Pasang Surut Hubungan Australia Indonesia Selama 70 Tahun: Tetangga Terdekat, Juga Teman Baik
Duta Besar Australia di Jakarta, Gary Quinlan mengatakan, jika ikatan kuat antara Australia dan Indonesia sudah terjalin sejak 1945.
70 Tahun Hubungan Indonesia dan Australia Capai Titik Balik yang Strategis Meski Banyak Kesalahpahaman
POS-KUPANG.COM - Australia seringkali menganggap Indonesia sebagai tetangga paling penting dan sekutu paling strategis. Hubungan diplomatik kedua negara telah mencapai 70 tahun pada akhir Desember lalu.
"Tak hanya tetangga dekat, tetapi juga teman baik," begitu kata Scott Morrison soal Indonesia.
Penyataan itu diucapkan saat ia mengadakan kunjungan ke luar negeri pertamanya setelah dilantik sebagai Perdana Menteri Australia.
Bulan November lalu, Duta Besar Australia di Jakarta, Gary Quinlan mengatakan kepada klab koresponden wartawan asing di Indonesia, jika ikatan kuat antara Australia dan Indonesia sudah terjalin sejak 1945.
Australia menjadi pendukung utama kemerdekaan Indonesia dan menjadi negara pertama yang mengirimkan misi diplomatik untuk bertemu Presiden Soekarno.
Tonggak sejarah 70 tahun kedua negara dimulai saat Presiden Soekarno memilih Australia untuk mewakili Indonesia dalam diskusi-diskusi di tingkat PBB, yang akhirnya berujung pada pengakuan kemerdekaan pada tanggal 27 Desember 1949.
"Tak ada negara di Asia Tenggara yang sebegitu pentingnya bagi Australia, selain Indonesia," kata Gary Quinlan.

Namun, perbedaan sejarah, budaya dan ekonomi di antara kedua negara membuat hubungannya "penuh dengan kesalahpahaman", menurut mantan perdana menteri Australia, Paul Keating.
Pasang surut hubungan diplomatik disebabkan karena pertentangan sejumlah isu-isu utama, seperti hukuman mati dalam kasus Bali Nine atau penyelundupan manusia, yang kemudian berujung pada perselisihan atau tak berbicara satu sama lain.
Tapi kedua negara tetap mempertahankan kerjasama yang erat dalam 70 tahun terakhir, karena kedekatan secara geografi serta sejarah di masa lalu.
Inilah sejumlah topik utama yang pernah dilalui oleh dua bangsa dan mau dibawa ke mana ke depannya.
Terpilih Kembalinya Jokowi

Untuk menandai pentingnya Indonesia dalam kebijakan luar negeri Australia, pada bulan Agustus 2018, Scott Morrison sebagai Perdana Menteri baru mengikuti langkah-langkah pendahulunya dengan segera melakukan perjalanan ke Indonesia untuk perjalanan pertamanya ke luar negeri.
"Dengan melakukan kunjungan luar negeri pertama saya sebagai Perdana Menteri ke Indonesia, saya ingin membuat pernyataan yang jelas tentang pentingnya hubungan kita," kata PM Morrison.
