Prabowo Malah Sebut Hal Ini Saat Isu Rekayasa Penusukan Menkopolhukam Wiranto Menyeruak

Prabowo Malah Sebut Hal Ini Saat Isu Rekayasa Penusukan Menkopolhukam Wiranto Menyeruak

Editor: Alfred Dama
KOMPAS.com/ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) bersiap meninggalkan lokasi konferensi pers seusai memberikan keterangan terkait putusan MK tentang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019). 

"Jadi begitu ada kabar itu (Wiranto diserang dan ditusuk), meledak sebagai suatu kegembiraan. Ini semuanya adalah dampak dari yang kemarin-kemarin, pemilu kemarin," kata Prof Koen melalui sambungan telepon, Jumat (11/10/2019).

Ia lantas mengatakan reaksi yang ditujukan sejumlah masyarakat itu merupakan echo chambering.

Echo chamber itu sendiri adalah ruang tempat kita hanya mendengar apa yang kita teriakkan tanpa mau tahu kondisi nyata.

"Ini hubungan dari, kalau istilah saya, terjadi echo chambering yang kemudian membuat bias kognitif," sambungnya.

Menurut Prof Koen, bahwa saat mereka yang memiliki echo chamber itu telah bergantung pada suatu kelompok, maka akan memiliki kebencian yang sangat kuat.

"Ketika kebencian sudah sangat kuat, dan ada kejadian seperti kemarin (yang menimpa Wiranto), maka kemudian mereka akan bersyukur," jelas Prof Koen.

Disambungnya lagi, menurut Prof Koen bahwa reaksi itu juga muncul dari reaksi sebelum-sebelumnya.

Abu Rara alias Syahril Alamsyah dan Fitri Andriana alias Fitri Diana yang melakukan penusukan terhadap Menko Polhukam RI, Wiranto sudah ditahan.
Abu Rara alias Syahril Alamsyah dan Fitri Andriana alias Fitri Diana yang melakukan penusukan terhadap Menko Polhukam RI, Wiranto sudah ditahan. (tribun)

Yakni hubungan sebab-akibat.

"Ini tidak berdiri sendiri-sendiri. (Fenomena) ini muncul karena peristiwa-peristiwa yang lalu," tegas dia.

"Seakan-akan (kebenciannya) terbalaskan," ungkapnya.

Sementara itu kaitan motif pelaku dengan reaksi masyarakat, berbeda.

Prof Koen menilai mereka memilki alasan masing-masing.

"Siapa saja yang bisa membuat seseorang (yang dibenci) sakit, maka yang lain akan terpuaskan," jelasnya.

(Kompas.com/Bonfilio Mahendra /TribunWow.com/Roifah Dzatu Azmah)

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Isu Rekayasa Penusukan Menkopolhukam Wiranto Menyeruak, Prabowo Malah Sebut Hal Ini, 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved