VIDEO: Sosialisasi Perusahaan Mutiara Berakhir Ricuh, Kades Menangis Di Depan Rakyat. Ini Videonya

VIDEO: Sosialisasi Perusahaan Mutiara Berakhir Ricuh, Kepala Desa Menangis Di Depan Rakyat. Insiden itu terjadi di Desa Babokerong, Kabupaten Lembata

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Frans Krowin

VIDEO: Sosialisasi Perusahaan Mutiara Berakhir Ricuh, Kepala Desa Menangis Dihadapan Rakyat. Ini Videonya

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA – VIDEO: Sosialisasi Perusahaan Mutiara Berakhir Ricuh, Kepala Desa Menangis. Ini Videonya

Sosialisasi perusahaan budidaya mutiara PT Cendana Indopears bersama masyarakat di Desa Babokerong, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, Rabu (13/11/2019), berakhir ricuh.

Masyarakat melalui seorang tokoh pemuda, Adnan Watan, sempat berorasi dengan menyatakan menolak kehadiran perusahaan pembudidaya mutiara di perairan di desa tersebut.

Mungkin karena terbawa emosi, sehingga saat mengungkapkan pendapatnya tentang alasan menolak perusahaan tersebut, Adnan Watan melontarkan pernyataan yang tak etis, sehingga melukai perasaan kepala desa.

VIDEO: 5 Tahun ke Depan, Penanganan Stunting Jadi Prioritas di NTT. Tonton Videonya

VIDEO: Pendeta Gomar Gultom Gantikan Tabita Hutabarat, Pimpin PGI Periode 2019-2024. Tonton Videonya

VIDEO: Polrestabes Medan Diguncang Bom Bunuh Diri. Satu Tewas, Satu Luka-Luka. Ini Videonya

Pada saat bersamaan, masyarakat juga semakin bereaksi menolak perusahaan tersebut, sehingga suasana ricuh pun tak terelakan.

Karena berbicara terlalu lama dan dianggap sudah berorasi menyinggung masyarakat tertentu, seorang bapak langsung memotong pembicaraan Adnan dan meminta ia berhenti berorasi.

Saat inilah banyak masyarakat yang mulai berdiri dan dengan marah menolak kehadiran perusahaan asing itu.

Aparat polri dan TNI yang juga hadir pada acara tersebut, langsung bergerak untuk menenangkan masyarakat yang mulai marah.

Suasana semakin tidak kondusif saat Kepala Desa Babokerong Muhammad Sogen, menangis karena dia menilai pernyataan Adnan menyerang pribadinya.

Beberapa masyarakat yang melihat kepala desa menangis, juga mulai tersulit emosi. Beruntung aparat kepolisian dan TNI sigap menenangkan masyarakat yang marah dan memisahkan mereka dari tempat itu.

Saat suasana kondusif, Muhammad Sogen, Camat Nagawutung Muskalu, dan Mantan Kepala Desa Muhammad Syarifudin, memutuskan untuk melanjutkan pertemuan dan melakukan voting siapa-siapa yang terima perusahaan mutiara dan siapa yang tidak.

Dari hasil voting itu hanya ada warga yang menerima kehadiran perusahaan mutiara di wilayah mereka. Sedangkan sekitar 40-an warga yang mengikuti pertemuan tersebut, menyatakan menolak.

"Air mata saya jatuh karena saya murni berjuang untuk masyarakat. Saya tahu mutiara ini karena saya sudah studi banding. Ke depan juga tidak ada masalah, ujarnya," ungkap Muhammad Syarifudin.

VIDEO: TERBONGKAR Ini Letak Tahi Lalat di Video Syur Mirip Gisella Anastasia, Reaksi Mantan Gading?

VIDEO: Lihat, Betapa Meriahnya Suasana Sidang Raya PGI XVII di Waingapu Sumba Timur. Tonton Videonya

VIDEO: Betapa Indahnya Sunrise Dari Pelabuhan Riung, Flores. Tonton Videonya

Dia juga menyampaikan alasan mengapa ia memfasitasi masyarakat dan perusahaan PT Cendana Indopears untuk budidaya mutiara di perairan desa tersebut.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved