Berita Cerpen
Cerpen Riko Raden: Kembalikan Tanah Kami
Cerpen Riko Raden: Kembalikan Tanah Kami. Ada sebuah kampung, tempat nenekku dilahirkan. Suasana sangat sejuk dan udara segar.
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Ada sebuah kampung, tempat nenekku dilahirkan. Suasana sangat sejuk dan udara juga terasa lebih segar dibandingkan udara perkotaan yang banyak mengandung asap pembakaran dari kendaraan di jalan-jalan raya.
Semua warga di kampungku saling menolong satu sama lain, gotong royong. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul. Sebagian warga di kampung ini sebagai petani untuk mencari nafkah.
Suasana sejuk begitu terasa menjelang terbitnya sang fajar di ufuk timur menuju barat untuk menyinari kampung ini. Kondisi alam yang masih lestari nan hijau mendukung produktivitas pertanian sebagai aktivitas utama penduduk desa di kampung.
• Liga 3 Nasional: Beredar Surat Sanksi Untuk PSN Ngada, Begini Penjelasan Manajer
Warga kampung berharap semoga kampung ini tetap lestari. Semua warga sepakat untuk tetap menjaga kampung ini sebagaimana yang telah dilakukan nenek moyang dulu.
Warga kampung berharap semoga kampung ini tetap anugerah berupa kampung yang subur, suasana alamnya sejuk dan tetap lestari.
Suatu harapan yang didambakan bersama semoga pertanian padi dan sejenisnya di kampung tidak pernah tergeser tapi justru mengalami peningkatan hasil produksinya.
Tidaklah mengherankan kalau datang libur panjang, ada sebagian warga kota yang mempunyai uang cukup, pasti melakukan perjalanan ke kampung ini. Tujuannya hanya mencari suasana baru dan ketenteraman hati.
• Warga dan Bidang Kebersihan Mulai Bersihkan Sampah yang Menumpuk di Kota SoE
Pada suatau malam, di kampung ini datang beberapa pejabat entah dari mana, tapi ada yang mengatakan bahwa mereka dari sebuah perusahan. Orang-orang di kampung sangat senang dan menghormati namanya tamu. Mereka diterima di sebuah rumah adat. Tua-tua adat menerima mereka dengan upacara adat.
Mereka datang dengan menunjukkan rasa perhatian, rasa senasib dengan orang di kampung serta berjanji akan merubah nasib entah seperti apa mereka bisa merubah nasib orang di kampung.
Mereka jago menarik simpati orang-orang di kampung. Warga di kampung ini tidak sadar bahwa pejabat itu datang untuk menggarap semua tanah di desa ini.