Cegah Abrasi, Pasukan TNI dan Masyarakat Tanam Bakau di Pantai Desa Pada

abrasi yang lebih parah di Pantai Desa Pada, Kecamatan Nubatukan, pasukan TNI, Anggota Polres Lembata, BNPB Lembat

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
Keterangan Foto/Ricko Wawo/
Mengantisipasi terjadinya abrasi yang lebih parah di Pantai Desa Pada, Kecamatan Nubatukan, pasukan TNI, Anggota Polres Lembata, BNPB Lembata, Anggota Forum Penanggulangan Risiko Bencana (PRB), Siswa SLB bersama masyarakat Desa Pada turun ke pantai dan langsung melakukan penanaman ratusan anakan bakau (mangrove) di pesisir pantai tersebut, Rabu (2/10/2019) pagi. 5 Lampiran 

 Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM-LEWOLEBA-Mengantisipasi terjadinya abrasi yang lebih parah di Pantai Desa Pada,
Kecamatan Nubatukan, pasukan TNI, Anggota Polres Lembata, BNPB Lembata, Anggota Forum Penanggulangan Risiko Bencana (PRB), Siswa SLB bersama masyarakat Desa Pada turun ke pantai dan langsung melakukan penanaman ratusan anakan bakau (mangrove) di pesisir pantai tersebut, Rabu (2/10/2019) pagi.

Aksi yang digelar dalam rangka HUT Ke-74 TNI dan HUT Ke-16 Desa Pada itu berhasil menanam anakan bakau baru yang sudah disiapkan oleh Karang Taruna Desa Pada.

Danposal Lembata, Letda Laut PM Triawan A, menjelaskan penanaman bakau ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia dalam rangka HUT Ke-74 TNI yang dirayakan pada 5 Oktober 2019 nanti dan dia sangat bersyukur karena banyak masyarakat yang turut berpatisipasi dalam aksi bakti ini.

Danramil 1624/03 Kapten Inf. Achmad Setiyadi mengungkapkan penanaman bakau sangat penting dilakukan di wilayah pesisir yang daerahnya tergerus abrasi.

Bertemu 3 Tim Bomber Termasuk Persebaya dan Persija, Persib Bandung Masuk Bulan Krusial, Info

"Penanaman bakau ini dapat menahan abrasi yang bisa merugikan masyarakat juga," kata dia.
Penjabat Kepala Desa Pada Wilfridus Masan Libur mengapresiasi program tanam bakau dari Mabes TNI ini. Hal ini jadi bagian dari kerja sama Pemerintah Desa Pada, Pasukan TNI, Forum PRB Lembata dan masyarakat setempat.

"Kita di desa juga sudah punya program kegiatan dan sudah terakomodasi di dalam postur APBDes soal pemeliharaan bakau," jelas Wilfridus.

Dia berharap program yang sama ini tetap dilanjutkan sehingga kondisi Pantai Pada yang sudah memprihatinkan karena abrasi bisa sedikit lebih baik.

Dia melanjutkan, karena sudah ada dalam anggaran APBDes, pemerintah desa akan merawat dan memelihara bakau yang sudah ditanam.

Ketua Forum PRB Lembata, Andrias Koban, menambahkan kegiatan bertajuk
"Selamatkan Bumi Untuk Anak Cucu Kita" ini juga bertepatan dengan Peringatan Bulan Penanggulangan Risiko Bencana (PRB). Secara nasional peringatan hari PRB ini akan diselenggarakan di Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kabupaten Lembata menurutnya jadi kota pertama di NTT yang memulai rangkaian kegiatan PRB ini.

Buat Peraturan Desa Tentang Budidaya Bakau

Selain sudah mengalokasikan dana dalam APBDes untuk penanaman dan pemeliharaan bakau, pemerintah Desa Pada juga akan mengeluarkan Peraturan Desa (Perdes) Tentang Budidaya Bakau. Menurut Penjabat Kepala Desa

Pada Wilfridus Masan Libur peraturan desa ini diupayakan bisa dikeluarkan pada tahun ini dan saat ini proses pengurusannya sementara berlangsung.

Aktivis Lingkungan Hidup, Achan Raring menyambut baik adanya Perdes soal pemeliharaan bakau ini. Namun dia menyarankan peraturan ini harus diperkuat lagi karena berdasarkan pengalaman walau sudah ada perdes, masyarakat masih ada yang melanggar juga. Dalam konteks bakau, dia mencemaskan kekuatan hukum perdes tetap tidak berpengaruh pada perilaku masyarakat yang bisa merusak bakau.

Hal lainnya, lanjut Achan, pemerintah desa juga sebaiknya membuat ritual adat atau sumpah adat yang melarang warga merusak bakau. Dengan ritual adat semacam itu, dia yakin masyarakat akan lebih taat dan bahkan takut merusak bakau.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved