Badan Nasional Penanggulangan Bencana Gandeng BPBD Manggarai Timur Diskusi Publik

Badan Nasional Penanggulangan Bencana Gandeng BPBD Manggarai Timur Diskusi Publik

Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA
Bupati Matim, Agas Andreas, S.H, M.Hum sedang membuka kegiatan mengatasi bencana di Matim yang dilaksanakan BNPB 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana Gandeng BPBD Manggarai Timur Diskusi Publik

POS-KUPANG.COM | BORONG - Dalam upaya mengatasi bencana alam yang sering terjadi di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Tim Teknis Penyusunan Peta Risiko Bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Republik Indonesia mengadakan diskusi publik tingkat Kabupaten Manggarai Timur.

Kegiatan diskusi publik penyusunan dokumen peta risiko bencana itu berlangsung di Aula Kantor Bupati Matim, Rabu (6/11/2019) pagi.

Pemkab Kupang Salut Varietas Padi untuk Cegah Stunting Sukses Ditanam di Oesao

Kegiatan itu pun dibuka secara resmi oleh Bupati Matim, Agas Andreas, SH.M.Hum.

Bupati Agas dalam sambutannya menjelaskan, bencana alam merupakan suatu hal yang sering menjadi momok bagi suatu kawasan atau wilayah misalnya bencana banjir, longsor dan angin puting beliung yang pernah melanda wilayah Kabupaten Matim.

Bencana ini, jelas Bupati Agas, menjadi salah satu contoh kasus bencana yang menimbulkan kerugian harta benda yang cukup besar.

Ini Pesan Hilda Manafe kepada Siswa SMAK Giovanni Kupang

"Saat ini berbagai upaya mitigasi bencana terus dilakukan,salah satunya penyiapan basis data kebencanaan berbentuk peta-peta kebencanaan," ungkapnya

Dijelaskan Bupati Agas, kegiatan penyusunan dokumen peta risiko bencana ini merupakan bagian dari strategi kita agar dapat mengidentifikasi wilayah yang dianggap memiliki risiko tinggi terjadinya bencana dan mengidentifikasi masalah yang terjadi pada daerah rawan bencana.

"Fakta menujukkan bahwa wilayah Kabupaten Manggaral Timur yang kita cintai ini merupakan, salah satu Kabupaben di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang rawan dengan aneka ragam bencana," ungkapnya

Hal ini, kata Bupati, dibuktikan dengan adanya berbagai peristiwa bencana seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, kebakaran, gelombang pasang, gempa bumi dan kekeringan, ancaman letusan gunung api maupun ancaman bencana sosial,seperti konflik dan kerusuhan sosial yang datang silih berganti setiap tahun, tukasnya

Kata Bupati Agas, kejadian bencana tersebut dari waktu ke waktu cenderung bertambah dan meningkat baik intensitas, besaran maupun dampaknya bagi masyarakat.

Sehingga, lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur melalui BPBD berkomitmen untuk meningkatkan upaya penanganan bencana berkelanjutan dan kontinyu bukan hanya respon memberi bantuan dan pelayanan logistik saat bencana sebagai mana yang selama ini telah dilakukan tetapi perhatian yang sungguh dicurahkan pada masa pra bencana khususnya pada daerah-daerah yang kategori rawan bencana dengan cara melakukan identitikasi dan pemetaan sesuai dengan potensi dan jenis ancaman bencana. Supaya dalam penanganan bencana bisa efektif dan efisien.

Kata Bupati Agas, salah satu wujud dan upaya mengidentifikasi masalah dan pemecahan daerah rawan bencana adalah melalui penyusunan dokumen peta risiko bencana, yang pada hari ini kita akan dengarkan bersama hasil kajian dari tim teknis BNPB.

"Saya berharap bahwa hasil kajian ini dapat menjadi pedoman dalam penanganan bencana yang komperensif di Kabupaten Manggarai Timur," ungkap Bupati Agas

Dikatakannya, kegiatan diskusi publik penyusunan peta risiko bencana menjadi penting dan strategis karena melibatkan unsur pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved