Kronologi Bayi 4 Bulan Diterbangkan Angin Hingga 40 Meter dari Rumah di Oebelo Kabupaten Kupang NTT
Kronologi Bayi 4 Bulan Diterbangkan Angin Hingga 40 Meter dari Rumah di Oebelo Kabupaten Kupang NTT
Penulis: Gecio Viana | Editor: maria anitoda
Kronologi Bayi 4 Bulan Diterbangkan Angin Hingga 40 Meter dari Rumah di Oebelo Kabupaten Kupang NTT
Laporan Reporter POS-KUPANG, Gecio Viana
POS-KUPANG | KUPANG - Kronologi Bayi 4 Bulan Diterbangkan Angin Hingga 40 Meter dari Rumah di Oebelo Kabupaten Kupang NTT
Hujan deras disertai angin kencang mengguyur Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Minggu (24/11/2019).
Akibat angin kencang, sejumlah rumah di desa itu rata dengan tanah.
• Rumah Gilberto Dihantam Hujan Angin Disertai Angin Kencang, Ini Total Kerugiannya
• Buntut Unggahan Selingkuh, Sosok Ini Menginginkan Krisdayanti Raul Lemos Segera Cerai, Siapa Dia?
• Workshop Jurnalis dan Media Soal EBT, Inilah Pengaruh Energi Bagi Perempuan
Bahkan, terdapat satu rumah di mana terdapat satu bayi berumur 4 bulan yang diterbangkan angin hingga 40 meter dari rumahnya.
Kejadian ini terjadi rumah milik Gilberto Grasa Gomes (56) di RT 22 RW 8 Dusun 4 Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.
Gilberto Grasa Gomes (56) merupakan kakek dari korban dan berada di rumah.
Kepada POS-KUPANG.COM, Gilberto Grasa Gomes (56) mengaku saat kejadian ia bersama anak perempuannya Otilia Grasa Gomes (25) yang merupakan ibu kandung korban.

Dikisahkannya, hujan deras disertai angin kencang itu terjadi sekitar pukul 14.00 Wita.
Ia terkaget saat televisi di rumahnya terjatuh. Di saat bersamaan angin kencang mengangkat atap rumahnya.
Sedangkan, kata dia, cucu laki-lakinyanya yang bernama Raikel Tamonob (4 bulan) sedang tidur di dalam ayunan dan dijaga sang ibu.
"Cuci saya tidur di ayunan yang ujung talinya diikat di atap rumah. Angin kencang tiup atap rumah dan cucu saya diterbangkan," katanya.
Ia pun terkaget dan bersama anaknya langsung mencari cucunya yang diterbangkan sejauh 40 meter dari rumahnya.
Bersama anggota keluarganya, ia langsung meminta tetangganya untuk mengantarkan anaknya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
Sementara itu, Amadio Grasa Gomes (21) selalu om kandung korban mengaku, korban saat ditemukan masih dalam keadaan menangis.
"Saya minta satu pikap dan keponakan dilarikan ke RSUD Kota Kupang," katanya.
Terpantau sejumlah rumah rata dengan tanah di Desa Oebelo akibat hujan deras disertai angin kencang. (*)
Pesawat terbang menjadi alternatif moda transportasi yang jadi favorit para traveler.
Agar tidak terlambat atau mengalami perjalanan udara yang tak nyaman, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat berada di bandara.
Mulai dari bagaimana menghadapi penerbangan yang dibatalkan hingga apa yang harus dikemas di dalam tas tangan atau carry-on yang dapat dibawa ke dalam kabin.

Kali ini, TribunTravel.com telah merangkum tips traveling via pesawat terbang dari laman Reader's Digest.
1. Jangan menunggu antrean di gate saat penerbangan dibatalkan
Jangan berkecil hati saat penerbanganmu dibatalkan.
Cara terbaik untuk menghadapi penerbangan di luar jadwal adalah dengan menelepon maskapai penerbangan langsung saat menunggu antrean di meja tiket.
Kamu akan berpeluang menghubungi layanan customer service lebih awal.
Sama pentingnya, kamu juga tidak perlu bernegosiasi dengan agen yang sama-sama sudah lelah berurusan dengan lusinan calon penumpang lain yang sama-sama kecewa.
2. Harus rutin mengecek monitor bandara
Satu kesalahan yang kerap dilakukan calon penumpang pesawat adalah tidak mengecek layar monitor besar bandara.
Memang sih, traveler bisa mendapat update status penerbangan via ponsel.
Namun, jangan cuma mengandalkan hal itu.
• Korban Angin Kencang Disertai Hujan Deras Nilai Pemkab Kupang Apatis
• Rumah Gilberto Dihantam Hujan Angin Disertai Angin Kencang, Ini Total Kerugiannya
• PTT Tak Ikut Test Yuven Tukung Minta Pemkot Harus Tegas
• Fintag Berikan Solusi Pendanaan Modal Usaha Nelayan
• Ibu Korban Bayi di Oebelo Histeris Saat lihat Bayinya Diterbangkan
Monitor bandara merupakan satu sumber informasi penting yang paling cepat ter-update.
Cek dua kali gate kamu yang terpampang di monitor bandara sebelum pergi.
3. Jangan lupa membawa pena
Di dalam pesawat, kamu akan membutuhkan pena untuk mengisi formulir imigrasi.
Ada baiknya kamu membawa pena sendiri sehingga tidak menambah kerepotan pramugari.
4. Tidak mengemas benda-benda penting di dalam tas carry-on atau tas tangan yang dapat dibawa dalam kabin

