Mahasiswa Demo ke DPRD Ende
Datang ke Polres Ende Massa Pendemo Dihadang Kawat Berduri
Saat melakukan aksi demo di Polres Ende massa pendemo meskipun melakukan aksi demo secara damai namun dihadang kawat berduri
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Kanis Jehola
POS KUPANG.COM | ENDE - Saat melakukan aksi demo di Polres Ende massa pendemo meskipun melakukan aksi demo secara damai namun dihadang kawat berduri dan juga puluhan anggota polisi juga mobil water canon, Senin (16/12/2019).
Massa pendemo adalah para relewan peduli Anselmus Wora, ASN yang meninggal tidak wajar di Pulau Ende beberapa waktu lalu.
Disaksikan Pos-Kupang.Com, kedatangan massa tidak saja masyarakat dan mahasiswa namun juga pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Ende serta Asisten 1 Setda Ende, Kornelis Wara tidak langsung diterima pihak kepolisian.
• DPRD Ende Bentuk Pansus Kasus Kematian Anselmus Wora
Seperti disaksikan massa pendemo justru ditahan di pintu gerbang karena ada kawat berduri.
Meskipun berkali-kali diminta untuk membuka pagar namun polisi tidak bergiming.
Setelah menunggu hampir 1 jam massa akhirnya diterima oleh Kapolres Ende, AKBP Achmad Muzayin dan itupun hanya perwakilan saja.
Hendrik Seni, kakak kandung Anselmus Wora, mengatakan pihaknya merasa tersinggung dengan sikap kepolisian yang dinilai berlebihan dalam menangani aksi demo.
• Jambret Spesialis HP di Kupang Diancam 7 Tahun Penjara
"Kami datang dengan damai karena aksi kami aksi damai lalu kenapa kami dihadang dengan kawat berduri juga anggota polisi bersenjata," kata Hendrikus.
Sementara DPRD Kabupaten Ende membentuk Panitia Khusus ( Pansus) untuk mengusut kasus kematian ASN pada Dinas Perhubungan Kabupaten Ende, Anselmus Wora.
Hal ini dikatakan Ketua DPRD Kabupaten Ende, Fransiskus Taso saat menerima aksi demo damai oleh para mahasiswa dan anggota keluarga Anselmus Wora serta warga di Gedung DPRD Kabupaten Ende, Senin (16/12/2019).
Pria yang akrab dipanggil Fery Taso mengatakan bahwa secara orang perorang maupun pribadi anggota DPRD Kabupaten Ende telah menunjukan rasa simpati dan peduli atas kematian Anselmus Wora yang dinilai tidak wajar.
Namun secara kelembagaan DPRD Kabupaten Ende akan membentuk Pansus untuk mengungkapkan kasus kematian Anselmus Wora.
Pihaknya berharap dengan adanya Pansus tersebut setidaknya bisa membantu dan mendorong pihak kepolisian dalam hal ini Polres Ende untuk segera menyelesaikan kasus kematian Anselmus Wora.
Fery Taso mengatakan bahwa selain akan membentuk Pansus, Anggota DPRD Kabupaten Ende bergabung bersama massa pendemo untuk melakukan aksi demo baik di Kantor Bupati Ende maupun Polres Ende. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Romualdus Pius)