VIDEO: Lihat, Molas dan Reba Ini Unjuk Kebolehan Bermain Wa'i Zaran Saat Festival Riung. Tonton Yuk
VIDEO: Lihat, Molas dan Reba Unjuk Kebolehan Saat Festival Riung di Flores. Mereka Bermain Wa'i Zaran sebagai salah satu permainan rakyat di Riung.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Frans Krowin
VIDEO: Lihat, Molas dan Reba Unjuk Kebolehan Bermain Wa'i Zaran Di Riung-Flores. Tonton Videonya
POS-KUPANG.COM, BAJAWA – VIDEO: Lihat, Molas dan Reba Riung Bermain Wa'i Zaran diRiung Flores. Tonton Videonya
Lima orang anak berjalan perlahan masuk ke arena festival. Tapi, mereka tidak berjalan normal, sebagaimana lazimnya kita berjalan dalam aktivitas kita sehari-hari.
Mereka berjalan menggunakan alat bantu berupa dua buah bambu yang dipegangnya di kiri dan kanan.
• VIDEO: Guru dan Siswa SMAN 1 Adonara Timur, Gelar Apel Sumpah Pemuda di Dekat Pasar. Ini Videonya
• VIDEO: Wajah Baru Nikita Mirzani Seusai Bedah Plastik Rp 1,1 Miliar Di Korea Selatan. Ini Videonya
• VIDEO: Lihat Emak-emak di Nagekeo Ini, Pandai Sekali Menari Tea Eku. Tonton Videonya
Pada alat bantu tersebut, dipasang pula dua buah kayu sebagai tempat untuk berpijak.
Dan, pada dua bilah bambu itulah anak-anak itu berjalan perlahan memasuki arena, tempat dilangsungkannya Festival Riung.
Rupanya, anak-anak itu sedang melakukan atraksi, sebagai salah satu permainan rakyat di daerah itu.
Permainan rakyat itu dikenal dengan istilah Enggrang, dan warga setempat menyebutnya sebagai Wa'i Zaran atau kaki kuda.
Wa'i Zaran merupakan permainan rakyat yang dibuat dari bambu yang didesain sedemikian rupa sehingga bisa menjadi alat bantu untuk jalan.
Tatkala anak-anak itu menampilkan permainan Wa’I Zaran, para undangan memberikan apresiasi. Pasalnya, permainan itu mulai sirnah dimakan waktu.
Permainan Wa’I Zaran itu dalam rangka memeriahkan Festival Riung dan Permainan Rakyat, yang dilaksanakan di Kampung Mbarungkeli, Desa Latung, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, Selasa (29/10/2019) hingga Rabu (30/10/2019).
Pada Selasa (29/10/2019) sore, Reba dan Molas (sebutan untuk pemuda dan pemudi Riung) mengunjuk keahliannya tersebut.
Mereka berjalan mengelilingi arena dengan Wa'i Zaran. Mereka berjalan penuh semangat, apalagi telah mengenakan kostum khas Riung. Sore itu Reba pun Molas tampil sangat bagus.
Saat ini, permainan Wa'i Zaran jarang dilakukan anak-anak. Bahkan Wai Zaran perlahan-lahan mulai ditinggalkan.
Namun dengan momen festival tersebut menumbuhkan bahkan menghidupkan kembali tradisi yang perlahan-lahan meredup seiring perkembangan zaman.
Reba molas yang bermain Wa'i Zaran adalah anak-anak dari SD Nangamese Riung.
Camat Riung, Alfian, Sos, mengatakan, melalui festival tersebut mengangkat semua potensi budaya dan sumber daya alam, khususnya potensi pariwisata yang ada di Riung.
Ia juga menerangkan maksud dan tujuan dari penyelenggaraan festival tersebut. Salah satunya, adalah mengembalikan rasa cinta masyarakat khususnya para generasi mudah terhadap kekayaan budaya dan seni sebagai identitas dan jati diri.
Selain itu sebagai mengenalkan kebudayaan Indonesia, terutama kebudayaan Ngada agar dikenal mengenal masyarakat dan membudayakannya dalam hidup sehari-hari.
"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan peran serta pelaku budaya dan masyarakat, sehingga tidak hanya potensi itu tak hanya dilestarikan tapi juga dikembangkan sebagai salah satu sumber penghasilan ekonomi berbasis pariwisata dan budaya,” ujarnya.
Selain itu membangun tata kelola budaya dan pariwisata yang lebih bersinergis serta menciptakan kreatifitas masyarakat dalam mengekspresikan semua potensi yang ada di wilayah masing-masing," ujarnya.
• VIDEO: 39 Mayat Ini Ditemukan Tewas di Dalam Kontainer
• VIDEO: Lihat, Hamparan Padang Savana di Sumba Timur, Sekarang Jadi Begini. Menyedihkan. Ini Videonya
• VIDEO: Detik-detik Wanita Mabuk Ini Nekad Membuka Baju di Pinggir Jalan. Memalukan. Ini Videonya
Disaksikan POS-KUPANG.COM, Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Ngada, Bernardinus Dhey Ngebu dan anggota DPRD Ngada Hery Manek.
Selain itu, Kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ngada, Methodius Reo Maghi dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada, Johanes Deketi Ase.
Berikutnya , Kapolsek Riung, Gunter Meo, Camat Riung, Alfian, Camat Wolomeze, Kasmir Belo, para kepala desa se Kecamatan Riung, serta sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Ngada juga undangan dan para peserta festival.
Pembukaan festival tersebut diawali dengan tarian kolosal dibawakan para pelajar SMA se-Kecamatan Riung. (POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)
Nonton Videonya Di Sini: