KABAR DUKA - Ayahanda Kakang Rudianto Peserta Program Garuda Select Tahap II Meninggal Dunia
Kabar duka dari pemain yang mengikuti program Garuda Select tahap II, Kakang Rudianto. Ayahnya, Abdul Kodir Jaelani dikabarkan meninggal dunia
Sebagaimana memang seharusnya dilakukan seorang pelatih saat membentuk tim baru, Wise dan Walker fokus pada pembenahan pertahanan terlebih dahulu.
Jadi, Kakang lah yang jadi sorotan. Di sisi lain, para pemain Garuda Select masih membawa kebiasaan buruk para pemain Indonesia yang sangat mendasar.
"Saat seharusnya membuang bola, Kakang mengontrol bola sehingga sangat rawan direbut lawan di daerah yang sangat menguntungkan bagi lawan," ucap Timo.
"Sebaliknya, saat seharusnya membangun serangan dari belakang karena ada ruang dan waktu, Kakang malah memberikan umpan jauh," jelas Timo.
Timo menuturkan Wise sempat mengatakan buat apa membuang bola ke tengah lapangan. Sebab, para pemain Garuda Select pasti akan kalah berduel dengan pemain lawan karena kalah postur.
Karena itu, Wise menyarankan agar para pemain membuang bola ke daerah sayap pertahanan lawan.
"Kita harus smart, gunakan kelebihan kita. Kalau bola dibuang jauh ke sayap, pemain sayap dan striker kita yang memiliki kecepatan punya kans yang jauh lebih besar untuk menguasai bola," kata Timo menirukan ucapan Wise.
Kini, Kakang dan rekan-rekan setimnya mulai paham mengenai kebiasaan-kebiasaan buruk mereka selama ini.
Kondisi ayahnya yang sedang sakit juga membuat motivasi Kakang semakin terlecut.
Kakang, yang sering melakukan pelanggaran tidak perlu, kini sudah mempraktekan cara bertahan 1 vs 1 sesuai arahan pelatih.
Setiap latihan usai, Kakang menambah porsi latihan sendiri atas arahan Walker.
"Kakang kini telah beradaptasi. Rasa peningnya setelah 'ditabrak kereta api' kini telah berangsur pulih. Saya bangga dengannya. Sebagai kapten dia sangat bertanggung jawab soal kostum latihan dan lain-lain," kata Timo.
"Kamu bisa, Kakang! Banggakan orang tuamu. Banggakan Indonesia di masa mendatang. Doa saya ayahmu lekas sembuh!" ucap Timo ketika itu.
Beberapa hari sebelum sang ayah wafat, Kakang sempat menceritakan aspek terpenting dalam menjaga penampilan, yakni dengan mendisiplinkan diri sendiri.
"Selama lebih dari tiga bulan, sebisa mungkin saya menjaga pola makan, tidur, dan istirahat. Selain itu, tim pelatih selalu memantau perkembangan fisik saya. Itu kunci saya bisa bermain konsisten sejauh ini," ucap Kakang ketika ditemui MolaTV.