Kapal Tenggelam di Lembata
Bangkai KM Shimpo Belum Dievakuasi, Kapal Pelni Tetap Masuk Lewoleba
Bangkai KM Shimpo tenggelam belum dievakuasi, Kapal Pelni tetap masuk Pelabuhan Lewoleba Lembata
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Bangkai KM Shimpo tenggelam belum dievakuasi, Kapal Pelni tetap masuk Pelabuhan Lewoleba Lembata
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - KM Shimpo 16, kapal pengangkut semen yang tenggelam di Pelabuhan Laut Lewoleba pada Selasa (10/12/19) petang, memberi dampak terbesar kepada PT. Pelni karena kapal-kapal dari perusahaan plat merah itu tidak dapat sandar di pelabuhan Lewoleba.
Walau dengan kondisi demikian, pihak Pelni tetap berkomitmen untuk mengupayakan yang terbaik dalam hal melayani naik dan turunnya para penumpang.
• Pelaku Video Viral Buang Ludah Sudah Ditangkap Polisi Kapolres Lembata Harap Warga Tak Lagi Resah
Hal ini disampaikan Kepala Sub Cabang Pelni Lewoleba, Mad Shaiful, di ruang kerjanya kepada wartawan, Rabu (11/12/19) siang.

Menurut Mad, pihaknya memastikan bahwa para penumpang yang hendak naik atau turun, di pelabuhan Lewoleba, akan tetap dilayani. Sebab, PT Pelni akan mendatangkan kapal untuk melayani turun dan naiknya penumpang di pelabuhan yang dikelolah Pemda Lembata ini.
“Kapal tetap masuk tapi tidak sandar di pelabuhan, kapal berlabuh di kolam saja. Kita sediakan KM Ganda Nusantara 3 angkut penumpang saat turun dan naik," ujar Mad.
• Pelaku Video Viral Buang Ludah Sudah Ditangkap Polisi Kapolres Lembata Harap Warga Tak Lagi Resah
Mad juga mengatakan, terkait rencana dan upaya evakuasi, pihaknya telah menyurati perhubungan dan Syahbandar, berdasarkan keputusan rapat dari Direktorat Usaha Angkutan Penumpang PT. Pelni Pusat, beberapa jam sebelumnya.
Kondisi terakhir hingga Rabu sore (11/12/19), bangkai kapal KM.Shinpo 16 masih dalam posisi yang sama atau belum diambil tindakan apapun. Warga Lewoleba dan sekitarnya masih terus berdatangan menyaksikan dari dekat bangkai kapal besi itu.
Untuk diketahui, tenggelamnya KM Shimpo 16 akibat ditabrak KM Maju 8. Dalam kecepatan 3-4 knot, bagian depan KM. Maju 8 menabrak lambung kanan KM. Shimpo 16 dan akibat bocor, kapal berkapasitas muat 1700 ton itu akhirnya tenggelam.
Walau tak menelan korban jiwa, ada sekitar 1567 ton semen ikut tenggelam bersama KM. Shimpo 16. Hingga berita ini ditayangkan, Kepolisian Resort Lembata masih terus mendalami penyebab tabrakan laut tersebut. Kapten KM Maju juga sudah ditahan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan lebih lanjut. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO)