Lakalantas Dump Truk vs Dump Truk
Sopir Dump Truk: Saya Rem Sambil Berdiri
Kasus lakalantas Dump Truk vs Dump Truk, pengakuan sopir: saya rem sambil berdiri
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
Kasus lakalantas Dump Truk vs Dump Truk, pengakuan sopir: saya rem sambil berdiri
POS-KUPANG.COM | MBAY - Kecelakaan lalu lintas ( lakalantas) terjadi di Kota Mbay Kabupaten Nagekeo, Senin (9/12/2019) siang.
Lakalantas itu melibatkan mobil dump truck bernomor polisi L 9452 GN dengan dump truck berwarna kuning dengan nomor polisi EB 82 21 D.
Mobil mitsubishi cunter truck dump warna kuning nomor Polisi EB 8221 D yang dikemudikan oleh Eugenius Lay dengan mobil Isuzu ELF NMR 71 warna merah bernomor polisi L 9452 GN yang dikemudikan oleh Yohanes Maria Fia Nei Nuwa.
• Hari Anti Korupsi Internasional, GMNI Cabang Waingapu Lakukan Aksi Demo, Ada Tiga Tuntutan
Sopir mobil Isuzu ELF NMR 71 warna merah, Yohanes Maria Fia Nei Nuwa, mengaku kaget dan tidak menyangka atas peristiwa itu.
Yohanes mengaku ketika kejadian dirinya tak hilang kendali dan sempat menginjak rem.
"Saya rem sambil berdiri. Kalau saya tidak berdiri pasti saya kena luka. Untung saya berdiri dan selamat," ujar Yohanes saat ditemui di TKP Jalan Soekarno - Hatta Kota Kelurahan Lape Kota Mbay Kabupaten Nagekeo.
• Jaksa di Sumba Timur Ramai-ramai Turun ke Jalan, Ternyata Ini yang Mereka Lakukan
Yohanes mengaku mobil yang dikemudikan oleh Eugenius Lay melaju dari arah Kobarosa dan sampai di TKP tidak melihat dengan baik dari arah Danga.
"Dia datang dari arah Kobarosa. Saya muat Semen," ujar Yohanes.
Ia mengaku bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian lakalantas tersebut.
Dump Truck Merah Vs Kuning
Sebelumnya, Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) terjadi di Jalan Soekarno-Hatta tepatnya di perempatan Penginanga Kelurahan Lape, Kecamatan Aesea, Kabupaten Nagekeo, Senin (9/12/2019) siang.
Kapolsek Aesesa AKP Ahmad, ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, membenarkan Lakalantas tersebut.
AKP Ahmad mengatakan Lakalantas itu berupa tabrakan antara mobil mitsubishi cunter truck dump warna kuning nomor Polisi EB 8221 D yang dikemudikan oleh Eugenius Lay dengan mobil Isuzu ELF NMR 71 warna merah bernomor polisi L 9452 GN yang dikemudikan oleh Yohanes Maria Fia Nei Nuwa.
AKP Ahmad menjelaskan awalnya pengemudi mobil mitaubishi cunter yakni Eugenius Lay sedang melaju datang dari arah Kobarosa / utara hendak menuju kearah Danga / selatan.
Lanjut AKP Ahmad, sesampainya di TKP tepatnya diperempatan jalan, sesaat ketika mobil mitsubishi cunter hendak memasuki dijalan utama, Eugenius Lay sempat melihat kearah kiri namun posisi mobil masih tetap berjalan.
Lalu, ketika saudara Eugenius Lay kembali melihat kearah kanan posisi pengemudi mobil Isuzu ELF NMR 71 yakni saudara Yohanes Maria Fia Nei Nuwa sedang melaju datang dari arah Danga/Barat hendak menuju kearah Penginanga/Timur dengan posisi mobil isuzu ELF sudah dekat karena pengemudi mobil Isuzu tidak bisa mngendalikan mobilnya sehingga terjadi kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan kendaraan yakni kedua mobil tersebut mengalami rusak berat.
Pantauan POS-KUPANG.COM, suasana di TKP sangat ramai dikerumuni warga. Warga tampak mengabadikan kejadian itu dengan menggunakan kamera ponsel.
Mobil dump truck berwarna merah tampak rusak parah bagian bodi. Kaca depan hancur.
Sedangkan mobil dump truck warna kuning hanya mengalami lecet dibagian kanan belakang.
Pihak kepolisian sektor Aesesa sudah mengamankan barang bukti di Mapolsek Aesesa. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)
* Siswa Tewas Kecelakaan di Lewoleba
POS KUPANG, COM, LEWOLEBA - Naas menimpa seorang pelajar salah satu sekolah negeri, Kota Lewoleba, Martinus Leu Robi (18), tewas setelah mengalami kecelakaan lalu lintas (Lalin) di Jalur Tiga, Kelurahan Selandoro, Kecamatan Nubatukan, Selasa (3/12/2019) sekitar pukul 12.00 Wita.
Saat kecelakaan terjadi, Martinus yang tidak mengantongi SIM juga masih mengenakan pakaian seragam SMA.
Kasat Lantas Polres Lembata, AKP Amrin, menjelaskan, tingkat kecelakaan lalulintas yang melibatkan pelajar di Lembata memang cukup tinggi.
Oleh karena itu, pihaknya sangat mengaharapkan peran serta dan pengawasan dari orangtua terhadap anak-anaknya.
Menurut dia, pelajar di bawah umur sebaiknya tidak diizinkan
untuk membawa kendaraan bermotor karena belum memiliki SIM. Kebanyakan pelajar juga sering melanggar lalu lintas. Mereka sering kebut-kebutan di jalan dan tak mengenakan helm saat berkendaraan.
"Pelanggaran lalu lintas itu merupakan awal dari kecelakaan lalu lintas. Jangan kebut-kebutan di jalan, jangan menenggak minuman keras saat mengemudikan kendaraan," pesannya.
Terkait kasus kecelakaan lalu lintas yang menimpa Martinus, kata dia, kejadiannya berawal saat sepeda motor Honda Mega Pro dengan nomor polisi EB 3188 F yang dikendarai Yakobus B.T. Retirian datang dari arah Wangatoa) menuju Lamahora.
"Saat tiba di TKP, pengendara sepeda motor Mega Pro mengurangi kecepatan karena menghindari jalan berlubang," kata dia saat ditemui di Polres Lembata, Rabu (4/12/2019).
Saat bersamaan dari belakang, Sepeda motor Honda Revo dengan nomor polisi L 5281 CT yang dikendarai korban diduga melaju dengan kecepatan tinggi hendak melambung.
Pengendara saat itu akhirnya lepas kendali dan menabrak Yakobus. Baik korban maupun Yakobus saat itu sama-sama terpelanting ke jalan dan terluka.
Sesaat setelah kejadian, warga setempat datang membantu dan mengantar kedua korban ke RSUD Lewoleba untuk mendapatkan pertolongan medis.
"Setelah mendapat pertolongan medis, nyawa Martinus tidak bisa diselamatkan dan meninggal dunia di RSUD lewoleba," ungkapnya.
Korban menderita luka lecet di siku tangan kiri, lebam di bagian leher kanan, lebam bagian mata kanan, pendarahan aktif di bagian hidung dan mulut, hingga meninggal dunia.
Sedangkan Yakobus hanya mengalami luka tergores di lengan kiri dan pergelangan tangan kiri. Ia juga merasa sakit di bagian panggul sebelah kiri.
* Setiap Tahun 300 Orang Meninggal Karena Kecelakaan, PT Jasa Raharja Bayar Santunan Rp 26 miliar
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Tahun ini hingga November 2019 PT Jasa Raharja (Persero) cabang NTT elah membayar santunan sekira Rp 26 miliar lebih. Setiap tahun sekira 300 masyarakat NTT yang meninggal karena kecelakaan.
Kepala PT Jasa Raharja (Persero) cabang NTT, Pahlevi Barnawi S, kepada POS-KUPANG.COM, Senin (9/12/2019), mengatakan dari total tersebut khusus di NTT cabang jumlah pemasukan dan pengeluaran sangat minus. Dimana jumlah santunan lebih banyak dari penerimaan.
"Kami menghimpun setiap angkutan umum dan penerimaan di kantor samsat yang setiap tahun membayar pajak. Namun dana yang dihimpun dari masyarakat tidak cukup untuk membayar santunan khuusus wilatah NTT. Karena kami asuransi sosial dan BUMN maka kami menggunakam subsisi silang," terangnya.
Meskipun minus, katanya, pelayanan yang dilaksanakan pun semakin baik. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)