SMPN 13 Kota Kupang Harap Pemkot Bantu Pembangunan Pagar Demi Keamanan Sekolah
Pagar sekolah sepanjang 20 meter yang terletak di belakang sekolah roboh akibat bencana angin dan hujan deras yang terjadi pada akhir 2018 lalu.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Dasto menjelaskan, DT seorang diri memasuki area sekolah, sedangkan sejumlah rekannya terus melempari sekolah dari arah luar sekolah.
"Yang saya lihat jelas satu pelaku (DT) sudah lompat pagar dan masuk kelas. Saat dia lempar kelas, teman-teman dia lempar juga dari arah luar sekolah karena ada banyak batu yang mereka gunakan untuk lempar sekolah," katanya.
Para pelaku sempat dikejar oleh satpam dibantu warga sekitar, namun dapat melarikan diri menggunakan dua unit sepeda motor.
Pihak SMPN 13 Kota Kupang melalui kepala sekolah, Maria Theresia Roslin Lana berharap, pihak kepolisian dapat menuntaskan kasus tersebut dan menangkap para pelaku serta mengikuti proses hukum yang berlaku sehingga memberikan efek jera bagi para pelaku.
Kejadian tersebut lantas dilaporkan ke Mapolsek Maulafa.
Kapolsek Maulafa Polres Kupang Kota, Kompol Margaritha Sulabesi kepada POS-KUPANG.COM ditemui di ruang kerjanya mengaku kasus tersebut telah ditangani oleh pihaknya.
"Kasus ini dalam penyelidikan kami," tegasnya.
Dijelaskannya, Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah dilakukan dan para saksi telah diambil keterangan oleh pihak penyidik.
Pihaknya juga telah mengamankan sejumlah barang bukti.
Menurutnya, para pelaku diduga dalam keadaan mabuk miras dan melakukan kasus tersebut.
Pihaknya pun tengah melakukan penyelidikan dan memburu para pelaku.
• Wajib Kepo! 3 Hal Bahaya Mengancam Tubuh Bila Sayuran Dibungkus Bahan Plastik
• 11 Hal Yang Bikin Nyamuk Suka & Tidak Suka Dengan Kamu
"Anggota kami tadi sudah ke rumah salah satu pelaku (DT), tapi yang bersangkutan tidak berada di rumahnya. Kami terus mengembangkan kasus ini," katanya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)