Kisah Pilu Gadis Kecil Diperkosa 30 Pria 'Teman ayahnya' Demi Uang, Hidupnya Diselamatkan Konselor
Kisah pilu seorang gadis kecil di India. Kehilangan masa kana-kanak karena jadi korban pemerkosaan teman-teman sang ayah hingga diselamatkan konselor
Konselor lantas meminta ia menceritakan lebih detil.
Ia menuturkan bahwa ia pernah dilecehkan seorang pria yang datang ke rumah untuk menemui ibunya. Ibunya pun sudah memperingatkan pria itu. Namun kemudian banyak pria yang datang menemui ibunya itu ketika ia berada di sekolah.
Sejak itu semakin banyak pria yang datang ke rumahnya. Setelah minum-minum sampai larut malam, mereka akan mulai melecehkannya secara seksual, ujarnya.
Sang konselor menanyakan apakah ia tahu tentang alat kontrasepsi yang bisa membantu mencegah kehamilan dan penularan penyakit.
"Tidak, tidak, kami memakai kondom," kata gadis itu.
Itulah pertama kalinya, di tengah-tengah perbincangan mereka, sang gadis mengakui bahwa dirinya disetubuhi.
Setelah itu, ia menceritakan kisah mengerikannya yang kehilangan masa kanak-kanak.
"Mereka akan datang dan membawa ibu saya ke kama. Saya pikir itu hal normal. Lalu ayah saya mendorong saya ke dalam kamar dengan orang yang tidak saya kenali," tuturnya.
Kadang ayahnya memaksa dirinya untuk berfoto telanjang dan mengirimkan foto itu ke para pria yang mengunjunginya.
Awal tahun ini, ungkapnya, kedua orang tuanya panik ketika ia telat datang bulan sampai tiga bulan. Mereka lantas membawanya ke dokter, yang menyuruhnya menjalani uji ultrasound dan diberikan beberapa resep obat.
• Seorang Ayah Perkosa Anak Gadisnya Berusia 14 Tahun Sampai Melahirkan 6 Kali, Modus Pendidikan Seks
• Berdalih Tak Perawan Ayah Kandung Perkosa Anak Gadisnya 9 Kali, Sang Ibu Syok Lihat Kondisi Putrinya
• Peremuan Yazidi yang Diculik dan Diperkosa Anggota ISIS Bertemu Pemerkosanya, Ini Reaksi Pelaku
Pada titik itu, sang konselor yakin bahwa gadis itu adalah korban rangkaian pemerkosaan. Ia lantas menghubungi petugas keselamatan anak, dan memberitahu gadis itu bahwa mereka akan membawanya ke rumah aman. Ia tampak tidak terpengaruh.
Sang ibu, yang baru selesai mengikuti pertemuan dengan para guru, melihatnya dibawa ke dalam mobil dan berteriak.
"Mana bisa kau membawa anak gadisku?"
Konselor itu mengatakan kepada ibunya bahwa mereka akan membawanya pergi karena ia memiliki "sejumlah masalah emosi" dan memerlukan konseling.
