STKIP Weetabula, Sumba Barat Daya Wisuda 129 Wisudawan
Sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan ( STKIP) Weetabula, Kabupaten Sumba Barat Daya mewisuda 129 wisudawan
Penulis: Petrus Piter | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | TAMBOLAKA - Sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan ( STKIP) Weetabula, Kabupaten Sumba Barat Daya mewisuda 129 wisudawan wisudawati yang berlangsung dibawah tenda sederhana di halaman pusat perkantoran kampus itu, Jumat (25/10/2019).
Ke-129 wisudawan wisudawati tersebut berasal dari program studi pendidikan guru sekolah dasar (PGSD), matematika, fisika dan bahasa indonesia.
Hadir dalam acara itu Uskup Keuskupan Weetabula, Sumba Barat Daya, Mgr.Edmund Woga CSsR, kepala lembaga layanan pendidikan tinggi wilayah VIII, Prof. I Nengah Dasti Astawa, perwakilan pemerintahan Kabupaten Sumba Barat Daya, Sumba Barat Dan Sumba Tengah, Dr. Kebamoto dan orang tua wisudawan wisudawati serta undangan lainnya.
• Mahasiswa Lima Perguruan Tinggi di NTT Terpapar Radikalisme
Kepala lembaga layanan pendidikan tinggi wilayah VIII, Prof.I Nengah Dasti Astawa, dalam sambutannya meminta alumni STKIP Weetabula tidak boleh berlagak sok-sok pintar, tidak boleh mabuk-mabukan dan tidak boleh hanya bermimpi menjadi PNS atau tenaga kontral daerah.
Alumni STIKP Weetabula dengan segudang ilmu pengetahuan yang dimilikinya diharapkan mampu menciptakan berbagai peluang usaha untuk mengembangkan hidup ke depan lebih baik. Sebagai seorang sarjana pendidikan tidak harus mengajar atau berada di depan kelas tetapi seorang sarjana bisa menjadi pebisnis kue pisang goreng, menjadi pedagang dan beragam profesi lainnya bila secara sungguh-sungguh dijalani secara profesional. Bukan waktunya lagi bagi seorang sarjana berpikir menjadi PNS atau tenaga kontrak tetapi seorang sarjana harus mampu beradaptasi menciptakan berbagai peluang usaha demi mewujudkan mimpi meraih sebuah kesuksesan.
• Begini Pengakuan Mahasiswi Pelaku Buang Bayi di Ruteng Manggarai Kepada Polisi
Sementara itu Ketua STKIP Weetabula, Sumba Barat Daya, Wihelmus Yape Kii, dalam sambutannya meminta wisudawan wisudawati adalah orang-orang pilihan yang memiliki tempat terhormat ditengah masyarakat. Karena itu hendaknya menjaga sikap dan perilaku, etika kesopanan dan menjadi motivator bagi perubahan masyarakat ke arah lebih maju.
Dalam kesempatan itu, ia meminta wisudawan wisudawati senantiasa menjaga nama baik almamater dengan mengabdikab diri bagi kemajuan pendidikan daerah dan bangsa ini. Seorang sarjana harus mampu menjaga integritas diri untuk tampil sebagai pendidik sekaligus motavator pembangunan pendidikan di daerah ini. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter)