VIDEO: 5 Tahun ke Depan, Penanganan Stunting Jadi Prioritas di NTT. Tonton Videonya

VIDEO: 5 Tahun ke Depan, Penanganan Stunting Jadi Prioritas di NTT. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan NTT, drg. Dominikus Mere.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Frans Krowin

VIDEO: 5 Tahun ke Depan, Penanganan Stunting Jadi Prioritas di NTT. Tonton Videonya

POS-KUPANG.COM, KUPANG – VIDEO: 5 Tahun ke Depan, Penanganan Stunting Jadi Prioritas di NTT. Tonton Videonya

Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT melalui Dinas Kesehatan NTT kini terus memfokuskan kegiatan pada upaya penanganan stunting. Stunting menjadi isu nasional yang penanganannya menjadi prioritas dalam lima tahun ke depan.

Hal ini disampaikan Kadis Kesehatan NTT, drg. Domi Mere,M.Kes pada kegiatan  upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-55 tingkat Provinsi NTT digelar di Halaman  Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata.

Kegiatan ini berlangsung Selasa (12/11/2019). Saat itu Kadis Kesehatan NTT, drg. Domi Mere,M.Kes, bertindak selaku inspektur upacara (irup).

VIDEO: Pendeta Gomar Gultom Gantikan Tabita Hutabarat, Pimpin PGI Periode 2019-2024. Tonton Videonya

VIDEO: Polrestabes Medan Diguncang Bom Bunuh Diri. Satu Tewas, Satu Luka-Luka. Ini Videonya

VIDEO: TERBONGKAR Ini Letak Tahi Lalat di Video Syur Mirip Gisella Anastasia, Reaksi Mantan Gading?

Acara  yang mengusung tema nasional Generasi Sehat Indonesia Unggul itu, dihadiri sejumlah manajemen rumah sakit di Kota Kupang dan sekitarnya, perguruan tinggi bidang kesehatan dan undangan lainnya.

Menurut drg. Domi Mere, dalam momentum Hari Kesehatan Nasional tahun 2019 ini, pihaknya bertekad mengatasi stunting dengan upaya-upaya penurunan angka stunting.

"Kita akan fokus kedepan dengan upaya-upaya penanggulangan dan penanganan stunting yakni penurunan serta upaya-upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak," kata Domi.

Dijelaskan, saat ini pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dan berkolaborasi dengan mitra, seperti Unicef, yayasan yang bergeral di bidang kesehatan dan berbagai LSM lainnya.

"Untuk atasi masalah ini, memang kita tidak boleh bekerja sendiri, karena itu, kami mengajak semua elemen masyarakat, termasuk lembaga-lembaga gereja dan lembaga kemasyarakatan untuk turut ambil bagian dalam penanganan stunting," katanya.

Apabila semua kompenen masyarakat ikut berpartisipasi dengan melakukan upaya pencegahan,  maka upaya penanganan stunting bisa berjalan dan berhasil.

Dia mengakui, secara nasional upaya percepatan penanganan stunting telah dilakukan. Dan, dinas kesehatan tidak bisa bekerja sendirian.

"Kami hanya bisa selesaikan 30 persen masalah stuntung, sedangkan masalah lain adalah sanitasi dan penyediaan air bersih," katanya.

Dikatakannya, upaya pencegahan yang tengah dilakukan Dinas Kesehatan NTT adalah pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri dan targetnya sampai di sekolah-sekolah.

"Ada juga pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil kurang energi kronis dan pemberian makanan tambahan bagi balita yang badannya kurus," ujarnya.

VIDEO: Lihat, Betapa Meriahnya Suasana Sidang Raya PGI XVII di Waingapu Sumba Timur. Tonton Videonya

VIDEO: Bapak Bupati, Tolong Perhatikan Sekolah Kami. Ini Videonya

VIDEO: Betapa Indahnya Sunrise Dari Pelabuhan Riung, Flores. Tonton Videonya

Domi mengakui, ada juga kegiatan lain seperti gerakan aksi konvergensi yang terkoordinasi oleh pemerintah provinsi, kabupaten dan kota.

Sementara itu, dalam sambutan tertulis Menteri Kesehatan RI, dr. Terawan Agus  Putranto,  disebutkan, bahwa sesuai tema yang diusung, berarti perhatian pemerintah dalam kurun waktu lima tahun ke depan memrioritaskan pembangunan SDM.

Menurut Terawan, Presiden Jokowi juga telah berkali-kali menekankan soal penyelesaian masalah stunting dam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Selain itu, ada dua isu utama dalam bidang kesehatan yang harus diatasi, yakni tingginya harga obat dan alat kesehatan, serta masih rendahnya penggunaan alat kesehatan buatan dalam negeri.

Terawan mengatakan, berbagai keberhasilan pembangunan kesehatan untuk pembangunan SDM telah diraih dari kinerja kabinet lalu.

Itu ditandai dengan adanya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia setiap tahun, di mana salah satu parameter yang diukur, adalah usia harapan hidup.

"Isu-isu strategis telah dilaksanakan dan menghasilkan perbaikan, antara lain menurunnya angka kematian ibu dan anak. Menurunnya angka stunting, meningkatnya cakupan imunisasi serta berhasilnya pengendalian penyakit menular dengan menurunnya angka TB," kata Terawan.

Dikatakannya, angka stunting dalam lima tahun terakhir, turun hampir 10 persen. Bahkan, JKN telah dilaksanakan walaupun masih banyak tantangan yang dihadapi.

Menurut Terawan, dalam perspektif saat ini, pembangunan kesehatan menekankan dua penguatan, yaitu optimalisasi inovasi layanan kesehatan dan harmonisasi kepentingan pemangku kebijakan.

VIDEO: Padi Inovasi Baru Inpari IR Nutri ZINC, Bantu Atasi Stunting di NTT. Kok Bisa? Ini Videonya

VIDEO: Manajemen RS Siloam Gelar Khitanan Massal di Tapal Batas Indonesia-Timor Leste. Ini Videonya

VIDEO: Manajemen RS Siloam Gelar Khitanan Massal di Tapal Batas Indonesia-Timor Leste. Ini Videonya

Dia juga mengharapkan, dalam momentun Hari Kesehatan Nasional ini perlu ada kerjasama dengan menitikberatkan pembangunan generasi sehat untuk memajukan bangsa.

Untuk diketahui, dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-55 ini, khusus di NTT ada berbagai kegiatan yang digelar, seperti  pelayanan kesehatan di sejumlah daerah di NTT, donor darah, seminar nasional dan lain.

Ada juga lomba-lomba yang diselenggarakan panitia dalam rangka meriahkan Hari Kesehatan Nasional ke-55 tingkat Provinsi NTT itu.

Para juara diberikan piala dan uang. Penyerahan hadiah itu dilakukan pada puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-55 Tingkat Provinsi NTT, di Lapangan RSJ Naimata. (POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Tonton Videonya Di Sini:

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved