Berita Pendidikan
Rektor Undana Terima Penghargaan dari Curtin University Sebagai Alumni Terbaik Bidang Science
Rektor Undana, Prof. Ir. Fredrik L Benu, M.Si, PhD, yang juga alumni Curtin University Australia bidang science dan engineeing.
Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Apolonia Matilde Dhiu
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Rektor Undana, Prof. Fredrik L Benu, yang juga alumni Curtin University Australia mendapatkan penghargaan atau award dari universitas tersebut. Prof. Fred Benu menerima penghargaan sebagai alumni terbaik dalam bidang Science and Engineering 2019.
Prof. Fred Benu, kepada Pos Kupang di ruang kerjanya, Kamis (28/11/2019), mengatakan, dirinya sangat senang menerima penghargaan tersebut.
Dirinya adalah alumni dari Curtin University Australia tahun 2013.
• Pemda Segera Ikutsertakan Tenaga Honorer dan Kontrak dalam Program JKK dan JKM PT Taspen
Prof. Fred Benu, mengatakan, penghargaan tersebut diberikan kepada para alumni Curtin University Australia yang tersebar di seluruh dunia.
"Saya mendapatkan award di bidang science dan angineering. Ini sebuah pencapaian yang luar biasa.
Mereka menilai saya sebagai alumni juga disamping jabatan sebagai rektor dua periode, kinerja dan tulisan-tulisan saya, dan juga sebagai pembicara (speaker) secara nasional dan internasional di luar negeri, dan mengajar di luar negeri," katanya.
Seperti yang dilansir news.curtin.edu.au, dari 13 orang alumni Curtin University terkemuka di Australia, salah satunya adalah Profesor Fred Benu, Guru Besar di Bidang Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Undana yang telah mendedikasikan kariernya untuk mengembangkan teknologi di bidang Science and Engineering tahun 2019 yang dibutuhkan oleh masyarakat NTT.
• Ini Kata Pelatih Bali United Usai Mengalahkan Persib Bandung, Sebut Suporter dan Tim Maung
Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk pengakuan kepada lulusan yang telah menunjukkan prestasi luar biasa dan juga standar keunggulan yang luar biasa di bidangnya.
Pada tahun 2005, dirinya ditunjuk sebagai Ketua Lembaga Penelitian di Udana Kupang. Kariernya tidak hanya di lembaga pendidikan.
Dirinya juga ditunjuk sebagai Komisaris Bank Pembangunan Daerah.
"Jadi saya menggunakan pengetahuan saya untuk membantu usaha kecil dan menengah di sektor pertanian untuk membantu mereka, memberi mereka skema kredit khusus juga dan membantu mereka menggunakan kredit untuk meningkatkan kesejahteraan mereka juga. Dan itu cukup berhasil," paparnya.
Menurutnya, saat ini mengembangkan Program Split-Site Master Degree.
• Waket DPRD Nagekeo, Yosefus Denga: Esok Harus Selesai Bahas RAPBD 2020
Dia mengatakan, pogram ini dimana orang yang akan mengambil S2 dan kuliah di Undana dibiayai oleh APBD I selama dua semester, dan dua semester di Australia atau tahun kedua dibiayai oleh Australian Awards Scholarship 2020.
"Dia doble degree, sekali kuliah dapat dua ijazah. Mahasiswa siapapun tahun depan yang akan ambil beasiswa tersebut, dia kuliah di Undana diajar oleh dosen dari Griefed University
di Brisbane.
Nanti saat kuliah di Undana diajar oleh dosen dari Brisbane dan saat ke Australia baru diajar oleh dosen dari Undana.
Kita dapat beberapa keuntungan. Selain sebagai pembicara internasional, saya juga menjadi dosen internasional.
Kami sebagai dosen internasional ada beberapa indikator yang kami lakukan, termasuk penilaian kinerja," katanya.
• Terkait Honor GTT di Ende, PDIP Nilai Pemerintah Masih Punya Hati
Menurutnya, award tersbeut diusulkan oleh para alumni, dan menjadi contoh yang baik bagi universitas di Indonesia.
"Mereka memiliki ikatan alumni di seluruh dunia, dan siapapun bisa ajukan untuk mendapatkan award.
Kalau saya diajukan oleh salah satu alumni di Universitas Jembar, bersama mantan superfisior saya di Australia.
Mereka mengajukan dan mendapatkan dukungan dari para dosen di Undana, dan mereka melihat portofolio kinerja saya seperti apa," katanya.
Dikatakannya, sebenarnya mereka sudah usul tahun lalu, tetapi saat itu portofolio saya belum lengkap terutama penampilan dirinya secara internasional.
"Kali ini baru tembus. Saya pikir ini motivasi bagi saya, zaman sekarang dengan kemajuan teknologi, orang tidak bisa memberikan pelayanan hanya terbatas konvensional seperti tatap muka. Harus go international, diundang sebagai pembicara di forum international.
Tahun 2018 saya sebagai speaker di seminar internasional di Perth, tahun ini sebagai keynot speaker di Darwin. Ini salah satu penilaian," katanya.
Dia berharap civitas akademika di Undana juga harus seperti itu, karena Undana menyediakan wadah seperti kelas internasional.
• Pemerintah Diminta Tuntaskan Pekerjaan RS Pratama Wewaria
"Saya berharap supaya jangan hanya pemerintah provinsi yang menyediakan dana untuk program tersebut tetapi juga pemerintah daerah kabupaten/kota mengalokasikan anggaran untuk dua semester kuliah di Undana dan dua semester di Griefed University.
Menurutnya, Gubernur NTT sudah memberikan contoh dengan Program Tourisem Vokational yang kirim 25 anak ke Griefed University.
"Saya ke sana karena ada satu mahasiswa bimbingan saya satu di sana.
Saya negosiasi, bagaimana kalau kirim anak muda studi tourisem di sana, dan mereka diharapkan menjadi start up bisnis di sektor pariwisata.
Tahun 2020 kami masih menunggu pemprov menyiapkan anggaran karena bahasa Inggis akan disiapkan di Undana, setelah itu kalau sudah melewati skor minimum bisa dikirim ke Australia.
Bahasa Inggris di Undana sudah diakreditasi oleh pemerintah Australia," katanya. (*)