Kopi Flores yang Diantarpulaukan Capai Rp 2,4 Miliar, Ini Penjelasan Karantina Pertanian Ende

Komoditi Kopi Flores yang diantarpulaukan capai Rp 2,4 miliar, ini penjelasan Karantina Pertanian Ende

Penulis: Romualdus Pius | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA
Petugas menyerahkan Phytosanitary Certificate kepada Yuliana sebelum dikirim ke Inggris di Kantor Karantina Pertanian Ende, Jln. R.W. Monginsidi No. 3, Kabupaten Ende, pekan lalu. 

Komoditi Kopi Flores yang diantarpulaukan capai Rp 2,4 miliar, ini penjelasan Karantina Pertanian Ende

POS-KUPANG.COM | ENDE - Berdasarkan data sistem otomasi IQFAST sepanjang Januari hingga medio Oktober 2019, volume kopi dari Flores yang dikirim antar pulau sebanyak 78,117 ton yang setara dengan nilai Rp 2,4 miliar.

Demikian informasi yang diterima Pos- Kupang.Com dari staf pada Kantor Karantina Pertanian Ende, Usep Usman Nasrulloh, Minggu (3/11/2019).

Pemda Ende Tidak Ajukan Tambahan Formasi CPNS, Ini Penjelasan Sekda Agustinus G Ngasu

Usep mengatakan mengutip yang dikatakan Yuliana Rosario (43 tahun), pelaku usaha yang melalulintaskan Kopi Flores menyebutkan bahwa nilai komoditas yang memiliki aroma khas tersebut berkisar Rp 32.000 per kg.

Namun, nilai tersebut bisa lebih tinggi diperoleh petani bila langsung dijual kepada penikmat kopi di mancanegara.

Yuliana yang juga merupakan petani kopi di Kampung Adat Wologai, Kabupaten Ende menyebutkan banyak pembeli mancanegara menemuinya dan meminta pihaknya untuk mengirimkan sampel.

Adi Indra Purnama Ditangkap Polisi Karena Mencabuli 9 Perempuan di Jombang, Simak Kisahnya

Sementara Kepala Karantina Pertanian Ende Yulius Umbu Hunggar mengatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan sebanyak 10 kilogram Kopi Flores sebagai sample yang telah disertifikasi sesuai persyaratan di Inggris.

Yulius mengakan bahwa pihaknya telah menyerahkan Phytosanitary Certificate terhadap kopi Flores.

Menurut Yulius, pihaknya selaku otoritas karantina menjadi penjamin kesehatan dan keamanan produk pertanian.

Biji Kopi Flores ini selanjutnya diekspor via jasa pengiriman dengan PC yang dilampirkan agar produk dapat diterima di negara tujuan.

Ia berharap kedepan, dengan kerjasama berbagai pihak Kopi Flores dapat dikirim langsung ke mancanegara.

Yulius menyebutkan saat ini lalu lintas eksportasi produk pertanian unggulan asal Flores ini masih dalam bentuk biji kopi. Sementara industri pengolahan kopi di Flores kini mulai bertumbuh.

"Ini harus kita dorong, karena industri olahan dapat memberi nilai tambah sekaligus menjadi penggerak ekonomi. Sisihkan margin keuntungannya untuk petani, agar petani semakin semangat menanam," kata Yulius.

Dikatakan sejalan dengan kebijakan Kementerian Pertanian dalam mengakselerasi ekspor produk pertanian, pihaknya menggencarkan program Agro Gemilang di wilayah kerja.

Agro Gemilang, ayo galakkan ekspor produk pertanian oleh generasi milenial bangsa adalah
Inovasi Karantina Pertanian untuk memfasilitasi perdagangan produk pertanian.

Program berupa penerapan model dan kebijakan berkelanjutan guna mendukung Program Kementerian Pertanian menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045.

Dikatakan dengan 5 kebijakan operasional masing-masing adalah Fasilitasi Pemenuhan Persyaratan Teknis dan Layanan Ekspor Cepat serta Kampanye Publik Milenial dan Perluasan Akses Negara Mitra serta Sinergisitas Program.

"Jika ada hambatan, silahkan datang ke kantor kami, layanan "karpet merah" kami siapkan untuk mengantarkan produk pertanian asal Flores ke pasar global," kata Yulius. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Romualdus Pius)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved