TRIBUN WIKI: Berwisata ke Nagekeo Sambil Menikmati Pesona Bunga Lirik, Berikut Liputannya!

TRIBUN WIKI: berwisata ke Nagekeo sambil menikmati pesona bunga lirik, berikut liputannya!

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Berkunjung di daerah beriklim kering rupanya memberikan keindahan tersediri ketika memasuki musim kemarau.

Di kabupaten Nagekeo misalnya, bentang alam memaukau dengan pohon gamal memberikan pemandangan menarik ketika bunga-bunga gamal di sabana Nagekeo mulai bermekaran.

• Rakor Optimalisasi Lahan Irigasi Daerah Mbay, Ini Pesan Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do

Anda akan menikmati jika berwisata ke Nagekeo. Musim kemerau panjang memberikan warna tersendiri dilokasi padang dan savana.

Pesona tersaji ketika melihat ratusan bunga-bunga gamal mekar begitu indah dan menarik.

Seperti halnya ketika berada di bukit Kelo Desa Rendubutowe di Kecamatan Aesesa kabupaten Nagekeo, panorama alam tersaji indah ketika bunga-bunga gamal atau pohon lirik ini mulai bermekaran disepanjang jalan dan bukit serta padang savana.

• Plt Kepala DKP Nagekeo Diminta Jalankan Tugas Penuh Tanggung Jawab

Puluhan pohon gamal yang tumbuh liar di sabana memberikan pemandangan menarik hingga kita betah untuk berlama-lama disana.

Bunganya yang khas dengan warna seperti bunga sakura ini bisanya bermekaran ketika mulai memasuki musim kemarau.

Bunganya akan bermerakan setelah semua daunnya telah gugur sehingga sangat memanjakan mata. Menakjubkan bukan?

Bunga-bunga cantik yang muncul pada ranting-rating pohon tanpa daun ini memberikan perapaduan warna yang anggun dan cantik.

Gamal atau pohon Lirik menjadi tanaman yang dekat dengan warga di wilayah utara Flores beriklim kering.

Biasanya pohon-pohon Gamal ini berada dekat dengan kebun warga karena sebagai pagar.

Selain keindahan dari bunga-bunga yang bermekaran di musim kemarau daun gamal rupanya mempunyai manfaat sebagai mulsa atau pupuk hijau untuk memperbaiki kesuburan tanah juga sebagai ramuan pestisida alami buat para petani.

Pohon gamal atau Lirik ini mempunyai nama ilmiah Gliricidia Sepium sering digunakan oleh masyarakat Nagekeo sebagai pagar hidup di kebun ataupun rumah.

Sejumlah anak muda di Nagekeo yang suka memotret bisanya rela berjalan ke pedesaan ketika musim kemarau tiba untuk sekedar menikmati momen indah ini yang hanya sekali dalam setahun.