Prabowo Malah Sebut Hal Ini Saat Isu Rekayasa Penusukan Menkopolhukam Wiranto Menyeruak

Prabowo Malah Sebut Hal Ini Saat Isu Rekayasa Penusukan Menkopolhukam Wiranto Menyeruak

Editor: Alfred Dama
KOMPAS.com/ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) bersiap meninggalkan lokasi konferensi pers seusai memberikan keterangan terkait putusan MK tentang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019). 

Menurut informasi dari dokter itu, pada Kamis (10/10/2019) malam, Wiranto telah menjalani operasi usus.

Operasi di bagian usus dilakukan pasca Wiranto tertusuk benda tajam saat kunjungan di Pandegelang, Banten.

Ia lantas berdoa agar Wiranto bisa segera pulih.

"Ya kami doakan agar Pak Wiranto lekas sembuh dan pulih kembali," kata Saleh.

Dijelaskan pula oleh Tenaga Ahli Menkopolhukam Agus Ziani, bahwa usus Wiranto dipotong 40 centimeter karena terluka.

"Setibanya di RSPAD, langsung ditangani secara intensif dan dokter memutuskan untuk mengambil tindakan operasi di bagian perut lantaran akibat tusukan ditemukan luka di bagian usus halus, sehingga usus halusnya mesti dipotong sepanjang 40 cm," ungkap Agus melalui keterangan tertulis, Jumat (11/10/2019).

Meski demikian, Wiranto masih harus menjalani perawatan intensif.

"Alhamdulillah, pasca-operasi kondisi Wiranto membaik, meski tetap harus menjalani perawatan. Ia percaya, bahwa Tuhan sebaik-baiknya tempat bersandar. Semoga Allah SWT tetap mencurahkan kasih sayang-Nya," lanjut dia.

Usus Menkopolhukam Wiranto dipotong 40 sentimeter untuk penanganan medis
Usus Menkopolhukam Wiranto dipotong 40 sentimeter untuk penanganan medis ((istimewa via tribunjabar.com))

Usus Menkopolhukam Wiranto dipotong 40 sentimeter untuk penanganan medis (istimewa via tribunjabar.com)
Kata Psikolog

Guru besar psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Koentjoro, menuturkan alasan adanya reaksi 'senang' dari masyarakat ketika Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto diserang dan terluka.

Sedangkan reaksi yang diberikan oleh masyarakat terkhusus warganet beragam.

Bukan prihatin, sejumlah masyarakat justru 'bersyukur' atas apa yang menimpa Wiranto.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (11/10/2019), Koentjoro menuturkan reaksi yang diberikan masyarakat merupakan bentuk agresivitas yang terpendam.

Agresivitas merupakan perilaku yang memiliki maksud untuk menyakiti seseorang, baik secara fisik atau verbal.

Sehingga saat ada kabar Wiranto diserang, ada yang justru bahagia.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved