VIDEO: Kelainan Refraksi Mata Masih Nomor 1 di Kota Kupang. Tonton Videonya
VIDEO: Kelainan Refraksi Mata Masih Nomor 1 di Kota Kupang. Hal ini diungkapkan dokter spesialis mata Poli Bedah RSUD SK Lerik Kota Kupang, dr. Novi.
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Frans Krowin
VIDEO: Kelainan Refraksi Mata Masih Nomor 1 di Kota Kupang. Tonton Videonya
POS-KUPANG.COM, KUPANG – VIDEO: Kelainan Refraksi Mata Masih Nomor 1 di Kota Kupang. Tonton Videonya
Berdasarkan daftar kunjungan pasien di Poli Mata Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SK Lerik Kota Kupang, kelainan refraksi menempati urutan teratas, nomor 1 di Kota Kupang.
Kelainan refraksi mata itu menduduki ranking pertama dari berbagai keluhan pasien yang memeriksakan kesehatan di rumah sakit tersebut.
Hal tersebut diungkapkan dokter spesialis mata, Dr Novita, ketika ditemui di Poli Mata, RSUD SK Lerik, Kamis (17/10/2019).
• VIDEO: Istri Gubernur NTT Julie Sutrisno Laiskodat Sibuk Ajari Anak Mencuci Tangan. Tonton Videonya
• VIDEO: Diduga Konsumsi Daging Sapi Mati, Puluhan Warga TTU Dilarikan ke Puskesmas. Ini Videonya
• VIDEO: Gubernur Viktor Laiskodat Dikabarkan Sudah Pamit dengan Staf di Kantor Gubernur. Ini Videonya
Dikatakannya, kelainan refraksi tersebut, membutuhkan kacamata untuk penglihatan jauh dan dekat. Selain kelainan refralsi, penyakit mata lainnya seperti infeksi pada mata, juga banyak di Kota Kupang.
Hanya saja, penyakit infeksi pada mata itu bersifat musiman. Misalnya, musim wabah atau saat masa pancaroba, maka infeksi mata selalu meningkat.
Yang harus disadari masyarakat, katanya, yakni katarak. Karena katarak biasanya terjadi seiring penambahan usia. 75 Persen orang mengalami katarak, karena usia.
Selain itu, katanya, masyarakat juga harus mewaspadai glaukoma dan retinopati diabetik. Pasalnya, penyakit diabetes yang tidak terkontrol bisa merusak saraf mata.
Mulai dari struktur mata depan dengan kejadian mata kering, masuk ke dalam mata bisa jadi infeksi, inflamasi, iris sampai terjadi glaukoma, kebelakang bisa menyebabkan katarak, kelainan pada cairan mata, pendarahan retina sampai pada kebutaan.
Selama ini, lanjut dia, kunjungan terbanyak pasien ke rumah sakit itu karena kelainan refraksi.
Secara usia, lanjutnya untuk 40 tahun ke atas, bila penglihatan jauhnya dalam keadaan normal maka butuh kacamata baca.
"Saat ini, anak-anak sekarang tren memakai gadget dari jarak dekat yang dilakukan secara intens. Agar orang tua bisa mengetahui kesehatan mata anak, maka dianjurkan setiap enam bulan sekali, orangtua bisa mengontrol mata anak-anak di RSUD SK Lerik," tuturnya.
Ia menyebutkan, apabila mulai dari anak-anak sudah mengalami kelainan refraksi, maka pada usia 40-an masih mengalami kelainan refraksi dengan kacamata baca atau plus.
Sedangkan 50 tahun ke atas, yang meningkat yaitu penyakit diabetes. Ikutannya, adalah risiko penyakit untuk retino patidiabetikum, katarak pada usia muda dan glaukoma juga meningkat.
"Kalau usia tua, paling banyak menderita katarak," ujarnya.
Ia mengatakan diabetes menyerang tiga sasaran. Bila tidak di saraf tepi, maka menyerang pada ginjal, dan mata.
• VIDEO: Tak Hadir Saat Pelantikan, 2 Pejabat Dinonjobkan. Tunjangan Jabatan pun Dicabut. Ini Videonya
• VIDEO: Hanya Setahun Menabung Uang di BRI, Adrianus Gatur Panen Mobil Ertiga. Tonton Videonya
• VIDEO: Dokter Di Kupang Gerebek Suaminya Tinggal Serumah Dengan Selingkuhan. Memilukan. Ini Videonya
Bila serangannya pada saraf tepi, maka penderita akan mengalami kakinya mati rasa. Kemudian dapat juga menyerang ginjal, dimana ginjalnya akan rusak.
Penderita bisa mengalamk gagal ginjal dan cuci darah. Selanjutnya dapat menyerang mata.
Mata itu kelainannya banyak. Ada mata kering, sering infeksi, bagian dalam irisnya bisa tumbuh pembulu darah, bisa jadi glaucoma.
“Selain itu, ada katarak, cairan mata bisa ada pendarahan di retina, sehingga bisa buta. Kalau retina ada tarikan atau rusak, maka mata bisa buta," tuturnya. (POS-KUPANG. COM, Yeni Rachmawati)
Nonton Videonya Di Sini