Untuk berjaga-jaga kalau bagasi terdaftarmu hilang atau delay, jangan lupa menaruh benda-benda penting di dalam tas carry-on.
Mulai dari obat-obatan, perlengkapan kesehatan, charger ponsel, satu setel pakaian ganti, dan dokumen penting untuk pemeriksaan keamanan dan check-in hotel.
5. Jangan memangku bayi di dalam kabin pesawat
Meski sebagian besar maskapai memperbolehkan penumpang terbang dengan bayi yang dipangku secara gratis, sebenarnya ini adalah hal yang berbahaya.
"Jika ada tubrukan atau deselerasi, pegangan pada bayi akan terlepas, dan ia pun jadi semacam proyektil," pilot Patrick Smith mengatakan kepada Reader's Digest.
Oleh karenanya, bawa car seat khusus bayi yang sudah memenuhi standar keamanan ketika terbang.
6. Selalu memakai sunblock
Sering melakukan penerbangan jangka panjang ternyata dapat berdampak buruk pada kulit.
Satu studi menemukan, pilot yang terbang selama satu jam pada ketinggian 30.000 kaki mendapat jumlah radiasi yang sama seperti orang yang telah menghabiskan 20 menit di dalam fasilitas tanning.
Studi lain menemukan, pilot memiliki peluang sepuluh kali lebih besar untuk didiagnosis dengan melanoma maligna.
7. Siapkan Botol Anda
Untuk menghindari keterlambatan dalam keamanan, Anda harus menyiapkan botol dengan bubuk saja. Anda juga dapat membeli paket formula melayani sendiri. Dengan begitu, Anda hanya perlu menambahkan air setelah melewati pos pemeriksaan keamanan. Mintalah pramugari untuk air hangat - mereka biasanya memiliki banyak persediaan untuk kopi dan teh.
8. Ketenangan Menyusui yang Menenangkan
Saat menyusui di pesawat mungkin tidak senyaman menyusui di rumah, itu benar-benar bisa dilakukan. Anda dapat memompa susu dan membawanya ke dalam botol jika Anda khawatir tentang menyusui.
Tentu saja, menyusui di pesawat mungkin merupakan suatu keharusan. Jika Anda gugup saat menyusui di sebelah orang asing, bawa dua pin pengaman bersama Anda. Dengan begitu, Anda dapat menyematkan selimut penerima ke tempat duduk di depan Anda dan di sisi tempat duduk Anda sendiri untuk menciptakan tirai privasi.
Tak sedikit orang tua yang memangku bayi mereka saat sedang berada dalam pesawat. Mayoritas maskapai membolehkan penumpang untuk memangku bayi mereka, dalam batas usia maksimal dua tahun.
Padahal, tak ada salahnya mengeluarkan lebih banyak uang untuk bangku ekstra agar si bayi lebih aman sepanjang penerbangan.
Penelitian dari Rainbow Babies and Children Hospital di Cleveland, Amerika Serikat menyebutkan bahwa salah satu faktor penyebab bayi cedera dalam penerbangan adalah terjatuh dari pangkuan orang tuanya.
Mengutip situs Travel and Leisure, Senin (31/10/2016), penelitian tersebut bekerja sama dengan perusahaan asuransi medis dan travel yakni MedAire. Penelitian terebut menganalisa aneka kecelakaan dan cedera medis yang terjadi pada anak-anak usia maksimal 18 tahun pada 80 maskapai di seluruh dunia, mulai 2009-2014.
• Bank NTT Cabang Kefamenanu Gelar Customer Gathering
• Kontingen Timor Leste hingga Kamboja SEA Games 2019 Telantar di Bandara Manila
• Ibu Korban Bayi di Oebelo Histeris Saat lihat Bayinya Diterbangkan
• 31 Oktober 2019, Realisasi Proyek Fisik di Sikka 39,14 Persen
Minuman dan sup yang terlalu panas merupakan penyebab utama cedera yang terjadi pada bayi di bawah usia dua tahun. Penyebab kedua adalah jatuh dari pangkuan orang tuanya.
"Kejadian seperti ini di maskapai komersil cukup jarang terjadi. Namun untuk beberapa kasus terutama bayi yang dipangku, biasanya terjadi pada saat orang tuanya makan atau saat turbulensi," tutur senior investigator penelitian Alexandre Rotta.
Di Indonesia umumnya maskapai memperbolehkan penumpang memangku bayi atau batita. Namun berbeda dengan di Amerika Serikat. Federal Aviation Administration (FAA) merekomendasikan para orang tua untuk meminta Child Restraint System (CRS) kepada maskapai yang bersangkutan.
CRS adalah safety seat seperti car seat yang akan menahan dan melindungi bayi Anda di bangkunya. Orangtua juga kerap membawa car seat sendiri. Namun sebelum digunakan, pastikan bahwa car seat tersebut memenuhi aturan FAA. (*)