Berita Pendidikan

Wow! Menangkan Dana Ristek Dikti, Mahasiswa Unwira Kupang Bangun Instalasi Bak Evaporasi

Mahasiswa Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Unwira Kupang membuat sistem pembuatan garam dengan bak evaporasi bersusun.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Apolonia Matilde
Oby Lewanmeru
Pose bersama saat peresmian Instalasi Bak Evaporasi Bersusun di Pantai Lalendo 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Mahasiswa Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Katolik Widya Mandira Unwira Kupang membuat sistem pembuatan garam dengan bak evaporasi bersusun.

Pembuatan instalasi bak evaporasi ini di Pantai Lalendo, Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

Instalasi bak evaporasi ini telah diresmikan Asisten II Setda Kabupaten Kupang, Jemmy Uly mewakili Bupati, Korinus Masneno, Sabtu (30/11/2019).

2.866 Pencaker Adu Nasib Jadi CPNS Kemenag NTT

Umbu mewakili mahasiswa mengatakan, pada 5 Maret 2019 mereka membaca pengumuman kompetisi proposal gagasan Hibah Bina Desa pada laman Ristek Dikti, khususnya pada laman Simbelmawa.

"Kami mulai berhimpun, berdiskusi dan merumuskan gagasan. Akhirnya kami temukan masalah yang dialami masyarakat di Bolok.

Gagasan dan ide kami soal membawa air laut ke darat akhirnya terwujud dengan proposal yang kami kirim ke Ristek Dikti," kata Umbu.

Dikatakan, dari 2.190 proposal yang masuk ke Ristek Dikti dari kelompok mahasiswa se Indonesia hanya 352 pengusul yang dinyatakan layak maju seleksi tahap II.

"Proposal kami lolos tahap II kemudian kami lengkapi dan kirim lagi akhirnya proposal kami dinyatakan lolos dengan 89 proposal lainnya se Indonesia. Proposal dari kami yakni Kelompok Wira Samudra yang lolos dan didanai oleh
Kemenristekdikti," katanya.

Chord Lagu dan Lirik Lagu Jangan Rubah Takdirku dari Andmesh Kamaleng, Di Setiap Doaku

Umbu mengatakan, dana yang diajukan dalam proposal Rp40 juta, tapi yang disetujui oleh Ristek dikti Rp24,5 juta.

Dengan dana itulah, para mahasiswa membangun instalasi bak evaporasi untuk produksi garam di Pantai Lalendo Bolok.

Wakil Rektor III Unwira Kupang, Servas Rodriques mengatakan, dana yang diperoleh dari proposal senilai Rp24,5 juta itu merupakan biaya terbesar untuk kegiatan seperti ini sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK).

"Ada 20 prodi di Unwira kita dorong buat proposal Tetapi tingkat kompetisi sangat tinggi. Namun akhirnya proposal dari Unwira bisa lolos," ungkapnya.

Perguruan tinggi memberi apresiasi kepada mahasiswa Prodi Kimia, Fakultas MIPA yang berhasil dengan proposal mereka.

Ramalan zodiak CINTA Rabu 4 Desember 2019, Capricorn Menghipnotis, Scorpio Bertekuk Lutut

Saat peresmian, Jemmy membacakan sambutan Bupati Kupang, Korinus Masneno.
Korinus mengatakan, apa yang dilakukan mahasiswa Prodi Kimia, Fakultas MIPA Unwira telah memberikan kebanggaan tersendiri bagi kampus Unwira.

Menurut Korinus, dengan memenangkan kompetisi ilmiah karya kreatif dengan topik Produksi Garam dengan teknik Bak Evaporasi Bersusun bersama eks Kelompok Tani Rumput Laut Pantai Lalendo, Desa Bolok, Kabupaten Kupang ini merupakan capaian yang luar biasa.

"Ini merupakan suatu keberhasilan dari pola pendidikan yang akan dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan usaha masyarakat,khususnya dalam memanfaatkan potensi garam.

Potensi ini masih dimanfaatkan secara tradisional dan sangat bergantung pada iklim dan cuaca yang tentunya berdampak pada hasil produksi," kata Korinus.

Dijelaskan, dengan potensi luas lahan garam yang mencapai 2.270 hektar, Pemkab Kupang terus berupaya agar dapat memanfaatkan potensi tersebut.

Mantan Gubernur NTT Diselimuti Kesedihan

Potensi itu, lanjutnya dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat, serta pemenuhan kebutuhan garam nasional yang mencapai 3,7 juta ton per tahun.

Untuk itu, Korinus dengan inovasi dari mahasiswa dalam membuat instalasi bak evaporasi bersusun untuk produksi garam, diharapkan dapat menjadi pemicu bagi masyarakat dalam meningkatkan hasil produksi garam.

"Perlu saya sampaikan bahwa Pemkab Kupang sangat mendukung kreativitas serta pendampingan yang dilakukan selama ini," katanya.

Dikatakan, Pemkab Kupang dalam rencana pembangunan telah mengagendakan prioritas terhadap pemberdayaan masyarakat pesisir dalam usaha budidaya rumput laut dan pengelolaan garam sebagai prioritas pembangunan yang termaktub dalam gerakan revolusi 5P menuju masyarakat Kabupaten Kupang yang maju, mandiri dan sejahtera.

"Pemerintah menyampaikan terima kasih kepada adik-adik mahasiswa dan seluruh civitas akademika Unwira Kupang yang telah berkontribusi nyata bagi masyarakat Kabupaten Kupang.

Gubernur NTT Apresiasi 27 Tahun Kiprah Pos Kupang

Kepada masyarakat mitra program, saya mengharapkan untuk dapat memanfaatkan kreativitas yang telah hadir ini dengan sebaik-baiknya," kata Korinus.

Hadir pada acara peresmian ini, Camat Kupang Barat, Yusak Ulin Kepala Desa Bolok , Yeskiel Tabun. Hadir Wakil Rektor III Unwira, Servas Rodriques, Dosen Pembimbing, Gerady Tukan dan para mahasiswa serta beberapa warga Bolok.

Warga Bolok Butuh Inovasi Baru
Warga Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang mendukung program pengembangan garam dengan sistem bak evaporasi yang digagas oleh Unwira.

"Saya kira ini hal baik, karena kami butuh inovasi baru seperti ini. Apalagi ini fokus pada pengembangan ekonomi masyarakat," kata Kepala Desa Bolok, Yeskiel Tabun di sela-sela peresmian.

Dikatakan, apa yang dibuat oleh mahasiswa Unwira merupakan hal positif dari perguruan tinggi dalam rangka mendukung peningkatan ekonomi masyarakat.

"Potensi garam ada, hanya saja kita minim dalam sarana dan juga dana untuk pengembangan. Karena itu, adanya program ini, kami sangat dukung," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved