar Australia ke Tel Aviv," kata Malcolm Turnbull, mantan PM Australia.

"Tentu saja langkah ini mendapat reaksi negatif di Indonesia."

"Pada akhirnya Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia, kita seharusnya sudah tahu soal ini dan kita harus pikirkan kepentingan nasional kita, kepentingan kita di kawasan, saat mempertimbangkan keputusan ini."

PM Scott Morrison kemudian tidak meneruskan rencana pemindahan kantor kedutaannya di Israel.

Maret 2019, kerjasama perdagangan bebas pun ditandatangani, meski ratifikasinya kembali ditunda, karena Indonesia dan Australia sama-sama memilih pemimpin baru.

Saat pemilu di Indonesia berlangsung, Australia dengan cemas menunggu apakah Joko Widodo akan kembali terpilih untuk masa jabatan keduanya, atau malahan Jenderal Prabowo Subianto, yang mendapat kecaman internasional karena dianggap melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

Jokowi, bersama Ma'ruf Amin, yang dianggap sebagai ulama garis keras, akhirnya menang dengan 55 persen suara.

Kemenangan Jokowi disambut dengan tenang di Canberra, karena artinya Australia masih bisa melakukan sejumlah kebijakan luar negerinya, terutama karena Prabowo dianggap memusuhi perdagangan bebas.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved