KABAR DUKA - Ayahanda Kakang Rudianto Peserta Program Garuda Select Tahap II Meninggal Dunia
Kabar duka dari pemain yang mengikuti program Garuda Select tahap II, Kakang Rudianto. Ayahnya, Abdul Kodir Jaelani dikabarkan meninggal dunia
Kabar Duka - Ayahanda Kakang Rudianto Peserta Program Garuda Select Tahap II Meninggal Dunia
POS-KUPANG.COM - Innalillahi - Kabar Duka datang dari salah satu pemain yang mengikuti program Garuda Select tahap II, Kakang Rudianto. Ayahnya, Abdul Kodir Jaelani dikabarkan Meninggal Dunia.
Informasi tersebut disampaikan melalui unggahan leewat akun Instagram programgarudaselect pada Kamis (26/12/2019).
Dikutip dari Tribunnews, jenazah ayah dari bek muda potensial milik Indonesia itu dimakamkan di Kampung Panuusan, Desa Sindang Raja, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Ayah Kakang Rudianto wafat saat ia tengah menjalani latihan di Birmingham, Inggris. Sang ayah yang berprofesi sebagai sopir, sudah setahun ini sakit dan tidak mampu bekerja.

Kisah haru mengenai Kakang Rudianto sempat diceritakan oleh Timo Scheunemann, pelatih asal Jerman yang menjadi penerjemah teknis dalam program Garuda Select.
Dalam 10 laga yang sudah dijalani tim Garuda Select II, Kakang mencatatkan waktu bermain paling banyak.
Ia hampir tidak pernah tergantikan. Hanya dua kali ia pernah ditarik keluar, yakni saat menghadapi Oxford United dan Burton Albion.
Menurut cerita Timo, Kakang Rudianto sempat mengalami kebingungan dan serba salah saat menjalani Minggu pertama latihan.
Berposisi sebagai center back, Kakang Rudianto adalah pemain yang paling sering dimarahi oleh dua juru taktik dalam program Garuda Select, Dennis Wise dan Des Walker.
"Seakan-akan apa pun yang saya lakukan salah," kata Timo menirukan ucapan Kakang Rudianto, seperti dikutip dari laman programgarudaselect.com.
Timo menilai Kakang Rudianto bukanlah pemain jelek. Posturnya cukup tinggi, yakni 183 centimeter. Kakang Rudianto juga dinilai punya modal yang cukup menjanjikan, dari mulai kemampuan olah bolahingga kegarangannya dalam berduel.
Timo bahkan berani memprediksi bahwa Kakang akan menjadi center back tangguh di masa mendatang. Bahkan bisa saja bermain untuk timnas senior.
"The sky is the limit. Namun, saat tiba di Inggris, Kakang serasa ditabrak kereta api. Melakukan ini salah, melakukan Itu salah," ujar Timo.
Timo menuturkan apa yang ditekankan Dennis Wise dan Des Walker ke Kakang tidaklah salah.