Mahasiswa Demo ke DPRD Ende

Meski Dihadang Kawat Berduri, Kapolres Ende Akhirnya Beri Penjelasan Kasus Kematian Anselmus Wora

Meski dihadang kawat berduri, Kapolres Ende akhirnya beri penjelasan kasus kematian Anselmus Wora

Penulis: Romualdus Pius | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ROMUALDUS PIUS
Keluarga dari Anselmus Wora berdialog dengan Kapolres Ende, Achmad Muzayin, Senin (16/12/2019). 

Meski dihadang kawat berduri, Kapolres Ende akhirnya beri penjelasan kasus kematian Anselmus Wora

POS-KUPANG.COM | ENDE - Kapolres Ende, AKBP Achmad Muzayin mengatakan bahwa pihaknya akan menyikapi berbagai tuntutan masa pendemo terkait dengan kasus kematian Anselmus Wora.

Hal ini dikatakan Kapolres Ende, Achmad Muzayin saat menerima perwakilan pendemo yang melakukan aksi demo di Mapolres Ende, Senin (16/12/2019).

Kapolres Achmad mengatakan bahwa semenjak kasus itu terjadi dan saat polisi menerima laporan pihak kepolisian Polres Ende telah melakukan tindakan hukum.

Datang ke Polres Ende Massa Pendemo Dihadang Kawat Berduri

Adapun langkah-langkah kepolisian seperti mendatangi TKP dan melakukan olah TKP juga memeriksa para saksi. Setidaknya sudah ada 39 orang saksi yang dimintai keterangan.

Polisi juga telah memeriksa barang bukti berupa HP bahkan telah meakukan cloning atas HP yang ada hubungan dengan kasus kematian Anselmus Wora.

Selain itu polisi melakukan visum dan yang terakhir juga telah melakukan otopsi atas jazad Anselmus Wora setelah berkoordinasi dengan Polda NTT dan Mabes Polri.

DPRD Ende Bentuk Pansus Kasus Kematian Anselmus Wora

"Untuk hasil otopsi masih menunggu pemeriksaan yang dilakukan oleh Labfor Polri Cabang Denpasar," kata Kapolres Achmad.

Untuk diketahui, saat melakukan aksi demo di Polres Ende massa pendemo meskipun melakukan aksi demo secara damai namun dihadang kawat berduri dan juga puluhan anggota polisi juga mobil water canon,Senin (16/12/2019).

Massa pendemo adalah para relewan peduli Anselmus Wora, ASN yang meninggal tidak wajar di Pulau Ende beberapa waktu lalu.
Disaksikan Pos-Kupang.Com, kedatangan massa tidak saja masyarakat dan mahasiswa namun juga pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Ende serta Asisten 1 Setda Ende, Kornelis Wara tidak langsung diterima pihak kepolisian.

Seperti disaksikan massa pendemo justru ditahan di pintu gerbang karena ada kawat berduri.
Meskipun berkali-kali diminta untuk membuka pagar namun polisi tidak bergiming.

Setelah menunggu hampir 1 jam massa akhirnya diterima oleh Kapolres Ende, AKBP Achmad Muzayin dan itupun hanya perwakilan saja.

Hendrik Seni, kakak kandung Anselmus Wora, mengatakan pihaknya merasa tersinggung dengan sikap kepolisian yang dinilai berlebihan dalam menangani aksi demo.

"Kami datang dengan damai karena aksi kami aksi damai lalu kenapa kami dihadang dengan kawat berduri juga anggota polisi bersenjata," kata Hendrikus.

Sementara DPRD Kabupaten Ende membentuk Panitia Khusus ( Pansus) untuk mengusut kasus kematian ASN pada Dinas Perhubungan Kabupaten Ende, Anselmus Wora.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved