KPA Kota Kupang : Enam Persen Mahasiswa di Kupang Terkena HIV/AIDS
Data KPA Kota Kupang : Enam Persen Mahasiswa di Kota Kupang Terkena HIV/AIDS
Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
Data KPA Kota Kupang : Enam Persen Mahasiswa di Kota Kupang Terkena HIV/AIDS
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Paparan HIV dan AIDS tidak mengenal segmentasi. Di kota Kupang, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebanyak enam persen mahasiswa bahkan telah terkena HIV-AIDS.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Kupang, Drs Marselinus Bay ketika berbicara dalam diskusi publik Smart City & Akses Layanan Kesehatan Ramah Remaja, Kamis (5/12/2019).
• Petugas Dinas Peternakan NTT Turun Cek Sapi yang Tewas Disambar Petir di Bolok Kupang
Ia mengatakan berdasarkan data yang dihimpun KPA Kota Kupang, jumlah paparan HIV-AIDS sudah berada pada angka yang memprihatinkan.
Total angka kasus AIDS di kota Kupang hingga Oktober 2019, ungkapnya, telah sampai pada angka 1.545 kasus. Dari total tersebut, sebanyak 1.092 kasus adalah kasus HIV dan 453 kasus adalah AIDS. Dan untuk tahun 2019, KPA Kota menemukan 107 kasus HIV baru serta 32 kasus AIDS baru.
"HIV-AIDS kota Kupang memang sangat memprihatinkan sekarang," ujar Drs Marselinus.
• Wali Kota Kupang Silahturahmi dengan Umat Buddha dan Pantau Pembangunan Vihara
Ia merinci, dari total angka kasus HIV AIDS, sebanyak 928 kasus pada laki laki dan sebanyak 617 kasus pada perempuan.
Marselinus mengatakan, untuk penanganan HIV AIDS di Kota Kupang, pihaknya tidak bisa bekerja sendiri. Upaya penangan HIV AIDS dilakukan dengan koordinasi bersama stakeholder terkait termasuk melaksanakan pelayanan sosialisasi, konseling, pengobatan serta pencegahan.
Saat ini, lanjutnya, Kota Kupang memiliki tiga klinik (pusat) VCT. Klinik tersebut terdapat di RSUD Prof Johannes, RST Wira sakti dan RSB Titus Uly. Mulai tahun depan, RS kota SK Lerik juga akan membuka layanan VCT.
Pemerintah, jelasnya, makin membuka akses pelayanan terhadap masyarakat. Hal ini ditunjang dengan dibentuknya 51 kelompok warga peduli AIDS (WPA) di wilayah kelurahan di Kota Kupang yang merupakan menjadi ujung tombak kampanye dan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS.
Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan juga didukung dengan kegiatan mobile VCT yang melayani konseling dan pengambilan sampel darah. Selain itu, juga memperkuat kemitraan dan kerjasama dengan dua lembaga yang konsen pada pendampingan ODHA dan OHIDA, LSM Flobamora dan LSM Perjuangan.
Terkait fenomena tingginya angka kasus HIV AIDS pada kalangan mahasiswa tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg. Retnowati M.Kes mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena fungsi keluarga yang sesungguhnya tidak berjalan.
Selain itu, pergaulan yang tidak sehat juga menjadi faktor pendukung yang menyebabkan mahasiswa dapat terpapar HIV AIDS.
"Karena fungsi keluarga tidak jalan, anak anak jauh dari pengamatan keluarga, sehingga kedepan fungsi keluarga harus jalan," ujarnya.
Ivana Ndoen, mahasiswa salah satu Universitas swasta di Kota Kupang pun tidak memungkiri fenomena meningkatnya angka kasus HIV AIDS pada mahasiswa.