Umat Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong Sambut Pastor Paroki Baru Secara Adat Manggarai

sebagai pastor paroki yang baru dapat membawa hal-hal positif untuk perkembangan iman umat

Penulis: Aris Ninu | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Umat Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong Sambut Pastor Paroki Baru Secara Adat Manggarai
POS KUPANG/ISTIMEWA
Suasana misa pelantikan Pastor Paroki Ka Redong di Manggarai, Minggu (17/11/2019) pagi.

Umat Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong Sambut Pastor Paroki Baru Secara Adat Manggarai

POS-KUPANG.COM|RUTENG--Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong salah satu Paroki SVD, di wilayah Kevikepan Ruteng.

Pada Minggu (17/11/2019) pagi umat di paroki itu menerima Pastor Paroki baru, Pater Kristianus Sambu, SVD.

Kedatangan Pater Kris disambut secara adat Manggarai oleh Tua Gendang Ka Sale di Pendopo Pastoran.

Pater Kris datang bersama Romo Gerardus Janur Pr, Romo Vikep Kevikepan Ruteng, Provinsial SVD Ruteng, Pater Yosep Masan Toron, SVD dan Pater Vitalis Hiburdin, SVD.

Pater Kris dilantik menjadi Pastor Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong oleh Vikep Ruteng, Romo Gerardus Janur, Pr menggantikan Pater Lukas Larun, SVD selaku Pejabat
Sementara Pastor Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong.

Pelantikan Pater Kris sebagai Pastor Paroki didasari oleh Surat Keputusan (SK) Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng Nomor: 340/V.1/X/2019.

Pada acara pelantikan tersebut, Rikhardus Roden Urut, Sekretaris Dewan Pastoral membacakan Surat Keputusan Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng tentang Pembebasan Pater Lukas Larun, SVD selaku Pejabat Sementara Pastor Paroki dan Pengangkatan Pater Kristianus Sambu,SVD dalam tugas dan Jabatan sebagai Pastor Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong.

Pengambilan sumpah jabatan dilakukan dihadapan Romo Vikep Kevikepan Ruteng mewakili Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng disaksikan oleh Pater Provinsial SVD Ruteng, Pimpinan-Pimpinan biara, Dewan Pastoral Paroki dan seluruh umat beriman di Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong.

Acara pelantikan didahului Perayaan liturgi yang dihadiri oleh kurang lebih 1.500 umat yang datang dari Gendang Woang, Ka Sama, Ka Sale, Tuke dan Mena serta umat utusan dari Wilayah VII Perumnas Mena.

Perayaan Misa pelantikan pastor paroki baru dipimpin oleh Provinsial SVD Ruteng, Pater Yosep Masan Toron, SVD dengan Co-Selebran Romo Gerardus Janur, Pr, Pater Kris Sambu, Pater Vitalis Hiburdin dan Pater Lukas Larun,SVD.

Pada kesempatan menyampaikan homili, Pater Yosep mengatakan, kepada umat yang hadir saat ini gereja telah memasuki MInggu Biasa ke XXXIII atau minggu terakhir dalam perjalanan tahun liturgi.

Menuru Pater Yosep, Paus Fransiskus mengabdikan hari minggu ini sebagai minggu membaca firman, selain itu, hari ini menjadi hari minggu bersejarah karena Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong mendapatkan seorang gembala definitif.

Untuk itu, lanjut dia, umat harus satukan hati dan budi untuk bersyukur kepada Tuhan atas semua anugerah yang boleh diterima sambil tetap berkomitmen untuk menjadikan Firman Tuhan sebagai pegangan dan pedoman hidup sebab hidup yang berbuah adalah hidup yang berakar dalam Firman.

Pater Yosep juga saat berhomili membagi pengalamannya ketika mengikuti Sidang Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) pada tanggal 4-5 November 2019.

Dua tokoh islam, kata Pater Yosep mengikuti sidang KWI sebagai narasumber yaitu Prof,Nazarudin Umar, Imam Besar Mesjid Istiqlal Jakarta dan Ibu Alisa, Putri Gus Dur.

Mereka berdua,lanjut Pater Yosep, memberikan pikiran dan gagasan yang sejuk tentang bagaimana seharusnya membangun dialog yang sejuk dengan saudara-saudara dari kalangan muslim di Indonesia. Tak ada jalan lain yang lebih baik membangun damai di Indonesia selain jalan kasih dan persaudaraan di kalangan umat beriman.

Pater Yosep menambahkan, pada pelantikan Pater Kris Sambu, SVD saya menegaskan kepada kita semua yang hadir dalam Rumah Tuhan ini agar menghayati nilai-nilai injil dalam hidup bersama, tidak hanya diantara kita tetapi juga dengan sesama kita yaitu kaum muslim.

Paus Fransiskus, ujar Pater Yosep,  dalam perjumpaan dengan Imam Besar Al-Azar di Mesir punya keyakinan yang sama tak ada jalan lain menuju damai selain jalan persaudaraan insani antara sesama pemeluk agama.

"Saya mengajak umat Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong bersama Pastor Paroki Baru, Pater Kris Sambu,SVD untuk membangun persaudaraan sejati dengan pemeluk agama lain yang ada di Wilayah Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, membangun dialog dan kita juga menunjukkan kasih sejati seperti yang perintahkah oleh Tuhan Yesus melalui praktek hidup setiap hari, ” ungkap Pater Yosep.

Sedangkan Vikep Ruteng, Romo Gerardus Janur, Pr dalam sambutannya sebagai wakil dari Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng mengatakan selamat datang kepada Pater Kris untuk menggembalakan kawanan domba di Paroki Ekaristi kudus Ka Redong.

Romo Gerardus menegaskan, hal utama pelayanan imam adalah keselamatan jiwa –jiwa sehingga Imam harus berusaha semikian rupa supaya umat yang membutuhkan pelayanan keselamatan dilayani dengan penuh kasih.

Lebih lanjut, dia menambahkan, paroki adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Keuskupan, karena itu paroki mesti mematuhi visi dan misi keuskupan.

Hal-hal khusus dalam konteks parokial tentu tidak boleh menyimpang dari program keuskupan membangun paroki.

Romo Gerardus mengungkapkan, perlu ada gerakan bersama antara Pastor, Dewan Pastoral, umat Allah dan biara-biara.

Untuk itu pihak-pihak ini hendaknya bekerja sama dalam iklim persaudaraan sejati dan bahu membahu menjalan tugas pelayanan sesuai panggilan dan kompetensi.

“Untuk konteks kekinian peran kita sebagai hamba Allah adalah memberi kesadaran kepada umat supaya jangan menjual tanah kepada orang yang datang dari luar sampai pada gilirannya kita dipinggirkan atau termarginilasi,” pinta Romo Gerardus.

Sedangkan Pater Kris Sambu, SVD dalam sambutannya sebagai Pastor Paroki Baru hanya menyampaikan beberapa harapan ke depan yaitu

Pertama, agar kehadirannya sebagai pastor paroki yang baru dapat membawa hal-hal positif untuk perkembangan iman umat, menumbuhkan dan meneguhkan persekutuan umat sebagai suatu komunio, bersatu dalam persekutuan iman-harap-kasih. Kita bersama sama membangun persatuan dan persekutuan kita bersama sebagai sebuah komunitas beriman, sebuah KOMUNIO.

"Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh". Sebab hanya dalam semangat kebersamaan dan kebersatuan itulah kita dapat membangun masa depan kita bersama dengan baik," ujar Pater Kris.

Kedua, semua harus memahami bahwa Gereja Paroki adalah "mbaru gendang" umat paroki ini.

"Di sinilah kita menimba kekuatan, kita mengungkapkan rasa gundah gulana kita, kita berembuk bersama untuk rencana-rencana kita ke depan. Maka marilah kita senantiasa mencintai "rumah bersama" kita, karena di sinilah kita dipersatukan dan dikuduskan oleh Allah sendiri, Sang Pemiliknya," papar Pater Kris.

Dan, ketiga, umat juga harus sepakat untuk membangun kerjasama dalam semangat Salib. Untuk mewujudkan sebuah cita-cita bersama tidaklah mudah.

Bupati Lembata Serahkan Hadiah Bagi Para Juara Festival Paralayang

BREAKING NEWS : Geger ! Pelajar Ditemukan Tewas Gantung Diri di Sikka

Kapolda NTT Jenguk Pilot Batik Air Yang Pingsan Saat Pendaratan di Bandara El Tari Kupang

"Ada banyak tantangan dan kesulitan maka harus bekerjsama. Untuk itu, kita perlu mengusung spiritualitas Salib, yakni Rela berkorban, dari segi waktu, tenaga, pikiran, persaan, jabatan dan materi," ujar Pater Kris.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved